Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

DOKTRIN KETUHANAN BUATAN PAULUS

Teori Ketuhanan Dalam Kristen

oleh : Singa Padang Pasir

Manusia yang berbuat dosa, Tuhan pula yang menanggung,. Inikan teori aneh ala paulus,.. Sering kita mendengar para pendeta-pastor, misionaris di kebaktian/misa katakan

"“Manusia Menjadi Tuhan itu mustahil, tetapi Tuhan menjadi manusia itu dapat terjadi. Tuhan Maha segalanya, dan oleh karena kasih-Nya yang besar Ia rela turun menjadi manusia, bahkan mati untuk menggantikan hukuman dosa. Tuhan tahu bahwa manusia tidak mungkin mampu sampai ke surga dengan berbuat baik, karena semua itu tidak ada yang sempurna, sedangkan Tuhan adalah sempurna, sehingga Tuhan menunjukkan kasih-Nya dengan menyelamatkan kita melalui diri-Nya sendiri. Betapapun besarnya dosa saudara, Tuhan Yesus akan mengampuni jika saudara datang dan memohon ampunan-Nya. Tuhan mengasihimu”.

Lantas jemaat-jmaat pun tereaak "allah dahsyat,kuasamu ala bapa"

pendeta dan penginjilpun kadang mendoktrin umat islam dengan teori aneh

"“Tuhan telah memberikan jalan keluarnya bagi kita, yang perlu kita lakukan adalah mengakui bahwa kita berdosa, dan percaya pada pengurbanan Yesus. Bicaralah kepada-Nya dalam doa, dan terimalah Yesus sebagai Tuhan.”

Menurut mereka, dalam teologi Kristen, sangat mungkin bila Tuhan menjelma menjadi manusia lalu mati untuk menebus dosa, karena Tuhan itu Maha Segala-galanya. Inilah rumusan teologi ‘otak-atik.’ Akal sehat dijungkirbalikkan untuk meyakini doktrin bahwa Yesus adalah manusia penjelmaan Tuhan yang mati tragis di tiang salib untuk menebus dosa manusia.

Teologi otak-atik para Penginjil Dan Pendeta ini sangat batil dan bertolak belakang 180 derajat dengan akidah Islam. Menurut akidah Islam, memang Allah memiliki sifat Maha Kuasa atas segala sesuatu:

“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Qs Al-Ma'idah 120).

“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Al-Mulk 1).

Tapi jangan lupa, Allah juga memiliki sifat Maha Suci (Al-Quddus) dari sifat-sifat tercela.

“Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Qs Al-Jumu'ah 1, lihat juga: Al-Hasyr 23). Al-Qur’an menegaskan bahwa Allah SWT itu “laysa kamitslihi syay-un” (tidak ada sesuatu apapun yang menyerupai atau serupa dengan Allah).

“Tidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan Dia (Allah). Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (Qs. Asy-Syura 11).

“Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia (Allah)” (Qs. al-Ikhlash 4).

Bila teologi otak-atik para penginjil dan pendeta itu diterapkan, alangkah rusaknya keimanan dan logika manusia? Dengan kaidah bahwa Tuhan Maha Segala-galanya, maka dipahami bahwa tak mustahil Tuhan menjelma menjadi apa saja, termasuk menjadi manusia lalu mati menebus dosa. Dengan logika yang sama-sama nakal, harus dipahami bahwa tidak mustahil dan bisa saja Tuhan menjelma menjadi kucing, anjing, babi, tokek, jangkrik, tikus, cicak, ular dan binatang menjijikkan lainnya. Bukankah kata evangelis, Tuhan Maha Segala-galanya? Dan tak ada larangan dalam Bibel bagi Tuhan untuk menjelma menjadi binatang?

Sang penginjil dan pendeta berargumen bahwa “manusia menjadi Tuhan itu mustahil, tetapi Tuhan menjadi manusia itu dapat terjadi karena Tuhan Maha segalanya.” Dengan argumen yang sama dapat kita pinjam logika penginjil dan pendeta: “Tokek menjadi Tuhan itu mustahil,tetapi Tuhan menjadi tokek itu dapat terjadi karena Tuhan Maha segalanya.” Mana yang lebih mungkin, tokek menjadi Tuhan atau Tuhan menjadi tokek? Na’udzubillah min dzalik. Inilah logika rusak buatan penginjil dan pendeta BODOH BIN JAHIL ALIAS BAHLUL,.

Bibel tidak mengajarkan Asmaul-Husna, sehingga meyakini Tuhan Maha Segalanya dan bisa menjelma menjadi apa saja,misalnya: menjadi manusia yang duel dengan Yakub (Kejadian 32:28);
- menjadi burung merpati (Yohanes 1:32);
- seperti perempuan hamil yang mau melahirkan(Yesaya 42: 13-14);
- Tuhan kelihatan kaki-Nya (Keluaran 24:10);
- Tuhan kelihatan punggung-Nya (Keluaran 33:23);
- Tuhan lupa ketika marah (Ratapan 2:1);
- Tuhan mencukur kepala dan bulu paha (Yesaya 7:20);
- Tuhan mengaum (Yeremia 25:30);
- Tuhan bersiul (Zakharia 10:8); dll.

Keyakinan Para penginjil dan pendeta bahwa Tuhan menjelma menjadi manusiauntuk mati disalib menebus dosa, menurut akidah Islam,lebih batil lagi. Jika manusia berbuat dosa, seharusnya manusia itu sendiri yang harus menyesal, bertobat, tidak mengulangi kesalahan, mohon ampun (istigfar) kepada Tuhan dan memperbaiki kesalahan dengan memperbanyak amal shalih.
Sungguh aneh jika manusia yang berbuat dosa kepada Tuhan, lalu Tuhan yang harus mati untuk menebus dan mengampuni dosa manusia? Aneh bin ajaib teologi otak-atik penginjil dan pendeta.



This post first appeared on Singa Padang Pasir, please read the originial post: here

Share the post

DOKTRIN KETUHANAN BUATAN PAULUS

×

Subscribe to Singa Padang Pasir

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×