BeritakanID.com - Tidak benar Ketua Umum Dpp Partai Nasdem Surya Paloh menolak Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menjadi calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan. Isu tersebut pun dinilai hanya dihembuskan oleh pihak-pihak yang ingin mengganggu soliditas Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
“Itu kan desas-desus saja bagaimana koalisi ini retak. Gitu kan? Ya, namanya juga gosip. Namanya isu. Apa saja bisa jadi isu kan,” ujar Sekretaris Bappilu DPP Partai NasDem Willy Aditya dalam talkshow “Koalisi Semakin Membingungkan, Siapa Sebenarnya King Maker?” dikutip dari akun YouTube @IndonesiaLawyersClubReborn, Jumat, 5 Mei 2023.
Politikus muda ini juga memastikan hubungan Surya Paloh dengan putra sulung mantan Presiden SBY yang akrab disapa AHY tersebut juga baik. Bahkan keduanya seperti paman dan keponakan.
“Kalau Bang Karni melihat kemesraan AHY sama Bang Surya, itu hampir sekali dua minggu makan siang kami. Bang Surya dan AHY, itu kalau bahasanya, om dan keponakan lah gitu,” sambungnya dalam dialog yang dipandu wartawan senior Karni Ilyas tersebut.
Terkait dengan siapa yang akan menjadi cawapres Anies, katanya melanjutkan, pihaknya terbuka mau dari internal koalisi atau Dari Luar Partai pendukung. Mereka pun membahas tentang calon pendamping Anies ini secara terbuka.
“Tidak ada handycap apapun. Baik mau yang dari dalam partai, dari luar partai. Ya kalau bahasa kampung Bang Karni itu kan, buka kulit tampak isi. Jadi enggak ada hal yang tidak dibicarakan di atas meja. Ini enggak ada tradisi intrik, tradisi main tikam dari belakang, enggak ada. Ini benar-benar dibicarakan di atas meja.
“Enak dan penak bahasa Jawanya, itu semua dibicarakan dengan terbuka. Jadi tidak ada yang coba main serong-serong gitu. Serong kiri, serong kanan,” imbuh Willy.
Meski demikian, anggota Tim 8 Koalisi Perubahan yang diminta Anies membantunya menggodok nama-nama cawapres ini pun memastikan mereka juga memiliki batas waktu kapan mengumumkan sosok calon pendamping doktor lulusan Amerika Serikat tersebut. Yaitu, pada pertengahan Juli mendatang.
“Jadi ada batas waktu kami bekerja. Bukan berarti bekerja begitu saja. Tapi, time limitnya adalah pertengahan Juli, kita akan declare,” tandasnya.
Karena Koalisi Perubahan belum juga mengumumkan cawapres padahal sudah membahas berbagai program kerja, Karni Ilyah lalu mengungkap muncul berbagai isu. Misalnya soal mahar yang belum ketemu.
Willy pun juga menepis. Dia menilai apa yang disampaikan Karni Ilyas tersebut hanya isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Anggota DPR RI ini mengibaratkannya seperti buang angin yang baunya tercium tapi tidak tahu siapa yang mengeluarkan.
“Susah diverifikasi. Tapi Bang Karni kan tadi mengatakan sejauh ini ya Koalisi Perubahan yang paling anteng. Karena apa? Karena datang dengan kesadaran dan benar-benar ingin melakukan sebuah proses perbedaan perubahan yang menjadi kebutuhan bersama dan kehendak zaman,” demikian Willy Aditya.
Sumber: kbanews
