Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

KH Chriswanto: Kurban untuk Gerakkan Ekonomi, Kesejahteraan Peternak, dan Pencegahan Stunting

Tags: ldii


Jakarta (29/6). Ketua Umum DPP Ldii KH Chriswanto Santoso menyampaikan bahwa kurban memiliki nilai ibadah yang tinggi, tidak hanya bagi individu tetapi juga bagi masyarakat. Kurban memiliki dampak yang signifikan dan berlipat ganda.

“Secara pribadi, kurban merupakan wujud ketakwaan hamba kepada Allah. Tak ada amalan yang paling disukai Allah pada Idul Adha, selain menyembelih hewan kurban,” ujar KH Chriswanto saat ditemui di ruang kerjanya, di Jakarta, pada Rabu (28/6) lalu.

KH Chriswanto menjelaskan, jika seseorang ahli salat maka pahalanya diperuntukan untuk diri sendiri.  Begitu pula dengan pahala orang yang berpuasa. Sementara kurban, selain ibadah privat juga bermanfaat bagi orang lain.

“Ketika seseorang itu berkurban, ada ibadah sosial yang dirasakan umat manusia sehingga memenuhi kriteria khoirunnas anfauhum linnas. Hal ini menjadi motivasi khusus karena ibadah kurban bukan hanya sekedar melakukan penyembelihan saja,” urainya.

Menurutnya, pembagian daging kurban menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain. Karena itu, pahala kurban akan lebih besar. Sekaligus bisa menjadi jariyah.  “Berbagi dapat membangun hubungan yang positif, karena bisa memberi tanpa pamrih dan bisa menerima dengan ikhlas. Dengan itu akan terbangun kekuatan sosial yang luar biasa,” ungkapnya.

Ia mengatakan, nilai positif yang terkandung dalam berkurban menjadi motivasi warga LDII. Mereka melihat, berkurban merupakan perintah langsung Allah dan Rasul, sekaligus memperkuat modal sosial untuk meraih manfaat yang lebih besar.

KH Chriswanto mengapresiasi kepada seluruh warga LDII, yang selalu antusias dalam setiap pelaksanaan ibadah kurban. Pasalnya, mereka mempersiapkanya jauh sebelum Idul Adha, yakni dengan menabung yang dikelola secara khusus di masing-masing majelis taklim.

“Karena kekuatan LDII itu pada konsolidasi berbasis majelis taklim yakni pengajian yang sifatnya rutin yang dilaksanakan 3-4 hari dalam seminggu. Acara itu juga dapat dimanfaatkan untuk mengisi tabungan kurban yang dikelola secara khusus. Ketika Idul Adha tiba warga LDII sudah siap untuk berkurban,” paparnya.

Selain itu, ia menekankan warga LDII berkurban dengan menerapkan wawasan lingkungan. Pembungkus yang digunakan diupayakan berasal dari bahan-bahan yang ramah lingkungan, karena gerakan lingkungan hidup merupakan program prioritas LDII.

“Gerakan lingkungan hidup harus diterapkan, tidak hanya sebagai slogan ramah lingkungan tapi harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari termasuk saat pelaksanaan kurban. Upayakan seminim mungkin menggunakan wadah plastik sehingga bisa mengurangi limbah plastik itu sendiri,” tuturnya.




KH Chriswanto juga menginstruksikan kepada warganya, dalam melaksanakan ibadah kurban supaya bekerja sama dengan Dinas Peternakan di wilayahnya masing-masing untuk memantau kesehatan hewan kurban.

“Saya berharap setiap tahun harus dilaksanakan oleh seluruh warga LDII yang melaksanakan ibadah kurban, jangan sembarangan karena ada penyakit hewan yang bisa menyerang manusia. Untuk itu, harus dijamin hewan yang akan disembelih itu betul-betul sehat,” lanjutnya.

Sesuai dengan perintah Allah dan Rasul, lanjutnya, bahwa hewan yang hendak disembelih untuk kurban harus sehat. “Selain hewannya sehat, pengelolaan penyembelihannya juga harus ramah lingkungan. Jangan sembarangan membuang limbahnya yang dapat mengganggu lingkungan,” ujarnya.

Sementara daging yang dibagikan dapat meningkatkan asupan gizi masyarakat, yang berguna mencegah _stunting, “_Idul Adha bisa menjadi momentum untuk pencegahan stunting. Terlebih lagi saat ini pemerintah sedang menggalakkan pencegahan stunting. Jika pembagian daging kurban merata kepada masyarakat angka stunting dapat ditekan,” tutur KH Chriswanto.

Ia menambahkan, kurban juga menjadi masa panen bagi peternak. Mereka mendapat keuntungan yang lebih tinggi dibanding hari-hari biasa. Ini menjadi pemerataan kesejahteraan, dan meningkatkan daya beli dan kemampuan untuk pemenuhan kebutuhan di kalangan peternak.



This post first appeared on LDII Sampit - Kalimantan Tengah, please read the originial post: here

Share the post

KH Chriswanto: Kurban untuk Gerakkan Ekonomi, Kesejahteraan Peternak, dan Pencegahan Stunting

×

Subscribe to Ldii Sampit - Kalimantan Tengah

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×