Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

BRIN: Pentingnya Tanaman Herbal untuk Kesehatan Masyarakat

Tags: brin


Tanaman herbal merupakan salah satu sumber daya genetik yang memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku obat dan obat tradisional. Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, termasuk tanaman herbal yang tersebar di seluruh nusantara. Namun, pemanfaatan tanaman herbal masih belum optimal, baik dari segi ketersediaan, kualitas, maupun pengembangan produk.

Hal ini menjadi perhatian pemerintah, khususnya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang memiliki tugas utama untuk melakukan riset dan inovasi untuk jamu dan obat herbal. Brin berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti BPOM, kementerian kesehatan, asosiasi pengusaha jamu, dewan jamu, dewan rempah, kelompok profesi, dan riset tanaman obat.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh BRIN adalah melakukan survei nasional untuk mendata potensi tanaman obat yang ada di Indonesia. Survei ini disebut Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja), yang telah dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pada tahun 2013, 2015, dan 2017. Dari survei ini, ditemukan ribuan informasi ramuan dan tumbuhan obat yang memiliki manfaat untuk kesehatan.

Kepala Pusat Riset Bahan Baku Obat dan obat tradisional dari BRIN, Agung Eru Wibowo, memaparkan pentingnya sumber daya genetik tanaman herbal untuk kesehatan masyarakat dalam webinar yang dihelat DPP LDII pada Sabtu (24/9). Ia menyampaikan bahwa tanaman herbal memiliki konsep preventif dan promotif, yang sesuai dengan paradigma sehat yang ingin dibangun oleh pemerintah.

“Transformasi kesehatan meliputi pembiayaan, SDM kesehatan dan tidak kalah penting teknologi kesehatan, karena perkembangan teknologi sangat cepat, begitu pula di kesehatan,” kata Agung.

Ia menambahkan bahwa Indonesia masih tergantung impor dalam pemenuhan obat-obatan dan alat kesehatan, padahal memiliki ratusan industri farmasi, baik BUMN, swasta, maupun multinasional. Oleh sebab itu, pemerintah terus berupaya untuk memenuhi bahan baku obat-obatan agar Indonesia tidak lagi tergantung impor, termasuk dengan melakukan riset obat dan tanaman potensial.

Agung juga mengatakan bahwa tanaman herbal dapat berperan dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting, yang merupakan salah satu masalah gizi dan kesehatan di Indonesia. Stunting dapat dicegah dengan pemenuhan gizi dan nutrisi sejak awal pembentukan manusia, mulai dari ibu sebelum hamil, hingga anak yang dilahirkan.

“Dalam jamu juga sebetulnya ada unsur-unsur yang menjaga kebugaran, baik pada orang dewasa, termasuk anak-anak,” ujarnya.

Ia berbagi pengalaman bahwa ia termasuk generasi yang mendapatkan jamu pada masa anak-anak dengan cara dicekoki. Ia mengatakan bahwa jamu dapat meningkatkan nafsu makan, sehingga secara tidak langsung dapat memenuhi gizi.

Sosialisasi jamu dan obat herbal juga terus dilakukan oleh BRIN, dengan berkomunikasi dan bersinergi dengan kementerian/lembaga terkait untuk promosi. Namun, ia mengakui perlu meningkatkan koordinasi yang intensif dan penajaman pada tataran program, untuk menjadikan produk jamu populer di kalangan anak muda.

“Jamu dan obat herbal adalah warisan budaya bangsa yang harus dilestarikan dan dikembangkan. Jamu dan obat herbal juga merupakan solusi kesehatan yang murah, mudah, dan aman, asalkan digunakan dengan benar dan sesuai dengan standar kualitas,” tutup Agung.



This post first appeared on LDII Sampit - Kalimantan Tengah, please read the originial post: here

Share the post

BRIN: Pentingnya Tanaman Herbal untuk Kesehatan Masyarakat

×

Subscribe to Ldii Sampit - Kalimantan Tengah

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×