Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Salahkah Bila Aku Mencintaimu?



Salahkah aku mencintaimu? Itulah pertanyaan yang sering menghantui hatiku. Aku tahu, cinta itu anugerah dari Allah. Aku tahu, cinta itu fitrah manusia. Aku tahu, cinta itu bisa membawa kebaikan jika diarahkan pada hal yang benar. Tapi, mengapa aku merasa bersalah?

Aku mencintaimu dengan segenap hatiku. Aku mengagumimu dengan segala kelebihan dan kekuranganmu. Aku menghormatimu sebagai seorang muslim yang taat dan berakhlak mulia. Aku menginginkanmu sebagai pendamping hidupku di dunia dan akhirat. Tapi, mengapa aku merasa tak pantas?

Aku sadar, aku bukanlah wanita yang sempurna. Aku bukanlah wanita yang cantik, kaya, atau terhormat. Aku hanya wanita biasa yang berusaha menjalankan agama Allah dengan baik. Aku hanya wanita sederhana yang berharap ridha Allah dengan menikah. Tapi, mengapa aku merasa tak layak?

Aku berdoa, semoga Allah memberi petunjuk kepada kita berdua. Aku berdoa, semoga Allah memudahkan jalan kita untuk bersatu. Aku berdoa, semoga Allah memberkahi cinta kita dengan rahmat dan barokah. Aku berdoa, semoga Allah menjadikan cinta kita sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Salahkah aku mencintaimu? Tidak, tidak salah. Karena cinta itu indah jika dijaga dengan syariat Allah. Karena cinta itu suci jika didasari dengan niat yang ikhlas. Karena cinta itu berkah jika ditujukan untuk mencari keridhaan Allah.


Pernikahan dalam Islam

Pernikahan adalah salah satu sunah Rasulullah SAW yang sangat dianjurkan bagi setiap muslim. Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa di antara kalian mampu menikah, maka nikahlah. Karena nikah itu lebih bisa menundukkan pandangan dan lebih bisa menjaga kemaluan. Dan barangsiapa tidak mampu menikah, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu baginya tameng." (HR. Bukhari dan Muslim)

Pernikahan bukanlah sekadar ikatan lahiriah antara dua insan, melainkan juga ikatan batiniah yang mengandung makna mendalam. Pernikahan adalah perjanjian suci antara dua pihak yang saling mencintai dan menghormati di hadapan Allah SWT. Pernikahan adalah sarana untuk menyempurnakan setengah agama seseorang. Pernikahan adalah awal dari pembentukan keluarga muslim yang sakinah, mawaddah, dan warrahmah.

Allah SWT berfirman:

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Rum: 21)

Dari ayat ini kita dapat memahami bahwa pernikahan adalah anugerah dari Allah SWT yang mengandung hikmah dan rahmat bagi manusia. Allah SWT menciptakan pasangan hidup bagi manusia dari jenisnya sendiri, agar mereka dapat saling cenderung, tenteram, kasih, dan sayang. Pernikahan adalah cara Allah SWT untuk menyatukan dua jiwa yang berbeda menjadi satu kesatuan yang harmonis.

Pernikahan juga merupakan perintah dari Allah SWT yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang mampu. Allah SWT berfirman:

"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. An-Nur: 32)

Dari ayat ini kita dapat memahami bahwa pernikahan adalah kewajiban bagi orang-orang yang sendirian atau tidak memiliki pasangan hidup, baik laki-laki maupun perempuan, baik merdeka maupun budak. Allah SWT akan memberi kemudahan dan rezeki bagi mereka yang menikah dengan niat yang baik dan benar.

Pernikahan juga merupakan sunnah Rasulullah SAW yang harus diteladani oleh umatnya. Rasulullah SAW bersabda:

"Nikahilah wanita-wanita yang penyayang dan subur (banyak anak), karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan banyaknya kalian pada hari kiamat." (HR. Abu Dawud)

Dari hadis ini kita dapat memahami bahwa pernikahan adalah sarana untuk memperbanyak keturunan muslim yang akan menjadi kebanggaan Rasulullah SAW pada hari kiamat. Rasulullah SAW juga memberi contoh kepada kita bagaimana cara menikahi wanita-wanita yang penyayang dan subur, yaitu dengan cara mencintai mereka, menyayangi mereka, dan berlaku adil kepada mereka.


Wanita Dinikah Sebab Empat Perkara

Rasulullah SAW bersabda:

"Wanita dinikah sebab empat perkara, karena kecantikannya, karena hartanya, karena nasabnya, dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang agamanya, niscaya kamu beruntung." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadis ini kita dapat memahami bahwa ada empat faktor yang biasanya menjadi pertimbangan seseorang dalam memilih pasangan hidup, yaitu kecantikan, harta, nasab, dan agama. Namun, Rasulullah SAW menegaskan bahwa faktor yang paling utama dan penting adalah agama. Karena agama adalah dasar dari segala hal dalam kehidupan.

Mengapa agama menjadi faktor yang paling utama dalam memilih pasangan hidup? Karena agama adalah ukuran dari kualitas seseorang sebagai hamba Allah SWT. Agama adalah penentu dari akhlak, perilaku, sikap, dan pandangan seseorang terhadap segala sesuatu. Agama adalah penjaga dari kehormatan, kesucian, dan kebahagiaan seseorang di dunia dan akhirat.

Maka, jika seseorang menikahi wanita yang agamanya baik, maka ia akan mendapatkan banyak kebaikan dan keberkahan dari Allah SWT. Wanita yang agamanya baik akan menjadi istri yang taat, setia, sabar, dan sholehah. Wanita yang agamanya baik akan menjadi ibu yang bijak, penyayang, dan mendidik anak-anaknya dengan baik. Wanita yang agamanya baik akan menjadi teman hidup yang mendukung, menghibur, dan membantu suaminya dalam segala hal.

Sebaliknya, jika seseorang menikahi wanita yang agamanya buruk, maka ia akan mendapatkan banyak keburukan dan kerugian dari Allah SWT. Wanita yang agamanya buruk akan menjadi istri yang durhaka, khianat, marah, dan fasik. Wanita yang agamanya buruk akan menjadi ibu yang bodoh, kasar, dan merusak anak-anaknya dengan buruk. Wanita yang agamanya buruk akan menjadi teman hidup yang mengganggu, menyakiti, dan menghalangi suaminya dalam segala hal.

Oleh karena itu, Rasulullah SAW memberi petunjuk kepada kita untuk memilih pasangan hidup untuk menikah sebab karena kepahaman agamanya. Karena dengan demikian kita akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Karena dengan demikian kita akan mendapatkan ridha Allah SWT dan Rasul-Nya. Karena dengan demikian kita akan menyempurnakan setengah dari agama kita.

Semoga Allah SWT memberi taufik kepada kita semua untuk menikahi wanita-wanita yang agamanya baik. Semoga Allah SWT menjadikan pernikahan kita sebagai amalan sunah yang diberkahi. Semoga Allah SWT menjadikan keluarga kita sebagai keluarga muslim yang sakinah, mawaddah, dan warrahmah. Aamiin ya Rabbal 'alamin.



This post first appeared on LDII Sampit - Kalimantan Tengah, please read the originial post: here

Share the post

Salahkah Bila Aku Mencintaimu?

×

Subscribe to Ldii Sampit - Kalimantan Tengah

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×