Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Marmut Enak Iwake, Wong Manut Enak Awake

Tags: wong marmut iwak


Peribahasa Jawa “marmut enak iwake, Wong manut enak awake” merupakan salah satu ungkapan yang menggambarkan betapa pentingnya ketaatan dalam kehidupan. Peribahasa ini berasal dari kata “marmut” yang merupakan nama hewan pengerat yang hidup di daerah pegunungan. Daging marmut dipercaya memiliki rasa yang lezat dan gurih, sehingga banyak orang yang menyukainya. Sedangkan kata “manut” berarti taat atau patuh. Peribahasa ini menekankan bahwa orang yang taat atau patuh akan mendapatkan kebaikan bagi dirinya, baik di dunia maupun di akhirat.

Ketaatan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW

Sebagai seorang muslim, ketaatan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW adalah kewajiban yang harus kita laksanakan. Allah SWT dan Rasulullah SAW telah memberikan kita petunjuk dan tuntunan dalam agama Islam, yang mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti ibadah, akhlak, muamalah, dan lain-lain. Dengan taat atau patuh kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, kita akan mendapatkan kebaikan-kebaikan, seperti:

  • Mendapatkan pahala dan ampunan dari Allah SWT.
  • Menjadi orang yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia.
  • Menjadi orang yang dicintai dan diridhai oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW.
  • Menjadi orang yang bahagia di dunia dan di akhirat.
  • Menjadi orang yang sukses dan berkah dalam segala urusan.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:

وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ فَإِن تَوَلَّيْتُمْ فَإِنَّمَا عَلَىٰ رَسُولِنَا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ

Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul (Muhammad), maka jika kamu berpaling, maka sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas. (QS. At-Taghabun: 12)

Ketaatan kepada Peraturan Negara

Selain ketaatan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, kita juga harus taat atau patuh kepada peraturan yang berlaku di negara kita, yaitu Republik Indonesia. Peraturan-peraturan ini dibuat untuk menjaga ketertiban, keamanan, kesejahteraan, dan kemajuan bangsa dan negara. Dengan taat atau patuh kepada peraturan negara, kita akan mendapatkan kebaikan-kebaikan, seperti:

  • Menjaga persatuan dan kesatuan nasional.
  • Menegakkan hukum dan hak asasi manusia.
  • Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan.
  • Mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur.
  • Melestarikan lingkungan hidup dan kebudayaan.

Ketaatan adalah sikap atau perilaku yang menunjukkan kepatuhan atau kesetiaan kepada sesuatu yang dianggap benar, baik, atau wajib. 

Berikut adalah beberapa cara menerapkan ketaatan dalam kehidupan sehari-hari:

Ketaatan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW: kita dapat menunjukkan ketaatan ini dengan cara menjalankan ibadah yang wajib dan sunnah, seperti sholat, puasa, zakat, haji, dan lain-lain. Selain itu, kita juga harus mengikuti ajaran dan contoh Rasulullah SAW dalam berakhlak, bermuamalah, dan berdakwah. Ketaatan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW akan membawa kita kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ketaatan dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti ketaatan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, ketaatan kepada peraturan negara, ketaatan kepada orang tua dan guru, ketaatan kepada atasan dan rekan kerja, dan ketaatan kepada norma dan etika sosial.

Ketaatan kepada peraturan negara: kita dapat menunjukkan ketaatan ini dengan cara mematuhi dan menjalankan peraturan yang berlaku di negara kita, seperti undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, dan lain-lain. Kita juga harus menghormati simbol-simbol negara, seperti bendera, lambang, lagu kebangsaan, dan lain-lain. Ketaatan kepada peraturan negara akan menjaga ketertiban, keamanan, kesejahteraan, dan kemajuan bangsa.

Ketaatan kepada orang tua dan guru: kita dapat menunjukkan ketaatan ini dengan cara menghormati, menyayangi, dan melayani orang tua kita, serta memenuhi permintaan dan nasihat mereka yang baik. Kita juga harus menghormati, menghargai, dan mendengarkan guru kita, serta mengerjakan tugas dan belajar dengan rajin. Ketaatan kepada orang tua dan guru akan membawa kita kepada keberkahan dan kecerdasan.

Ketaatan kepada atasan dan rekan kerja: kita dapat menunjukkan ketaatan ini dengan cara menghormati, menghargai, dan bekerja sama dengan atasan dan rekan kerja kita, serta menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik. Kita juga harus menghindari konflik, gosip, dan persaingan tidak sehat di tempat kerja. Ketaatan kepada atasan dan rekan kerja akan membawa kita kepada kesuksesan dan keharmonisan.

Ketaatan kepada norma dan etika sosial: kita dapat menunjukkan ketaatan ini dengan cara menghormati, menghargai, dan berinteraksi dengan sesama manusia, baik yang seagama maupun yang berbeda agama, ras, suku, budaya, dan lain-lain. Kita juga harus menjaga adab, sopan santun, dan tata krama dalam berbicara, bersikap, dan berperilaku. Ketaatan kepada norma dan etika sosial akan membawa kita kepada kedamaian dan kebersamaan.




This post first appeared on LDII Sampit - Kalimantan Tengah, please read the originial post: here

Share the post

Marmut Enak Iwake, Wong Manut Enak Awake

×

Subscribe to Ldii Sampit - Kalimantan Tengah

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×