Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Game Roleplay di TikTok, Para Orang Tua Harus Waspada



Game Roleplay di Tiktok adalah permainan dimana pengguna berperan menjadi tokoh tertentu atau orang lain. Biasanya, pengguna memilih karakter dari acara TV, film, buku, atau selebriti, dan beraksi sebagai mereka. Pengguna yang bermain game roleplay disebut roleplayer.

Dalam game roleplay, pengguna seolah-olah berperan menjadi tokoh fiksi untuk berinteraksi dengan roleplayer lain di TikTok. Interaksi yang dibangun dalam game roleplay bervariasi. Para pemain bisa saling follow untuk berteman atau mutualan. Kemudian, pemain juga bisa menjalin hubungan fiksi tertentu dalam game roleplay di TikTok².

Game roleplay di TikTok bisa membuat karakter secara bebas sesuai imajinasi. Pemain bisa berperan menjadi tokoh yang memang ada di kehidupan nyata atau bisa juga menjadi orang lain yang benar-benar fiksi². Game roleplay di TikTok juga terbagi menjadi beberapa genre, seperti Korea dan Western¹.

Game roleplay di TikTok berbeda dengan game roleplay yang biasa dimainkan di PC, ponsel, atau konsol. Game roleplay yang dimainkan di platform lain biasanya adalah game aksi petualangan dengan elemen permainan peran (role-playing) yang dikembangkan oleh perusahaan game. Contoh dari game roleplay seperti ini adalah Ragnarok Online, Genshin Impact, Final Fantasy, Dragon Quest, dan lain-lain²³⁴.

Game roleplay bisa memiliki dampak negatif bagi anak, seperti membuat ketagihan, mengganggu tanggung jawab kehidupan nyata, menyebabkan hubungan bermasalah, dan menimbulkan kebingungan antara realitas dan imajinasi¹²³. Oleh karena itu, orang tua harus memperhatikan aktivitas anak di media sosial dan memberikan perhatian yang cukup di kehidupan nyata³.

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah anak bermain game roleplay secara berlebihan, antara lain:

- Jelaskan bahaya bermain game dengan bahasa anak. Anda bisa memberitahu anak bahwa bermain game terlalu lama dan terlalu sering bisa menyebabkan mata lelah, kurang istirahat, pelajaran sekolah menurun, tidak punya teman, dan lain-lain¹.

- Ajak anak bermain di luar rumah. Anda bisa mengajak anak melakukan kegiatan yang melibatkan aktivitas fisik, seperti outbound, bersepeda, atau bermain bola. Hal ini bisa meningkatkan kesehatan fisik dan mental anak, serta mempererat hubungan Anda dengannya².

- Batasi waktu anak bermain game. Anda bisa menetapkan waktu maksimal satu atau dua jam per hari untuk anak bermain game, terutama saat hari sekolah. Anda juga bisa menjadikan bermain game sebagai hadiah jika anak sudah menyelesaikan kewajibannya, seperti belajar dan mengerjakan PR².

- Hindari meletakkan konsol game di kamar anak. Anda bisa meletakkan konsol game di ruang keluarga atau ruang bersama, agar Anda bisa mengawasi aktivitas anak saat bermain game. Jika anak bermain game di kamar sendiri, ia mungkin akan sulit dikontrol dan lebih mudah kecanduan².

- Buat jadwal main game yang ketat. Anda bisa membuat jadwal main game yang jelas dan tegas untuk anak, misalnya hanya boleh bermain game pada hari Sabtu atau Minggu saja. Jangan biarkan anak mengubah jadwal main game tanpa persetujuan Anda³.




This post first appeared on LDII Sampit - Kalimantan Tengah, please read the originial post: here

Share the post

Game Roleplay di TikTok, Para Orang Tua Harus Waspada

×

Subscribe to Ldii Sampit - Kalimantan Tengah

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×