Pencak silat adalah salah satu budaya bangsa yang sangat berharga dan harus dilestarikan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Pengprov PERSINAS Asad DIY, Kapten TNI (Purn.) H. Sardjiman saat berada di kompleks GRHA Cendekia, dalam acara Sosialisasi Peraturan Pertandingan Pencak Silat 2022 beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pencak silat dan budaya adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. “Pencak Silat dengan budaya itu seperti mata uang yang tidak bisa dipisahkan antara keduanya. Pencak silat itu ada di dalam budaya,” ujarnya.
Selain itu, Sardjiman juga menekankan pentingnya pencak silat sebagai salah satu aset negara. “Pembangunan tanpa ada pemantapan budaya itu tidak bisa dicapai, sehingga budaya, termasuk pencak silat harus dijaga dan dipertahankan, karena pencak silat juga menjadi salah satu aset negara,” jelas Sardjiman.
Ia juga mengatakan, bahwa tujuan PERSINAS ASAD dalam melestarikan budaya bangsa telah tertuang dalam Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) PERSINAS ASAD. Hal ini menunjukkan komitmen nyata PERSINAS ASAD melestarikan warisan bangsa.
“Peran PERSINAS ASAD dalam melestarikan budaya pencak silat telah termuat dalam AD-ART PERSINAS ASAD. Khususnya di DIY, PERSINAS ASAD memiliki peranan penting dalam melestarikan budaya pencak silat,” tambahnya.
Tidak hanya dalam melestarikan pencak silat sebagai budaya bangsa, PERSINAS ASAD juga berusaha mencetak pesilat yang berkarakter luhur. Sardjiman juga menceritakan upaya PERSINAS ASAD dalam menjaga kerukunan bangsa.
“PERSINAS ASAD juga berusaha dalam mencetak pesilat yang berkarakter luhur melalui berbagai keilmuan. Selain itu, PERSINAS ASAD juga berusaha dalam menjalin hubungan baik dengan perguruan lain,” tutupnya.
Salah satu contoh pesilat dari PERSINAS ASAD yang berhasil meraih prestasi gemilang di kancah internasional adalah Khoirudin Mustakim. Mahasiswa UNS ini berhasil meraih medali emas dan mengharumkan nama Indonesia pada SEA Games 2023 di Kamboja beberapa waktu lalu.
Semoga, PERSINAS ASAD bisa terus mencetak pesilat yang berkarakter luhur dan profesional religius. Dengan begitu, pencak silat sebagai aset negara dan Warisan Budaya juga dapat terjaga kelestariannya. (jogjakeren com).
