Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Filosofi Rumah Panjang Suku Dayak di Kalimantan



Kalimantan adalah pulau yang memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Salah satu budaya yang menjadi ciri khas Kalimantan adalah Rumah panjang suku Dayak. Rumah panjang suku Dayak adalah rumah adat yang dibangun dengan bentuk memanjang dan tinggi dari tanah. Rumah panjang suku Dayak memiliki filosofi dan makna yang mendalam bagi masyarakat yang menghuninya.

Rumah panjang suku Dayak merupakan simbol dari kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan religi masyarakat Dayak. Rumah panjang suku Dayak biasanya dihuni oleh banyak keluarga yang masih memiliki hubungan darah atau saudara. Jumlah keluarga yang tinggal di rumah panjang bisa mencapai puluhan hingga ratusan. Setiap keluarga memiliki ruang pribadi yang disebut bilik. Bilik-bilik tersebut tersusun sepanjang rumah panjang dan berhadapan dengan ruang bersama yang disebut lantai.

Lantai adalah ruang publik yang digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti bermusyawarah, bercerita, bermain, berpesta, atau menjamu tamu. Lantai juga merupakan tempat untuk menyimpan barang-barang berharga, seperti senjata tradisional, perhiasan, atau kerajinan tangan. Lantai juga memiliki fungsi sebagai tempat perlindungan dari binatang buas, banjir, atau musuh.

Rumah panjang suku Dayak memiliki struktur kepemimpinan yang disebut pamali. Pamali adalah orang yang ditunjuk sebagai pemimpin atau penghulu rumah panjang. Pamali bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban, keselamatan, kesejahteraan, dan keharmonisan penghuni rumah panjang. Pamali juga bertugas sebagai juru bicara, penengah, penasihat, atau hakim dalam menyelesaikan berbagai masalah atau konflik yang terjadi di rumah panjang.

Rumah panjang suku Dayak memiliki arsitektur yang unik dan penuh filosofi. Rumah panjang suku Dayak dibangun dengan menggunakan bahan-bahan alami, seperti kayu, bambu, rotan, ijuk, atau daun nipah. Rumah panjang suku Dayak juga memiliki ornamen-ornamen yang menggambarkan kepercayaan dan kebudayaan masyarakat Dayak, seperti ukiran kayu, lukisan dinding, patung-patung, atau kain tenun.

Salah satu ornamen yang paling menonjol adalah tiang-tiang penyangga rumah panjang yang disebut tiang sanggar. Tiang sanggar biasanya diukir dengan motif-motif binatang atau tumbuhan yang memiliki makna tertentu bagi masyarakat Dayak. Misalnya, motif naga melambangkan kekuatan dan kesuburan; motif burung enggang melambangkan kebebasan dan keseimbangan; motif bunga teratai melambangkan kemurnian dan kesucian; atau motif buah durian melambangkan kemakmuran dan keberuntungan.

Rumah panjang suku Dayak juga memiliki orientasi arah yang penting bagi masyarakat Dayak. Rumah panjang suku Dayak biasanya dibangun menghadap ke timur dan barat. Hal ini karena masyarakat Dayak percaya bahwa timur adalah arah matahari terbit yang melambangkan awal dari kehidupan; sedangkan barat adalah arah matahari terbenam yang melambangkan akhir dari kehidupan.

Rumah panjang suku Dayak juga memiliki bagian-bagian yang memiliki fungsi dan makna tersendiri bagi masyarakat Dayak. Beberapa bagian tersebut adalah:

  • Tangga masuk (tawing). Tangga masuk adalah tangga kayu yang digunakan untuk naik turun dari rumah panjang. Tangga masuk biasanya dibuat dengan jumlah anak tangga ganjil (3, 5, 7, atau 9) yang melambangkan kesatuan dan keutuhan. Tangga masuk juga memiliki fungsi sebagai penanda status sosial penghuni rumah panjang. Semakin tinggi tangga masuk, semakin tinggi pula status sosial penghuni rumah panjang.
  • Ruang tamu (ruai). Ruang tamu adalah ruang yang terletak di depan rumah panjang yang digunakan untuk menerima tamu atau melakukan upacara adat. Ruang tamu biasanya dihiasi dengan berbagai barang-barang berharga, seperti senjata tradisional, perhiasan, atau kerajinan tangan. Ruang tamu juga merupakan tempat untuk menunjukkan kekayaan dan kehormatan penghuni rumah panjang.
  • Ruang keluarga (bilik). Ruang keluarga adalah ruang yang terletak di belakang rumah panjang yang digunakan untuk tempat tinggal setiap keluarga. Ruang keluarga biasanya dibatasi dengan dinding kayu atau bambu yang memiliki pintu dan jendela. Ruang keluarga merupakan tempat untuk menjaga privasi dan keintiman keluarga.
  • Ruang dapur (dapor). Ruang dapur adalah ruang yang terletak di belakang ruang keluarga yang digunakan untuk memasak dan menyimpan makanan. Ruang dapur biasanya dilengkapi dengan tungku api, rak kayu, atau keranjang rotan. Ruang dapur merupakan tempat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan kesehatan keluarga.
  • Ruang penyimpanan (sadau). Ruang penyimpanan adalah ruang yang terletak di bawah rumah panjang yang digunakan untuk menyimpan barang-barang yang tidak terpakai, seperti alat pertanian, alat berburu, atau alat perikanan. Ruang penyimpanan biasanya dibuat dengan menggunakan anyaman bambu atau rotan. Ruang penyimpanan merupakan tempat untuk menghemat ruang dan menjaga kebersihan rumah panjang.

Rumah panjang suku Dayak adalah rumah adat yang memiliki nilai-nilai luhur bagi masyarakat Dayak. Rumah panjang suku Dayak mencerminkan kehidupan masyarakat Dayak yang bersatu, harmonis, religius, dan dinamis. Rumah panjang suku Dayak juga menjadi warisan budaya yang harus dilestarikan dan dikembangkan oleh generasi muda Kalimantan. (*/red)



This post first appeared on LDII Sampit - Kalimantan Tengah, please read the originial post: here

Share the post

Filosofi Rumah Panjang Suku Dayak di Kalimantan

×

Subscribe to Ldii Sampit - Kalimantan Tengah

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×