Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Catatan dari Amerika (4): Bermalam di Memphis, Kota yang Lahirkan Rock ‘n Roll dan Elvis

Memphis adalah nama penting bagi industri musik dunia. Datanglah ke kota di pinggiran Sungai Mississippi ini. Nikmati tempat-tempat bersejarah dan sudut-sudut kafe yang menyediakan live music setiap hari sepanjang tahun.

BERKENDARA dari Saint Louis menuju arah selatan sejauh 456 kilometer, saya akhirnya tiba di Memphis, kota di sebelah barat daya negara bagian Tennessee. Kota ini boleh dibilang menjadi destinasi impian para penggemar rock ‘n roll dari seluruh penjuru dunia. Bukan saja karena musik rock diyakini bermula di sana. Raja rock ‘n roll Elvis Presley pun dimakamkan di kota ini.

Elvis memang dilahirkan di Tupelo, sebuah kota kecil di negara bagian Mississippi. Dari Memphis berjarak sekira 174 kilometer ke arah tenggara. Namun karier bermusik dan predikat bintangnya, tak diragukan lagi, terlahir di Memphis.

Tahun 1954, lagu hit pertama Elvis Presley berjudul That’s All Right (Mama) direkam di Sun Records, sebuah studio musik rintisan di kota itu. Memadukan unsur country-western yang disebut rockabilly, Elvis kemudian sukses menjadi musisi rock pertama pada zaman itu yang meraih status superstar. Sejak saat itu namanya berkibar. Hingga dijuluki The King of Rock ‘n Roll.

Lebih kurang 15 kilometer dari pusat kota Memphis, di sebuah kawasan seluas 60 hektare, Elvis Presley membangun mansion, rumah besar tempat dia dan keluarganya tinggal di saat kariernya terus memuncak. Di kawasan yang dinamai Graceland itu pula Elvis dimakamkan.

Elvis memang mati muda. Wafat tahun 1977 akibat serangan jantung. Pada puncak kariernya di usia 42 tahun.

Persis di seberang mansion tersebut, dibelah jalan utama yang diberi nama Elvis Presley Boulevard,  kini berdiri museum yang menyimpan lengkap memorabilia perjalanan hidup dan karier sang megabintang. Museum yang pada 2016 mencatat kunjungan 20 juta wisatawan ini menjadi saksi nama besar Elvis Presley. Aura bintangnya masih sangat terasa di setiap sudut tempat tersebut.

Benda-benda peninggalan Elvis seperti busana yang dipakainya saat konser, alat-alat musik, juga koleksi mobil dan sepeda motor, ditampilkan bersama cuplikan video klip musik dan film-film yang pernah diproduksinya.

Foto-foto dan poster film menghias dinding ruang pameran yang dipenuhi audio lagu-lagu Elvis Presley yang melegenda. Terdengar merdu Love Me Tender, It’s Now or Never, If I Can Dream, atau The Wonder of You. Piringan hitam dan plakat-plakat penghargaan dipajang bersama kutipan lirik lagu dan kata-kata dahsyat yang pernah diucapkan sang idola.

Dua pesawat jet pribadi milik Elvis Presley termasuk yang ditampilkan di Graceland. Parkir gagah di halaman museum, pesawat pertama berlogo Lisa Marie, nama putri semata wayang Elvis Presley dari pernikahannya dengan Priscilla Presley. Pesawat jet jenis Convair 880 yang diproduksi General Dynamics itu pada masanya menjadi andalan sang superstar setiap bepergian keluar kota. Pesawat kedua, private jet produksi Lockheed Jetstar, dengan logo Hound Dog II. Pengunjung bisa berfoto di luar dan dalam pesawat.

Tak cukup waktu satu dua jam mengelilingi museum ini. Apalagi kalau memang hendak menyelami satu demi satu memorabilia The King. Itu sebabnya pengelola museum membuat paket half day tour, wisata setengah hari dari pagi sampai siang atau siang sampai sore. Mengelilingi museum dan mansion. Harga tiketnya US$59 per orang.

Orang-orang datang ke Memphis dari dalam dan luar Amerika secara khusus untuk mengunjungi Graceland. Sebagian juga untuk menziarahi kubur Elvis Presley. Banyak di antaranya yang sudah berumur. Orang-orang yang pada masa mudanya ngefans berat kepada Elvis seperti halnya anak muda zaman sekarang yang ngefans Justin Beiber.

Selain merupakan kota di mana Elvis Presley pertama kali berkarier, Memphis sendiri juga menyimpan sejarah panjang perkembangan musik dunia. Musisi-musisi besar dari genre musik country dan American Blues, yang lantas menjadi R&B dan kemudian rock ‘n roll, tumbuh pertama kali di kota ini.

Beberapa nama musisi top yang kariernya bermula di Memphis selain Elvis Presley adalah Muddy Waters, Carl Perkins, Johnny Cash, B.B. King, Howlin’ Wolf, Jerry Lee Lewis, juga Isaac Hayes. Di generasi yang lebih terkini ada Justin Timberlake.

Memphis memang sangat bersahabat bagi pemusik dan pencinta musik. Di jantung kota itu ada satu jalan sepanjang 2,9 kilometer, bernama Beale Street, yang selama lebih seabad telah menjadi pusat rekreasi dan budaya, dan sejak awal 1900-an sudah dipenuhi klub-klub musik demi menyalurkan bakat orang-orang yang hendak berkhidmat menjadi musisi. Saat ini di sepanjang jalan itu berdiri kafe-kafe dan tempat hiburan di mana musisi-musisi blues dan rock ‘n roll menampilkan live music setiap harinya.

Saat singgah dan bermalam di Memphis dalam perjalanan di Amerika pekan lalu, saya berkesempatan menikmati malam Minggu di Beale Street. Nongkrong di Jerry Lee Lewis’ Cafe and Honky Tonk, sebuah klub yang didedikasikan bagi Jerry Lee Lewis, penyanyi rock era 1960-an.

Puluhan pengunjung yang kebanyakan sudah berusia lanjut itu larut dalam suguhan lagu-lagu rock yang dibawakan home band di kafe itu. Ikut berjingkrak di lantai dansa. Sang vokalis, Jason James, begitu piawai membawakan lagu-lagu rock, country dan blues, dengan menduplikasi gaya Jerry Lee Lewis yang bernyanyi atraktif sambil memainkan piano.

Di sudut-sudut lain Beale Street grup-grup musik berlomba menampilkan performa terbaiknya. Didominasi genre blues dan country. Pengunjung bisa masuk dan memesan minum di dalam, atau sekadar menikmati musiknya dari luar karena suara disalurkan melalui speaker ke luar ruangan.

Semua orang bergembira di Beale Street. Tempat di mana musik seperti menjadi segala-galanya. (bersambung)



This post first appeared on WinDede.Com, please read the originial post: here

Share the post

Catatan dari Amerika (4): Bermalam di Memphis, Kota yang Lahirkan Rock ‘n Roll dan Elvis

×

Subscribe to Windede.com

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×