Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Kenali Apa Itu Syok Kardiogenik dan Infark Miokard



Syok kardiogenik dan Infark Miokard adalah dua kondisi yang berkaitan dengan jantung dan dapat mengancam jiwa jika tidak segera ditangani. Syok kardiogenik adalah kegagalan sirkulasi yang terjadi akibat kondisi jantung yang mengalami gangguan parah dan mendadak sehingga tidak mampu memompa darah yang mencukupi kebutuhan tubuh. Infark miokard adalah nekrosis atau kematian jaringan otot jantung akibat terhentinya aliran darah yang mengandung oksigen ke jantung.


Penyebab Syok Kardiogenik dan Infark Miokard

Penyebab tersering syok kardiogenik adalah infark miokard. Selama infark miokard, aliran darah melalui arteri yang mensuplai otot-otot jantung menjadi tersumbat sebagian atau sepenuhnya. Kurangnya jumlah darah yang mengandung oksigen ini akan merusak ventrikel kiri, yang menjadi pompa utama jantung. Otot jantung akan melemah dan akhirnya memicu syok kardiogenik.

Penyebab tersering infark miokard adalah penyakit arteri koroner (PJK), yaitu penumpukan plak atau lemak di dinding arteri koroner yang menyempitkan atau menghalangi aliran darah ke jantung. Faktor risiko PJK antara lain adalah merokok, hipertensi, diabetes, hiperkolesterolemia, obesitas, stres, dan riwayat keluarga.


Selain infark miokard, ada beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan syok kardiogenik, antara lain:

  • Emboli paru (penyumbatan mendadak arteri di paru-paru)
  • Tamponade perikardial (penumpukan cairan di sekitar jantung sehingga membatasi kapasitas pengisian jantung)
  • Regurgitasi katup (kerusakan pada katup yang memungkinkan terjadinya aliran balik darah)
  • Pecahnya dinding jantung (akibat peningkatan tekanan)
  • Ketidakmampuan otot jantung untuk bekerja dengan baik
  • Fibrilasi ventrikel (gerakan ventrikel bergetar, tidak efektif dalam memompa darah)
  • Takikardia ventrikel (ventrikel bergerak terlalu cepat)
  • Overdosis obat atau keracunan


Gejala Syok Kardiogenik dan Infark Miokard

Gejala syok kardiogenik dan infark miokard dapat muncul sangat cepat dan memerlukan pertolongan medis segera. Gejala syok kardiogenik antara lain:

  • Denyut nadi cepat dan lemah
  • Tekanan darah rendah
  • Sesak napas
  • Berkeringat dingin
  • Pucat
  • Kelelahan
  • Kebingungan
  • Kecemasan
  • Pingsan atau koma


Gejala infark miokard antara lain:

  • Nyeri dada yang menyebar ke lengan kiri, leher, rahang, atau punggung
  • Sesak napas
  • Berkeringat dingin
  • Mual atau muntah
  • Pusing atau pingsan
  • Denyut jantung tidak teratur


Baca juga : Wedang Jahe, Minuman Segar yang Menyehatkan

Diagnosis Syok Kardiogenik dan Infark Miokard

Diagnosis syok kardiogenik dan infark miokard dilakukan dengan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, dan tes penunjang lainnya. Tes darah dapat mengukur kadar enzim tertentu yang dilepaskan oleh otot jantung yang rusak. Tes penunjang lainnya antara lain:


  • Elektrokardiogram (EKG): untuk mengukur aktivitas listrik jantung dan mendeteksi adanya gangguan irama atau iskemia
  • Rontgen dada: untuk melihat ukuran dan bentuk jantung dan adanya cairan di paru-paru
  • Ekokardiogram: untuk menghasilkan gambar jantung dengan gelombang suara dan menilai fungsi pompa jantung
  • Kateterisasi jantung: untuk memasukkan selang tipis ke dalam arteri dan menuju ke jantung untuk mengukur tekanan dan aliran darah di dalam jantung
  • Angiografi koroner: untuk menyuntikkan zat kontras ke dalam arteri koroner dan mengambil gambar dengan sinar-X untuk melihat adanya penyempitan atau penyumbatan


Pengobatan Syok Kardiogenik dan Infark Miokard

Pengobatan syok kardiogenik dan infark miokard bertujuan untuk memperbaiki aliran darah ke jantung dan organ lain, mengurangi beban kerja jantung, dan mencegah komplikasi. Pengobatan dapat meliputi:


  • Obat-obatan, seperti:
    • Inotropik: untuk meningkatkan kontraksi jantung, misalnya dobutamin, milrinon
    • Antiplatelet: untuk mencegah pembekuan darah, misalnya aspirin, clopidogrel
    • Trombolitik: untuk melarutkan gumpalan darah yang menghalangi aliran darah ke jantung, misalnya streptokinase, alteplase
    • Antikoagulan: untuk mencegah pembentukan atau pertumbuhan gumpalan darah, misalnya heparin, warfarin
    • Vasodilator: untuk melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah, misalnya nitrogliserin, nitroprusid
    • Diuretik: untuk mengeluarkan cairan berlebih dari tubuh dan mengurangi beban jantung, misalnya furosemid, hidroklorotiazid
    • Analgesik: untuk meredakan nyeri dada, misalnya morfin
  • Tindakan invasif, seperti:
    • Balon pumpa intra-aorta (IABP): untuk memasukkan balon kecil ke dalam aorta yang dapat mengembang dan menyusut sesuai dengan detak jantung untuk meningkatkan aliran darah ke jantung dan organ lain
    • Angioplasti dan pemasangan stent: untuk melebarkan arteri koroner yang menyempit atau tersumbat dengan menggunakan kateter yang memiliki balon di ujungnya dan memasang stent atau cincin logam kecil untuk menjaga arteri tetap terbuka
    • Bypass graft arteri koroner (CABG): untuk mengalihkan aliran darah dari arteri yang tersumbat ke arteri lain yang sehat dengan menggunakan pembuluh darah dari bagian tubuh lain
    • Transplantasi jantung: untuk mengganti jantung yang rusak dengan jantung sehat dari donor
    • Perbaikan katup jantung: untuk memperbaiki katup yang bocor atau menyempit dengan cara bedah atau kateter


Pencegahan Syok Kardiogenik dan Infark Miokard

Pencegahan syok kardiogenik dan infark miokard dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan jantung dan tekanan darah dengan melakukan perubahan gaya hidup, seperti:


  • Berhenti merokok
  • Mengonsumsi makanan sehat yang rendah lemak jenuh dan gula
  • Berolahraga secara teratur
  • Menghindari atau mengurangi stres
  • Mengontrol berat badan ideal
  • Memeriksakan kesehatan secara rutin

Faktor risiko syok kardiogenik dan infark miokard adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kedua kondisi tersebut. Beberapa faktor risiko syok kardiogenik dan infark miokard antara lain:


  • Riwayat infark miokard sebelumnya
  • Penyakit arteri koroner (penyempitan atau penyumbatan arteri yang mengalirkan darah ke jantung)
  • Penyakit katup jantung (kerusakan atau kelainan pada katup jantung)
  • Merokok
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)
  • Diabetes (kadar gula darah tinggi)
  • Hiperkolesterolemia (kadar kolesterol darah tinggi)
  • Obesitas (kelebihan berat badan)
  • Stres
  • Riwayat keluarga dengan penyakit jantung
  • Usia lanjut
  • Jenis kelamin (pria lebih berisiko daripada wanita)
  • Ras (orang Asia Pasifik lebih berisiko daripada orang kulit putih, kulit hitam, atau Hispanik)


This post first appeared on LDII Sampit - Kalimantan Tengah, please read the originial post: here

Share the post

Kenali Apa Itu Syok Kardiogenik dan Infark Miokard

×

Subscribe to Ldii Sampit - Kalimantan Tengah

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×