Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Prof. Dr. KH Maman Abdurrahman Kembali Memimpin Persis

 

Prof. Dr. Maman Abdurrahman

PROF. DR. K.H. MAMAN ABDURRAHMAN kembali memimpin Persatuan Islam (Persis), setelah dalam Muktamar XIV Persis, Senin (27/9) terpilih kembali menjadi Ketua Umum Persis di Pesantren Benda, Tasikmalaya, Jawa Barat. Ia akan memegang jabatan tersebut dalam masa jihad 2010-2015. Sebelumnya, Maman memimpin Persis setelah Ketua Umum periode sebelumnya, Shiddiq Amien meninggal dunia tahun lalu.


Maman menjabat sebagai ketua umum menggantikan posisi Shiddiq Amien, yang meninggal dunia pada 31 Oktober 2009. Pemilihan berlangsung dalam dua putaran dan ia mengungguli kandidat lainnya, yaitu Dr. Atif Latifulhayat. Pada putaran kedua, mereka memperebutkan sebanyak 513 dari semula sebanyak 562 suara.

Maman adalah guru besar di Universitas Islam Bandung ( Unisba ). Saat ini akademisi kelahiran Ciamis, 7 Agustus 1948, itu menjabat Ketua Badan Amil Zakat Kota Bandung (2009-2012).

Maman bertekad membangun Persis sebagai pemersatu umat Islam dengan berpegang teguh kepada Al-Quran dan Sunnah. Persis tetap memberi perhatian pada tata cara beribadah yang sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah. Cara itu, menurut dia, mampu mengatasi berbagai konflik yang berpotensi memecah belah umat Islam. “Dalam hal akidah dan syariah tidak ada toleransi,” katanya kepada wartawan seusai dinyatakan sebagai peraih suara terbanyak dalam Pemilihan Ketua Umum Persis di Pondok Pesantren Persis, Jln. Benda, Kota Tasikmalaya, Senin lalu.

Persis juga akan berupaya mengembangkan pemikiran-pemikiran baru yang dapat menjawab tantangan umat. Misalnya, dalam rangka pemberdayaan ekonomi umat. Meskipun dikenal sebagai lembaga dakwah dan pendidikan, Persis pun berharap mampu memberdayakan ekonomi umatnya sesuai dengan syariah Islam. “Di antaranya dengan mendukung pengembangan konsep bank syariah,” katanya.

Selain ekonomi, menurut ketua baru ini, masalah yang dihadapi umat saat ini yakni pendidikan. Pendidikan merupakan kebutuhan umat yang harus terpenuhi. “Namun, kondisi yang ada kini tidak mendukung semua umat memperoleh pendidikan karena biayanya mahal,” tuturnya. Dia menambahkan, meskipun telah memiliki lebih dari dua ribu sekolah dan pesantren, Persis akan menambah lembaga pendidikan tinggi terutama jurusan teknik dan matematika.

Pemikiran seperti itu, menurut Ketua Dewan Tafkir Persis Prof. Dr. Dadan Wildan, sangat akomodatif terhadap permasalahan umat masa kini. Dia mengatakan, kini sudah saatnya Persis lebih cepat merespons hal-hal baru yang terabaikan yang berpotensi merusak akidah.

Sebelum pemilihan pengurus, para kandidat ketua umum Persis bersepakat untuk memprioritaskan pengembangan dunia pendidikan pada periode mendatang. Saat ini, lembaga pendidikan yang dikelola Persis dinilai belum maksimal dari sisi kualitas. Para kandidat memiliki pandangan yang sama untuk membangun sumber daya manusia yang memiliki keunggulan moral, sosial, dan intelektual.

Kandidat ketua umum Persis menyampaikan visi dan misinya secara terbuka di hadapan para wartawan, Ahad (26/9). Dari ketiga kandidat, hanya KH Aceng Zakaria yang tak hadir dalam acara itu. Pimpinan Pesantren Persis 99 Rancabango, Tarogong, Kabupaten Garut itu hanya menyampaikan pandangannya secara tertulis.

Prof KH Maman Abdurrahman dan Dr H Atif Latifulhayat menyampaikan secara langsung visi dan misinya. Kiai Maman mengungkapkan, saat ini, pengelolaan lembaga pendidikan di lingkungan Persis masih terfokus pada kuantitas. Karena itu, dalam lima tahun ke depan peningkatan kualitas lembaga pendidikan harus menjadi prioritas.

“Pembangunan lembaga pendidikan ini memiliki tantangan yang berat karena menyangkut infrastruktur dan sumber daya manusia,” tutur Kiai Maman Abdurrahman. Menurut dia, jumlah lembaga pendidikan yang dikelola Persis, mulai dari tingkat PAUD sampai perguruan tinggi yang mencapai 445, masih kurang.

Rekomendasi

Dalam muktamar ini, Persis juga mengeluarkan sejumlah rekomendasi (bayan) Muktamar XIV Persis. Salah satunya adalah mendesak pemerintah menuntaskan berbagai kasus korupsi yang sampai saat ini terkesan jalan di tempat. Korupsi menyebabkan bangsa Indonesia sulit meraih kesejahteraan, kedamaian, keamanan, dan keadilan. Pemberantasan korupsi merupakan 1 dari 22 Bayan (rekomendasi) Muktamar XIV Persis.

Selain persoalan korupsi, Persis juga menyoroti berbagai permasalahan masyarakat saat ini. Misalnya, terkait penanganan perdagangan manusia (trafficking) dan meminta pemerintah menghentikan pengiriman tenaga kerja wanita yang menjadi pembantu rumah tangga ke luar negeri. Menurut Persis, hal itu merendahkan harkat dan martabat bangsa, khususnya wanita.

”Hasil rekomendasi ini akan dijadikan bahan pijakan pengurus baru untuk menyusun program kerja organisasi lima tahun ke depan sesuai amanat organisasi. Sehingga, program kerja organisasi tidak melenceng dari hasil rekomendasi Bayan Muktamar, ”tegas Deni Nurdiyana, Koordinator Publikasi dan Hubungan Masyarakat Muktamar XIV. Untuk rekomendasi internal, dari 13 poin yang dihasilkan, isu pemberdayaan ekonomi masyarakat menjadi isu utama di kalangan peserta sidang. Masalah pendidikan dan dakwah juga menjadi sorotan utama.

”Persis lahir dari para pedagang, karena itu sudah sewajarnya kita memperjuangkan mereka. Kita tidak mendukung retail yang mematikan pedagang tradisional,” tandas Deni. Sedangkan dari 22 poin rekomendasi eksternal mengenai isu nasional, ada beberapa rekomendasi penting yang menjadi isu hangat di kalangan peserta.Yakni, penanganan pemerintah terhadap masalah korupsi dan sikap tegas penolakan Persis terhadap segala bentuk terorisme yang sangat meresahkan masyarakat.

Pemilihan Pengurus

Prof. Maman Abdurrahman meraih 361 atau 70,4 persen dari total 513 suara meninggalkan Dr. Atip Latifulhayat yang memperoleh 151 suara atau 29,4 persen dari total suara pada putaran kedua. Jumlah suara itu mewakili seluruh anggota Persis dari pimpinan pusat, daerah, wilayah, dan cabang serta bagian otonom.

Pada putaran pertama, terdapat sebelas calon ketua umum yang diajukan masing-masing pimpinan cabang. Tiga bakal calon dengan suara terbesar maju menjadi calon yang akan dipilih, yaitu Maman Abdurrahman, Atip Latifulhayat, dan Aceng Zakaria.

Aceng yang berada pada urutan ketiga sebagai calon ketua umum memutuskan tidak mengikuti putaran kedua dan menyerahkan suaranya kepada K.H. Maman Abdurrahman. Menurut dia, kemundurannya tidak dimaksudkan untuk mengecewakan para pendukungnya, melainkan untuk memberikan dukungan kepada salah seorang calon yang dinilainya dapat mengakomodasi visi dan misinya ke depan.

Sementara itu, Himpunan Mahasiswi (HIMI) Persatuan Islam juga telah melakukan pemilihan Ketua Umum HIMI Persis di Pesantren Persis Bantar Gedang, Tasikmalaya Senin (27/09). Mira Solihah, S.Pd.I terpilih sebagai Ketua Umum PP Himpunan Mahasiswi (HIMI) Persis Masa Jihad 2010 – 2013.

Sedangakn Tiar Anwar Bahtiar, terpilih menjadi ketua umum PP Pemuda Persis Masa Jihad 2010 – 2015, setelah dilakukan pemungutan suara yang dilakukan di SMU Plus Rajapolah, Kota Tasikmalaya dalam muktamar otonom Persis.

Pemilihan Ketua Umum PP Pemuda Persis dilakukan dengan sistem formatur. Setelah melalui pemungutan suara yang cukup alot dan panas, tetapi tertib dan lancar, akhirnya terpilihlah 5 team formatur yaitu : Tiar Anwar Bahtiar (135 Suara); Latif Awaludin (91 Suara); Nashruddin Syarief (48 Suara); Irfan Firmansyah (21 Suara) dan Ucu Najmuddin (14 Suara). Dengan hasil ini maka Tiar Anwar Bahtiar secara langsung menjadi Ketua Umum PP Pemuda Persis Masa Jihad 2010 – 2015.

Sementara itu, Lela Sa’adah terpilih sebagai Ketua Umum PP Pemudi Persis periode 2010-2014 setelah mendapatkan suara 50% atau 162 suara dari tujuh kandidat yang bersaing. Pemilihan Umum PP Pemudi Persis berlangsung di Pesantren Rancabango, Kabupaten Garut, Senin kemarin.

Lela yang lahir 17 September 1979 berkiprah di Pemudi Persis sejak usia 16 tahun. Ibu tiga anak itu sebelumnya menjabat sebagai ketua bidang garapan Organisasi pada kepemimpinan PP Pemudi Persis. Dia juga merupakan staf pengajar Lab School UPI di Cibiru, Bandung.

Dalam pemilihan yang berlangsung di Pesantren Rancabango, Garut, Jabar ini Lela meraih 162 suara. Dia mengguguli tujuh kandidat lainnya. Dengan raihan suara tersebut, Lela berhak memimpin PP Pemudi Persis empat tahun ke depan.  Sebelumnya PP Pemudi Persis dipimpin Imas Karyamah S.Ag.

ÔÔÔ

Sumber : Republika, Kompas, Pikiran Rakyat, Seputar Indonesia, http://www.republika.co.id , www. persis.or.id.

Pic© Republika.co.id

Cianjur, 29 September 2010 | 21 : 29

———————————————————————————–

Tulisan terkait :

  • Persatuan Islam ( Persis )
  • Muktamar XIV Persis Dibuka Hari Ini
  • Perjalanan Persis
  • Persis dan Demokrasi
  • Ahmad Hassan, Sang Guru Utama Persis
  • Gerakan Tajdid Ala Ahmad Hassan
  • Persis Masa Depan
  • Buah Amal Persis

Filed under: Dunia Islam Tagged: Atip Latifulhayat, Himpunan Mahasiswi ( HIMI ) Persis, KH Aceng Zakaria, Maman Abdurrahman, Pemuda Persis, Pemudi Persis, Persatuan Islam, Persis


This post first appeared on Islam 4 All | Doing The Right Thing And Doing It R, please read the originial post: here

Share the post

Prof. Dr. KH Maman Abdurrahman Kembali Memimpin Persis

×

Subscribe to Islam 4 All | Doing The Right Thing And Doing It R

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×