Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Kebenaran Itu Menyakitkan? (Bahasa Indonesia)

Ingatlah, uang yang kita miliki akan hilang, diambil, digunakan, disimpan dalam bentuk tabungan atau ditinggalkan pada akhirnya. Pasangan, kekasih, ‘belahan jiwa’ pada akhirnya akan meninggalkan kita atau kita meninggalkan Mereka. Tidak peduli seberapa kuatnya perasaan kita kepada mereka sekarang, hal ini bersifat sementara. Kemudian semua waktu, usaha, pengorbanan yang kita berikan untuk hubungan ini, akan hilang. Pastinya karena keadaan atau kematian kita atau kematian mereka. Sementara itu, kita harus mengorbankan hidup, sahabat, Dharma, waktu, energi dan rasa khawatir untuk mempertahankan mereka. Agar tidak kehilangan mereka walaupun pada akhirnya mereka akan pergi. Apapun yang meningkat akan menurun. Dan diantaranya adalah murni penderitaan agar tidak kehilangan mereka yang ditutupi dengan topeng kesepian. Apa yang kita miliki sekarang bersifat sementara, dan kita meninggalkan semuanya untuk mempertahankan hak milik ini. Pujian, benda-benda bermerek, status, rasa hormat yang kita cari hanya bertahan sekejap dan hanya ada dalam pikiran kita. Tidak ada yang menghormati kita karena benda-benda bermerek. Hanya mereka yang berpikiran ‘dangkal’ akan ‘menghormati’ kita karena benda-benda ini. Dan kita harus bekerja keras untuk mempertahankan benda-benda bermerek ini untuk mendapatkan rasa hormat dangkal. Rasa hormat tidak datang dari kekayaan, benda-benda bermerek, dan status karena bila memang begitu adanya, mereka yang memiliki semua ini tidak perlu […]



This post first appeared on Tsem Tulku Rinpoche, please read the originial post: here

Share the post

Kebenaran Itu Menyakitkan? (Bahasa Indonesia)

×

Subscribe to Tsem Tulku Rinpoche

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×