Tanaman Buah merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan diminati oleh banyak orang. Tanaman buah juga memiliki keanekaragaman genetik yang luas, sehingga memungkinkan untuk dilakukan persilangan atau Kawin Silang antara jenis yang berbeda. Kawin silang tanaman buah bertujuan untuk menghasilkan varietas baru yang memiliki sifat-sifat unggulan dari induknya, seperti rasa, warna, ukuran, bentuk, kandungan gizi, ketahanan terhadap hama dan penyakit, produktivitas, dan adaptasi terhadap lingkungan.
Kawin silang tanaman buah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara alami atau buatan. Kawin silang secara alami terjadi dengan bantuan faktor-faktor alam, seperti angin, air, serangga, burung, atau hewan lain yang membawa serbuk sari (polen) dari satu bunga ke bunga lain yang berbeda jenis. Kawin silang secara alami biasanya tidak terkontrol dan tidak terarah, sehingga hasilnya tidak pasti dan sulit diprediksi.
Kawin silang secara buatan dilakukan dengan cara mengambil serbuk sari dari bunga jantan (donor) dan menyerbukkannya ke bunga betina (resipien) yang berbeda jenis. Kawin silang secara buatan dapat dilakukan dengan cara manual atau mekanis. Cara manual dilakukan dengan menggunakan alat-alat sederhana, seperti pinset, kuas, gunting, kantong plastik, tali, label, dan lain-lain. Cara mekanis dilakukan dengan menggunakan alat-alat canggih, seperti mesin penyerbuk otomatis, kamera pengawas, sensor suhu dan kelembaban, dan lain-lain.
Kawin silang secara buatan memiliki kelebihan dibandingkan dengan kawin silang secara alami, yaitu dapat dikontrol dan diarahkan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diinginkan. Kawin silang secara buatan juga dapat menghemat waktu, tenaga, biaya, dan ruang tanam. Namun, kawin silang secara buatan juga memiliki kekurangan, yaitu membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang cukup tinggi, serta peralatan dan bahan yang memadai.
Beberapa contoh tanaman buah yang berhasil dikawinkan silangkan secara buatan adalah sebagai berikut:
- Durian: Durian merupakan tanaman buah tropis yang memiliki rasa manis dan aroma khas. Durian dapat dikawinkan silangkan dengan varietas lain untuk menghasilkan durian hibrida yang memiliki ukuran buah lebih besar, daging lebih tebal dan manis, serta kulit lebih tipis dan mudah dibuka. Contoh durian hibrida adalah durian montong, durian musang king, durian chanee, durian bawor, dan lain-lain.
- Lemon: Lemon merupakan tanaman buah subtropis yang memiliki rasa asam dan kaya vitamin C. Lemon dapat dikawinkan silangkan dengan jeruk mandarin untuk menghasilkan lemon meyer, yang memiliki rasa lebih manis daripada lemon biasa. Lemon meyer juga dapat tumbuh di iklim yang hangat atau ditanam di ruangan selama musim dingin.
- Pomato: Pomato merupakan tanaman buah hibrida hasil kawin silang antara kentang dan tomat. Pomato memiliki ukuran buah yang kecil seperti tomat, namun dagingnya berwarna putih dan dapat disantap secara mentah. Pomato juga memiliki manfaat ganda sebagai sumber karbohidrat dan vitamin.
Salah satu cara untuk menciptakan varietas baru tanaman buah yang lebih unggul adalah dengan melakukan kawin silang antara jenis yang berbeda. Kawin silang tanaman buah memiliki beberapa manfaat, di antaranya adalah:
Dengan kawin silang, kita dapat menggabungkan sifat-sifat terbaik dari induk tanaman buah, seperti rasa, warna, ukuran, bentuk, kandungan gizi, ketahanan terhadap hama dan penyakit, produktivitas, dan adaptasi terhadap lingkungan. Hal ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman buah yang dihasilkan.Kawin silang juga dapat membantu kita menghemat ruang tanam dengan memanfaatkan hasil maksimal dari tanaman buah. Sebagai contoh, pomato adalah tanaman hibrida hasil kawin silang antara kentang dan tomat. Pomato dapat menghasilkan tomat di atas tanah dan kentang di bawah tanah dalam satu tanaman. Dengan demikian, kita dapat menanam dua jenis tanaman buah dalam satu lahan.
Selain itu, kawin silang juga dapat menciptakan keanekaragaman genetik yang luas pada tanaman buah. Keanekaragaman genetik ini dapat membuat tanaman buah lebih mampu beradaptasi dan berevolusi terhadap perubahan lingkungan. Keanekaragaman genetik juga dapat memberikan variasi rasa dan bentuk pada tanaman buah yang menarik bagi konsumen.
