Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Bing AI vs Google Bard vs ChatGPT: Siapa yang Lebih Unggul dalam Berbincang dengan Manusia?



Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah teknologi yang sedang berkembang pesat di berbagai bidang. Salah satu bidang yang banyak menggunakan AI adalah pencarian informasi dan percakapan. Beberapa perusahaan teknologi besar, seperti Google, Microsoft, dan OpenAI, telah mengembangkan sistem AI yang mampu berkomunikasi dengan manusia melalui teks.

Sistem AI ini disebut chatbot, yaitu program komputer yang dapat menjawab pertanyaan, memberikan informasi, atau menghibur pengguna dengan cara berbincang-bincang. Chatbot dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti layanan pelanggan, edukasi, hiburan, dan lain-lain.

Namun, tidak semua chatbot diciptakan sama. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas dan kemampuan chatbot, seperti data yang digunakan untuk melatihnya, algoritma yang digunakan untuk memprosesnya, dan fitur-fitur yang ditawarkan kepada pengguna.

Dalam artikel ini, kita akan membandingkan tiga chatbot yang saat ini menjadi perbincangan hangat di dunia AI, yaitu Bing AI dari Microsoft, Google Bard dari Google, dan ChatGPT dari OpenAI. Ketiga chatbot ini memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing dalam hal performance, yaitu kemampuan untuk memberikan respons yang cepat, akurat, relevan, koheren, dan menarik.

Berikut adalah tabel pembanding antara Bing AI, Google Bard, dan ChatGPT dalam performance:

FaktorBing AIGoogle BardChatGPT
DataMenggunakan versi terbaru dari ChatGPT yang dilatih pada superkomputer Azure AI. Data meliputi teks dan gambar dari internet.Menggunakan model PaLM 2 yang dilatih pada dataset teks dan kode yang besar dan beragam, termasuk buku, artikel, kode, dan skrip. Juga mengakses data dari Google Search.Menggunakan dataset tetap yang dikurasi dan diproses oleh OpenAI. Data meliputi teks dari internet. Tidak memiliki akses ke informasi baru di internet.
AlgoritmaMenggunakan model generatif berbasis Transformer dengan teknik self-attention. Model ini dapat mempelajari hubungan antara kata-kata dalam teks dan gambar.Menggunakan model generatif berbasis Transformer dengan teknik self-attention. Model ini dapat mempelajari pola bahasa manusia dan menghasilkan teks yang gramatikal dan bermakna.Menggunakan model generatif berbasis Transformer dengan teknik self-attention. Model ini dapat mempelajari pola bahasa manusia dan menghasilkan teks yang gramatikal dan bermakna.
FiturDapat menerima input teks atau gambar dan menghasilkan output teks. Dapat menjawab pertanyaan faktual atau subjektif dengan menggunakan pengetahuan umum atau spesifik. Dapat menghasilkan teks kreatif seperti puisi, cerita, kode, dll. Dapat menyesuaikan gaya bahasa sesuai dengan konteks percakapan.Dapat menerima input teks dan menghasilkan output teks. Dapat menjawab pertanyaan terbuka, menantang, atau aneh dengan informatif. Dapat menghasilkan teks kreatif seperti puisi, kode, skrip, lagu, dll. Memiliki fitur keamanan untuk mencegah konten berbahaya atau menyesatkan.Dapat menerima input teks dan menghasilkan output teks. Dapat menjawab pertanyaan faktual atau subjektif dengan menggunakan pengetahuan umum atau spesifik. Dapat menghasilkan teks kreatif seperti puisi, cerita, kode, dll. Dapat menggunakan input sebelumnya untuk menjaga kelancaran percakapan.

Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa ketiga chatbot memiliki kemiripan dalam hal algoritma yang digunakan, yaitu model generatif berbasis Transformer dengan teknik self-attention. Teknik ini memungkinkan chatbot untuk memahami konteks dan makna dari input pengguna dan menghasilkan output yang sesuai.

Namun, ketiga chatbot juga memiliki perbedaan dalam hal data yang digunakan dan fitur yang ditawarkan. Bing AI dan Google Bard memiliki akses ke data terbaru dari internet, sedangkan ChatGPT hanya menggunakan data tetap. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan chatbot untuk memberikan informasi yang akurat dan relevan.

Bing AI dan ChatGPT dapat menerima input gambar, sedangkan Google Bard hanya dapat menerima input teks. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan chatbot untuk memberikan respons yang multimodal dan menarik.

Google Bard memiliki fitur keamanan yang mencegah konten berbahaya atau menyesatkan, sedangkan Bing AI dan ChatGPT tidak memiliki fitur tersebut. Hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan pengguna terhadap chatbot.

Dari segi performance, ketiga chatbot memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bing AI memberikan respons yang cepat, akurat, relevan, dan kreatif, tetapi kurang koheren dan menarik. Google Bard memberikan respons yang informatif, koheren, dan kreatif, tetapi kurang cepat, akurat, dan relevan. ChatGPT memberikan respons yang akurat, relevan, koheren, dan menarik, tetapi kurang cepat, informatif, dan kreatif.

Bing AI, Google Bard, dan ChatGPT adalah tiga chatbot yang memiliki kemampuan berbincang dengan manusia dengan menggunakan AI. Ketiga chatbot ini memiliki performance yang berbeda-beda dalam hal kecepatan, akurasi, relevansi, koherensi, dan kreativitas. Tidak ada chatbot yang sempurna, tetapi pengguna dapat memilih chatbot yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensinya.



This post first appeared on LDII Sampit - Kalimantan Tengah, please read the originial post: here

Share the post

Bing AI vs Google Bard vs ChatGPT: Siapa yang Lebih Unggul dalam Berbincang dengan Manusia?

×

Subscribe to Ldii Sampit - Kalimantan Tengah

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×