Masa subur adalah periode waktu dimana seorang wanita memiliki peluang tertinggi untuk hamil jika berhubungan seksual tanpa kontrasepsi. Masa Subur biasanya terjadi sekitar 12-16 hari sebelum menstruasi berikutnya. Namun, masa subur tidak selalu sama setiap bulannya dan bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti stres, pola makan, penyakit, obat-obatan, dan lain-lain. Oleh karena itu, penting bagi wanita yang ingin hamil atau menghindari kehamilan untuk mengetahui kapan masa subur mereka.

Ada beberapa cara mudah yang bisa dilakukan untuk mengetahui masa subur pada wanita, yaitu:

• Menghitung siklus menstruasi. Cara ini mengasumsikan bahwa siklus menstruasi wanita adalah teratur dan berkisar antara 26-32 hari. Untuk mengetahui masa subur, kurangi 18 hari dari siklus menstruasi terpendek dan kurangi 11 hari dari siklus menstruasi terpanjang. Misalnya, jika siklus menstruasi terpendek adalah 26 hari dan terpanjang adalah 32 hari, maka masa subur adalah antara hari ke-8 sampai hari ke-21 dari siklus menstruasi.

• Mengamati lendir serviks. Lendir serviks adalah cairan yang keluar dari leher rahim yang berfungsi sebagai pelumas dan penjaga keseimbangan pH vagina. Lendir serviks bisa berubah warna, tekstur, dan jumlahnya sesuai dengan fase siklus menstruasi. Saat masa subur, lendir serviks akan lebih banyak, bening, licin, dan elastis seperti putih telur. Wanita bisa memeriksa lendir serviks dengan cara memasukkan jari ke dalam vagina dan mengambil sedikit lendir serviks, kemudian menariknya perlahan untuk melihat apakah lendir serviks bisa meregang atau tidak.

• Mengukur suhu basal tubuh. Suhu basal tubuh adalah suhu tubuh saat bangun tidur di pagi hari sebelum melakukan aktivitas apapun. Suhu basal tubuh bisa dipengaruhi oleh hormon progesteron yang meningkat saat ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium. Saat ovulasi, suhu basal tubuh akan naik sekitar 0,2-0,5 derajat Celsius dan tetap tinggi sampai menstruasi berikutnya. Wanita bisa mengukur suhu basal tubuh dengan menggunakan termometer digital yang akurat dan mencatatnya setiap hari untuk melihat pola perubahan suhu basal tubuh.

• Menggunakan alat tes ovulasi. Alat tes ovulasi adalah alat yang bisa mendeteksi kadar hormon luteinizing (LH) dalam urine wanita. Hormon LH akan meningkat secara drastis sekitar 24-36 jam sebelum ovulasi terjadi. Alat tes ovulasi biasanya berbentuk strip kertas yang harus dicelupkan ke dalam urine dan dibandingkan dengan skala warna yang ada di kemasannya. Jika warna strip kertas sama atau lebih gelap dari warna kontrol, maka itu menandakan bahwa ovulasi akan segera terjadi.

Dengan menggunakan salah satu atau kombinasi dari cara-cara di atas, wanita bisa mengetahui masa subur mereka dengan lebih mudah dan akurat. Namun, perlu diingat bahwa cara-cara ini tidak menjamin kehamilan atau mencegah kehamilan secara pasti. Wanita tetap harus berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan saran yang lebih tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan kesuburan mereka.