Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Tips Bekerja di Luar di Cuaca Panas, Hati-hati Paparan Sinar UV

Tags: cuaca panas sinar


Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim kemarau di Indonesia biasanya berlangsung dari bulan April hingga Oktober, tergantung dari kondisi iklim global dan regional. Pada tahun 2023, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa musim kemarau akan lebih awal dan lebih kering dari normal. Suhu udara di berbagai daerah pada siang hari dapat mencapai di atas 30 derajat celcius, bahkan hingga 40 derajat celcius di beberapa wilayah. Bagi mereka yang banyak melakukan aktivitas di luar, hal ini harus menjadi perhatian. Cuaca panas dapat menyebabkan dehidrasi, kelelahan, pusing, bahkan stroke. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan saat bekerja di luar di cuaca panas.

  • Minum air putih yang cukup. Air putih membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mencegah dehidrasi. Minumlah air putih sebelum, selama, dan sesudah bekerja di luar. Hindari minuman yang mengandung kafein, alkohol, atau gula, karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
  • Kenakan pakaian yang sesuai. Pilih pakaian yang longgar, ringan, dan berwarna terang. Pakaian seperti ini dapat membantu mengurangi penyerapan panas dan memudahkan sirkulasi udara. Jika memungkinkan, kenakan topi atau payung untuk melindungi kepala dan wajah dari sinar matahari langsung.
  • Gunakan tabir surya. Tabir surya atau sunscreen dapat melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV) yang dapat menyebabkan kanker kulit. Oleskan tabir surya dengan faktor perlindungan matahari (SPF) minimal 15 setiap dua jam sekali. Jangan lupa untuk mengoleskan tabir surya pada bagian tubuh yang terbuka, seperti tangan, kaki, leher, dan telinga.
  • Istirahat secara berkala. Jangan memaksakan diri untuk bekerja terus-menerus di cuaca panas. Ambil waktu untuk beristirahat di tempat yang teduh atau ber-AC setiap 15-30 menit sekali. Ini dapat membantu mencegah kelelahan dan stroke akibat panas. Selain itu, istirahat juga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja.
  • Kenali gejala dan pertolongan pertama untuk gangguan akibat panas. Gangguan akibat panas adalah kondisi medis yang disebabkan oleh peningkatan suhu tubuh akibat cuaca panas. Gangguan akibat panas dapat berupa kejang otot, kelelahan panas, atau stroke panas. Gejala gangguan akibat panas antara lain: keringat berlebihan, kulit kemerahan, denyut jantung cepat, pusing, mual, lemas, bingung, atau pingsan. Jika Anda atau rekan kerja Anda mengalami gejala gangguan akibat panas, segera lakukan pertolongan pertama berikut ini:
    • Pindahkan korban ke tempat yang sejuk dan teduh.
    • Lepaskan atau longgarkan pakaian korban.
    • Berikan minum air putih atau minuman elektrolit kepada korban.
    • Kompres korban dengan air dingin atau handuk basah.
    • Hubungi bantuan medis jika gejala tidak membaik atau memburuk.

Dampak panas ekstrem bagi tubuh tidak bisa dianggap remeh. Menurut Dr. Friederike Otto, ilmuwan iklim terkemuka, kenaikan suhu ini 100% disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Hal ini berarti bahwa perubahan iklim adalah penyebab utama dari cuaca panas yang semakin ekstrem dan sering terjadi.



Sementara Dr. James Gallagher, wartawan kesehatan dan sains BBC, menjelaskan bahwa cuaca panas dapat menyebabkan gangguan akibat panas, yaitu kondisi medis yang disebabkan oleh peningkatan suhu tubuh akibat cuaca panas. Gangguan akibat panas dapat berupa kejang otot, kelelahan panas, atau stroke panas. Gejala gangguan akibat panas antara lain: keringat berlebihan, kulit kemerahan, denyut jantung cepat, pusing, mual, lemas, bingung, atau pingsan.

Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan endokrinologi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta,Dr. Rizal Alaydrus,  mengatakan bahwa cuaca panas juga dapat mempengaruhi kadar gula darah pada penderita diabetes. Cuaca panas dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan mengurangi nafsu makan, sehingga kadar gula darah dapat turun secara drastis (hipoglikemia). Selain itu, cuaca panas juga dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat meningkatkan kadar gula darah (hiperglikemia).

Oleh karena itu, para ahli menyarankan agar kita tetap waspada dan menjaga kesehatan tubuh saat bekerja di luar di cuaca panas. Beberapa tips yang dapat diikuti adalah: minum air putih yang cukup, kenakan pakaian yang sesuai, gunakan tabir surya, istirahat secara berkala, dan kenali gejala dan pertolongan pertama untuk gangguan akibat panas. Jika merasa tidak nyaman atau mengalami gejala gangguan akibat panas, segera cari bantuan medis.



This post first appeared on LDII Sampit - Kalimantan Tengah, please read the originial post: here

Share the post

Tips Bekerja di Luar di Cuaca Panas, Hati-hati Paparan Sinar UV

×

Subscribe to Ldii Sampit - Kalimantan Tengah

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×