TANGGAMUS. Pergaulan bebas adalah salah satu masalah sosial yang mengancam generasi muda bangsa. Banyak remaja yang terjerumus dalam pergaulan bebas karena kurangnya bimbingan dan pengawasan dari orang tua, lingkungan, dan agama. Pergaulan bebas bisa menimbulkan dampak negatif seperti penyakit menular seksual, kehamilan tidak diinginkan, aborsi, dan penurunan moral.
Untuk mencegah hal tersebut, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Tanggamus mengadakan pengajian Usia nikah bagi remaja yang sudah siap untuk menikah. Pengajian usia nikah ini merupakan salah satu program dari Penggerak Pembina Generus (PPG) yang bernaung di bawah DPD LDII Tanggamus.
Pengajian usia nikah ini digelar pada Minggu (3/9/2023) di Way Harong, Tanggamus, Lampung. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Dewan Penasehat LDII Tanggamus H. Feriyanto. Dalam sambutannya, H. Feriyanto mengatakan bahwa pengajian usia nikah ini bertujuan untuk saling mengenal remaja usia nikah melalui taaruf.
“Mengingat era ini menciptakan fenomena pergaulan tanpa batas, kami selaku pengurus DPD LDII Tanggamus berinisiatif menghelat pengajian seperti ini. Tujuannya agar remaja usia nikah ini bisa saling mengenal tanpa adanya pacaran terlebih dahulu,” ungkapnya.
H. Feriyanto juga mengajak remaja usia nikah untuk segera menikah jika sudah ada kesepakatan dan restu dari orang tua. Ia mengutip sabda Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa menikah adalah salah satu cara untuk mencari rezeki yang halal.
“Carilah rezeki melalui menikah. Hal ini jelas ada di dalam sabda Nabi Muhammad SAW melalui riwayat hadistnya. Ayat yang bisa menjadi renungan adalah firman Allah Ta’ala.
‘Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.’ (QS. An Nuur: ayat 32)”
“Harapannya, semoga dengan acara ini bisa melancarkan niat baik anak-anak kami yang telah memasuki usia nikah. Sehingga terhindar dari pergaulan bebas di era sekarang ini. Tentunya, orangtua menjadi tidak khawatir lagi dengan anak-anaknya karena mereka akan menginjak ke jenjang pernikahan,” jelas H. Feriyanto.
Pengajian usia nikah ini diikuti oleh 130 peserta yang terdiri dari 93 peserta perempuan dan 37 peserta laki-laki. Peserta ini berasal dari beberapa kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Tanggamus. Selain mendapatkan materi tentang taaruf dan pernikahan, peserta juga berkesempatan untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi dengan calon pasangan sesuai dengan syariat Islam.
Salah satu peserta pengajian usia nikah, Lulu (23) asal PC LDII Air Naningan mengaku senang dengan kegiatan ini. Ia merasa mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman baru.
“Acara ini cukup menarik, berkesan. Sampai ada yang taarufan secara langsung,” ucapnya.
Sementara itu, Sujatman (54) salah satu orangtua peserta asal dari Kecamatan Wonosobo menyampaikan apresiasinya kepada panitia penyelenggara pengajian usia nikah ini. Ia berharap acara ini bisa menjadi contoh bagi ormas lain dalam membina generasi muda.
“Alhamdulillah bisa diselenggarakannya acara ini dan menurut saya ini sangat bermanfaat bagi kami selaku orang tua yang khawatir terhadap pergaulan remaja di era sekarang. Saya berterima kasih kepada LDII Tanggamus yang sudah mengadakan acara ini dan semoga bisa menjadi inspirasi bagi ormas lain,” ujar Sujatman.
Pengajian usia nikah ini merupakan salah satu bentuk kepedulian LDII Tanggamus terhadap generasi muda. Dengan mengajak remaja usia nikah untuk taaruf dan menikah, LDII Tanggamus berharap bisa membentuk keluarga sakinah, mawaddah, warahmah yang menjadi pondasi bagi pembangunan bangsa dan negara. (Rizal)
