Luwuk.today, Jakarta – Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) mengambil langkah tegas terhadap kasus yang menyeruak terkait khotbah Gilbert Lumoindong. Dalam sebuah pertemuan di Kantor Pusat Ddii, Ketua Umum Dr. Adian Husaini menegaskan keseriusan lembaga dalam mengkaji dan mengawal proses hukum dugaan penistaan agama yang dilakukan pendeta tersebut.

Viralnya khotbah Lumoindong yang menyentuh tindakan peribadatan umat Islam telah menimbulkan kegaduhan. DDII, melalui bidang politik, hukum, dan HAM, berinisiatif melakukan pengkajian mendalam atas insiden ini. “Kami akan memastikan proses hukum berjalan dengan ketat dan adil,” ujar Adian dalam konferensi persnya.

Langkah pengawasan ini merupakan respon atas permintaan dari pengurus daerah DDII, yang memandang perlunya penanganan serius terhadap isu sensitif yang berpotensi menimbulkan gesekan antarumat beragama. DDII juga berencana melibatkan Majelis Fatwa dan berbagai bidang terkait untuk memberikan perspektif yang lebih luas dalam Menangani Kasus Ini.

Adian, yang memiliki latar belakang akademis dari ISTAC-IIUM, juga mengajak pemuka agama lain untuk berdialog konstruktif dan menjauhkan diri dari pernyataan yang bisa menyinggung pihak lain. Ia menyerukan kepada seluruh aktivis DDII untuk tetap tenang dan memberikan kepercayaan kepada aparat penegak hukum.

Konfirmasi resmi dari Polda Metro Jaya juga telah diberikan. Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima laporan Terkait Dugaan Penistaan agama oleh Lumoindong. “Kami sedang menangani kasus ini dengan seksama,” tegas Kombes Ade.

DDII menegaskan keterbukaannya untuk dialog dan memberikan informasi lebih lanjut melalui Ir. Ahmad Husein, Ketua Bidang Data, Komunikasi, dan Informasi.

#

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Ir. Ahmad Husein, M.Si.
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia
Telp. +62 812 800 7493