Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Jalan Tikus, Hmmm Seberapa Sering Melewatinya?



Jalan tikus adalah istilah yang digunakan sebagai Jalan tembus yang melewati jalan lingkungan yang kecil guna menghindari ruas jalan yang macet, ataupun menghindari persimpangan/lampu lalu lintas yang macet. Jalan tikus sering digunakan oleh pengendara motor atau mobil yang ingin cepat sampai tujuan tanpa terjebak kemacetan. Namun, jalan tikus juga memiliki beberapa kekurangan dan dampak negatif, baik bagi pengguna jalan maupun bagi warga sekitar. 

Jalan Tikus: Solusi Atau Masalah?

Siapa sih yang nggak kesel kalau lagi buru-buru tapi jalanan macet banget? Apalagi kalau ada acara penting atau deadline kerja yang harus dikejar. Pasti rasanya pengen nyelonong aja lewat jalan tikus biar bisa sampai lebih cepat. Jalan tikus adalah jalan alternatif yang biasanya melewati gang-gang sempit atau perkampungan, yang bisa menghemat waktu dan bensin. Tapi, apakah jalan tikus benar-benar solusi untuk mengatasi kemacetan? Atau malah menimbulkan masalah baru?

Keuntungan Jalan Tikus

Jalan tikus memang memiliki beberapa keuntungan, terutama bagi pengendara yang ingin menghemat waktu dan bensin. Dengan menggunakan jalan tikus, pengendara bisa menghindari ruas jalan utama yang macet, ataupun persimpangan atau lampu lalu lintas yang bikin nunggu lama. Selain itu, jalan tikus juga bisa menjadi alternatif jika ada kecelakaan atau bencana alam yang mengganggu jalur utama. Jalan tikus juga bisa membantu pengendara untuk mengenal lebih dekat lingkungan sekitarnya, dan mungkin menemukan tempat-tempat menarik yang nggak diketahui sebelumnya.

Kerugian Jalan Tikus

Namun, jalan tikus juga memiliki beberapa kerugian dan dampak negatif, baik bagi pengguna jalan maupun bagi warga sekitar. Salah satu kerugian jalan tikus adalah bahwa kondisinya seringkali kurang baik dan berbahaya. Jalan tikus biasanya sempit, berlubang, berdebu, atau becek. Hal ini bisa merusak kendaraan atau menyebabkan kecelakaan. Selain itu, jalan tikus juga seringkali tidak memiliki rambu-rambu atau petunjuk arah yang jelas, sehingga pengendara bisa tersesat atau salah masuk. Jalan tikus juga bisa menjadi sarang tindak kriminal, seperti perampokan, pencurian, atau penipuan.

Dampak negatif lainnya dari jalan tikus adalah bahwa ia bisa mengganggu ketenangan dan kenyamanan warga sekitar. Jalan tikus bisa menimbulkan polusi udara dan suara yang berlebihan, karena banyak kendaraan yang lewat dengan kecepatan tinggi atau klakson sembarangan. Jalan tikus juga bisa merusak fasilitas umum atau milik warga, seperti saluran air, trotoar, pagar, atau tanaman. Jalan tikus juga bisa mengancam keselamatan warga, terutama anak-anak atau orang tua yang beraktivitas di sekitar jalan. Jalan tikus juga bisa menurunkan nilai properti atau usaha warga sekitar, karena membuat lingkungannya menjadi kurang nyaman dan menarik.

Solusi Untuk Jalan Tikus

Jadi, apakah jalan tikus itu solusi atau masalah? Jawabannya adalah tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya. Bagi pengendara yang ingin cepat sampai tujuan tanpa terjebak kemacetan, jalan tikus mungkin menjadi solusi. Namun, bagi warga sekitar yang ingin hidup tenang dan nyaman tanpa terganggu oleh polusi dan kerusakan lingkungan, jalan tikus mungkin menjadi masalah.

Untuk itu, diperlukan solusi yang adil dan bijak untuk menyeimbangkan kepentingan antara pengguna jalan dan warga sekitar. Beberapa solusi yang mungkin dilakukan adalah:

  • Meningkatkan kualitas dan kapasitas jalan utama, sehingga pengendara tidak perlu mencari jalan tikus untuk menghindari kemacetan.
  • Membuat aturan atau sanksi yang tegas bagi pengendara yang melanggar etika atau norma saat menggunakan jalan tikus, seperti melaju dengan kecepatan tinggi, klakson sembarangan, atau merusak fasilitas umum atau milik warga.
  • Memberikan fasilitas atau insentif bagi warga sekitar yang terkena dampak negatif dari jalan tikus, seperti pemasangan pagar, pohon, atau rambu-rambu, atau pemberian kompensasi atau bantuan sosial.
  • Melibatkan partisipasi dan komunikasi antara pengguna jalan dan warga sekitar, sehingga bisa saling menghormati dan mengerti hak dan kewajiban masing-masing.

Jalan tikus memang bisa menjadi solusi atau masalah, tergantung dari cara kita memandang dan menggunakannya. Yang penting adalah kita harus bertanggung jawab dan bijak dalam menggunakan jalan tikus, sehingga tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Jalan tikus bukanlah musuh, tapi juga bukanlah teman. Jalan tikus adalah pilihan, yang harus kita pertimbangkan dengan baik.



This post first appeared on LDII Sampit - Kalimantan Tengah, please read the originial post: here

Share the post

Jalan Tikus, Hmmm Seberapa Sering Melewatinya?

×

Subscribe to Ldii Sampit - Kalimantan Tengah

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×