Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Bacha Coffee: Sejarah Kopi Arabika dari Istana Dar el Bacha



Kopi Arabika adalah salah satu jenis kopi yang paling populer di dunia. Kopi ini berasal dari tanaman kopi yang tumbuh di dataran tinggi Ethiopia, dan kemudian menyebar ke berbagai negara di Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Namun, tahukah Anda bahwa kopi Arabika juga memiliki kisah menarik yang berkaitan dengan sebuah istana megah di Maroko?

Istana tersebut adalah Dar el Bacha, yang berarti “rumah Pasha”. Istana ini dibangun pada tahun 1910 di medina Marrakech, kota bersejarah yang menjadi pusat budaya dan politik Maroko. Dar el Bacha adalah tempat tinggal Thami El Glaoui, seorang pasha yang berkuasa di wilayah selatan Maroko pada masa protektorat Prancis. Ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang cerdas, berani, dan gemar bersenang-senang.

Salah satu kegemaran Thami El Glaoui adalah mengundang tamu-tamu terkemuka dari berbagai bidang untuk menikmati hidangan lezat dan kopi Arabika yang disajikan dalam pot-pot mengkilap. Tamu-tamu tersebut termasuk penulis Colette, komposer Maurice Ravel, pembuat film Charlie Chaplin, penyanyi Josephine Baker, presiden AS Franklin Roosevelt, dan perdana menteri Inggris Winston Churchill, hanya untuk menyebut beberapa.

Di istana Dar el Bacha, para tamu dapat menyaksikan keindahan arsitektur dan kerajinan Maroko, yang mencerminkan pengaruh budaya Arab, Berber, Andalusia, dan Eropa. Istana ini memiliki lebih dari 150 ruangan yang dihiasi dengan ubin keramik, ukiran kayu, lukisan dinding, dan lampu-lampu mewah. Di tengah-tengah istana, terdapat sebuah taman yang dipenuhi dengan pohon-pohon jeruk, bunga-bunga harum, dan air mancur.

Namun, setelah Perang Dunia II, istana Dar el Bacha ditutup dan menjadi sebuah kapsul waktu, yang menyimpan beberapa sisa-sisa dari era glamor dalam sebuah bangunan yang pernah dipenuhi dengan warna-warna dan suara-suara dari medina sekitarnya — tetapi telah perlahan-lahan jatuh ke dalam tidur yang dalam dan ajaib.

Tertutup selama lebih dari 60 tahun, contoh halus dari kerajinan Maroko ini telah dibangunkan kembali. Berdiri di pintu gerbang medina Marrakech yang berusia seribu tahun, perubahan wajah rumah Pasha adalah sebuah prestasi yang tidak untuk orang-orang yang lemah hati. Setelah dua tahun restorasi yang teliti untuk mengembalikan dekorasi mewah ke kejayaan masa lalunya, Dar el Bacha dibuka kembali pada akhir 2017 sebagai Museum of Cultural Confluences.

Pada tahun 2019, Bacha Coffee membuka kembali lokasi aslinya di Marrakech dan sejak itu dengan cepat berkembang menjadi merek global, dengan ruang-ruang kopi dan butik internasional di Eropa dan Asia. Saat ini, Bacha Coffee terus menarik para filsuf, musisi, politisi, seniman, dan bintang film zaman sekarang, serta generasi baru pecinta kopi yang sedang menemukan keajaiban Bacha Coffee untuk diri mereka sendiri.

Bacha Coffee menawarkan lebih dari 200 varietas kopi Arabika berkualitas tinggi dari seluruh dunia. Anda dapat memilih metode penyeduhan favorit Anda, mulai dari siphon hingga French press. Anda juga dapat mencicipi berbagai macam makanan penutup dan camilan yang cocok dengan kopi Anda. Jika Anda ingin membawa pulang kenangan dari pengalaman Anda di Bacha Coffee, Anda dapat membeli biji kopi segar atau bubuk kopi dalam kaleng-kaleng cantik yang didesain dengan gaya Art Deco.

Bacha Coffee adalah tempat yang sempurna untuk menikmati kopi Arabika yang lezat dan aromatik, sambil merasakan suasana istana Dar el Bacha yang megah dan bersejarah. Jika Anda berkesempatan berkunjung ke Marrakech, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Bacha Coffee dan menyelami sejarah kopi Arabika dari istana Dar el Bacha.



Bacha Coffee di Bandara Changi Singapura

Bacha Coffee membuka butik bebas pajak pertamanya di Bandara Changi Singapura Terminal 1 pada 19 Maret 2020. Butik kopi ini menawarkan pengunjung kesempatan untuk merasakan dunia kopi saat mereka transit di bandara. Bacha Coffee menawarkan lebih dari 200 jenis biji kopi Arabika berkualitas tinggi dari seluruh dunia, termasuk kopi asal tunggal, campuran, beraroma, dan tanpa kafein. Seluruh pilihan biji kopi dijual berdasarkan berat dan digiling sesuai dengan selera setiap pecinta kopi. Anda juga dapat memilih kantong kopi satu saji dan aksesori kopi yang indah sebagai hadiah untuk dibawa pulang.

Bacha Coffee juga membuka toko terbesar di dunia di Terminal 3 Bandara Changi. Toko ini disebut The Arch dan terletak di area transit Terminal 3, yang berarti Anda hanya dapat mengunjunginya jika Anda sedang bepergian. Di sini, Anda dapat menyaksikan keindahan arsitektur dan seni kaca patri yang melambangkan gaya Art Deco. Anda juga dapat menikmati secangkir kopi segar, bersama dengan kouglof (roti manis Alsatian), kue batang, dan croissant mini. Croissant tersedia dalam berbagai rasa, seperti raspberry, almond, blackcurrant, cokelat, kaya, mentega, dan pistachio.

Outlet ini juga menyediakan roti-roti dan makanan penutup yang dapat dibawa pergi untuk menemani kopi Anda. Jika Anda tidak sedang bepergian, Anda juga dapat mengunjungi Bacha Coffee di ION Orchard, Takashimaya Department Store, dan The Shoppes at Marina Bay Sands (MBS).



This post first appeared on LDII Sampit - Kalimantan Tengah, please read the originial post: here

Share the post

Bacha Coffee: Sejarah Kopi Arabika dari Istana Dar el Bacha

×

Subscribe to Ldii Sampit - Kalimantan Tengah

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×