Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Trading Forex vs Investasi Crypto Bitcoin, Apa Perbedaannya

Forex dan Kripto memiliki perbedaan sebagai instrumen investasi dan trading. Apa perbedaan tersebut dan mana yang merupakan pilihan terbaik untuk investor di masa depan. 

Kita bahas head to head diantara cryptocurrency bitcoin dengan forex valas.

Perbedaan forex dan kripto adalah dalam hal aset digital dan fundamental. Harga forex ditentukan oleh perekonomian suatu negara, sementara nilai kripto ditentukan oleh keberhasilan pengembangan ekosistem proyek yang dibangun di jaringan blockchain.

Kripto merupakan aset digital yang tidak bisa dilihat secara fisik, semuanya tersimpan sebagai code di jaringan blockchain. Sementara, mata uang forex punya wujud fisik, bisa diraba dipegang, meskipun sekarang tersimpan juga secara digital.

Dari sisi jangka waktu investasi, trading forex lebih ke jangka pendek, dengan penutupan posisi dalam waktu 1 hari. Sementara kripto dan bitcoin sebenarnya merupakan investasi jangka panjang karena terkait pembangunan ekosistem dan infrastruktur proyek di jaringan blockchain.

Forex dan kripto memiliki fitur dan karakteristik yang berbeda. Kita perlu memahami perbedaan tersebut.

1. Return Investasi

Kripto menjanjikan return keuntungan yang sangat besar. Lihat saja kenaikkan harga Bitcoin dalam 10 tahun terakhir.

Harga Bitcoin naik ribuan persen. Begitu pula dengan koin koin lainnya. Bahkan alt coin, sebutan untuk koin diluar Bitcoin, bisa naik lebih tinggi lagi.

Forex juga memberikan return yang jauh dari kecil. Dalam sehari fluktuasi harga nilaI tukar mata uang bisa naik 1% sd 2%, yang artinya 30% sebulan.

Namun, jika diminta membandingkan, potensi return dari trading di cryptocurrency lebih tinggi dari forex. Kenaikkan harga kripto lebih besar dibandingkan forex.

Berikut ini adalah contoh kenaikkan harga Aset Kripto Solana di tahun 2021. Hanya dalam waktu kurang 1 tahun, harganya naik ribuan persen.

2. Resiko

Return keuntungan yang tinggi datang dengan resiko yang tinggi pula. Ada harga yang harus dibayar.

Resiko bermain di kripto lebih tinggi dari forex. Meskipun resiko main forex juga tidak rendah.

Fluktuasi harga bisa dilihat dari perkembangan harga Bitcoin. Naik turun harganya sangat tinggi, yang membuat resiko menjadi besar.

Penyebab tingginya risiko di kripto:

Pertama, kelas aset ini masih sangat baru dan kesempatan untuk tumbuh masih terbuka lebar.

Karena baru, banyak investor belum paham betul bagaimana melakukan valuasi atas aset ini secara akurat. Masih banyak yang menduga duga sehingga kemungkinan harga berfluktuasi jadi besar.

Kedua, regulasi di kripto masih sangat terbatas. Bahkan sebagai aset yang terdesentralisasi, kripto tidak ingin diregulasi secara sentral.

Karena bersifat terdesentralisasi dan less regulation, investor kripto harus mengurus semuanya sendiri. Hal ini rawan penyalahgunaan khususnya buat investor pemula.

Ketiga, aset kripto sangat mudah dibuat dan dipasarkan, yang membuat kemungkinan penyalahgunaan menjadi besar, terutama menyasar ke kelompok investor pemula. Apalagi di tengah hype akan janji keuntungan investasi di kripto.

Akibatnya, tidak jarang terjadi investasi scam di kripto. Uang investor hilang karena kejadian rug pull – proyek gagal dan penipuan.

3. Likuiditas

Pasar forex memiliki nilai market cap berlipat – lipat di atas market kripto. Hal ini menunjukkan besarnya transaksi di pasar forex.

Karena market cap yang besar, likuiditas di forex menjadi besar pula. Mudah melakukan jual beli di pasar forex.

Market cap di cryptocurrency jauh lebih kecil. Hal yang wajar karena adopsi mata uang kripto masih terbatas dan usianya juga masih muda.

Dengan market cap yang lebih kecil, likuiditas di kripto tidak sebaik di forex. Likuiditas yang yang kecil tercermin dari volume transaksi per hari yang masih lebih rendah dari perdagangan mata uang valas.

Implikasi likuiditas yang rendah adalah harga kripto bisa sangat berfluktuasi dalam waktu singkat. Berbeda dengan pasar forex, harga valas tidak bergejolak, kecuali muncul berita news yang mempengaruhi pasar.

4. Regulasi

Keduanya, forex dan kripto, diatur di Indonesia oleh lembaga yang sama, yaitu Bappebti. Kedua instrumen ini masuk dalam ranah komoditi.

Forex sudah lama diatur untuk bisa diperdagangkan di Indonesia. Bahkan, forex sudah masuk sebagai salah satu komoditas di bursa berjangka, bersama – sama dengan komoditas lain seperti emas, perak dan lain – lain.

Aset kripto sudah boleh diperdagangkan di Indonesia. Bappebti sudah mengatur bahwa kripto bisa di jual belikan.

Jual beli cryptocurrency, seperti Bitcoin dan koin kripto lainnya, telah legal.

Peraturan jual beli koin kripto sebagai komoditas tertuang dalam:

  1. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 99 Tahun 2018 tentang Kebijakan Umum Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Aset Kripto dan 
  2. Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 5 Tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset) di Bursa Berjangka. Aturan ini ditandatangani pada 8 Februari 2019. 

Namun, kripto sebagai mata uang untuk alat tukar dilarang di Indonesia. Siapa saja yang menggunakan mata uang kripto sebagai alat tukar akan kena sanksi.

Mata uang resmi adalah Rupiah. Hal ini diatur secara tegas oleh Bank Indonesia.

Secara regulasi, Bappebti terus membangun ekosistem dan infrastruktur cryptocurrency. Sejumlah ketentuan dikeluarkan dan lembaga baru dibentuk untuk memfasilitasi perdagangan kripto yang aman di Indonesia.

Yang penting, meskipun sudah legal, Peraturan Bappebti menetapkan bahwa aset kripto yang legal dan bisa di perdagangan di Indonesia harus memenuhi persyaratan berikut:

  1. berbasis distributed ledger technology
  2. aset kripto utilitas atau 
  3. aset kripto beragun aset dan
  4. memiliki nilai kapitalisasi pasar, masuk ke dalam peringkat 500 besar kapitalisasi pasar aset kripto, masuk dalam transaksi bursa aset kripto terbesar di dunia, dan memiliki manfaat ekonomi.

5. Cara Trading Jual Beli

Di forex karena transaksi tidak terjadi di satu bursa, tetapi terjadi antara investor dengan broker, akibatnya nilai tukar mata uang valas bisa berbeda di satu broker dengan broker lainnya.

Disamping itu, tidak adanya pihak bursa di forex membuat peran broker menjadi sangat sentral. Hanya investor dan broker yang terlibat dalam transaksi.

Karena itu, investor harus bisa betul betul yakin bahwa broker yang digunakan bisa dipercaya dan legit. Bukan broker abal abal.

Proses jual beli Bitcoin dilakukan melalui exchange atau bursa. Layanan di Exchange adalah beli, jual, simpan dan transfer aset kripto.

Exchange ini berfungsi seperti marketplace, tempat yang mempertemukan pembeli dan penjual aset kripto. Transaksi aset kripto terjadi antara para member atau pedagang anggota exchange tersebut.

Exchange sendiri tidak melakukan jual beli. Perannya hanya menjadi tempat perantara dan akan memungut sejumlah fee, seperti fee jual beli dan penarikkan uang.

Di setiap exchange akan ditentukan jenis – jenis aset kripto yang bisa diperdagangkan di marketplace mereka, Setiap exchange punya daftar aset kripto yang berbeda – beda.

6. Manfaat

Manfaat valas atau forex jelas untuk memfasilitasi perdagangan antar negara. Makin besarnya nilai perdagangan dunia membuat perdagangan valas ikut makin besar.

Fluktuasi harga valas yang naik dan turun menimbulkan kesempatan untuk berspekulasi. Muncul kesempatan untuk meraih keuntungan dari jual beli valas.

Kripto punya manfaat yang berbeda. Dan mungkin ini yang paling kerap dipertanyakan orang.

Persoalan sistem pembayaran di dunia saat ini adalah 

  1. prosesnya lama untuk mengirimkan uang antar negara, 
  2. keterlibatan pihak ke-3 (bank, Visa/Mastercard) yang menambah biaya, 
  3. tidak adanya privacy buat pengirim serta penerima uang.

Pengalaman saya, kirim uang dari Indonesia ke negara lain, paling tidak butuh biaya $25 per transfer dan waktu 2 sd 3 hari untuk uang bisa sampai ke rekening penerima. Sudah mahal, lama lagi.

Bitcoin dan kripto melakukan revolusi yang memungkinkan orang bisa mengirimkan uang langsung ke penerima (peer to peer) tanpa harus melalui pihak ke-3, dengan biaya terjangkau dan cepat (dibawah 1 jam) serta anonymous (tidak bisa dilacak siapa pengirim dan penerimanya).

Berdiri diatas teknologi blockchain memungkinkan berbagai pihak bisa melakukan transaksi bitcoin – membeli, menyimpan, mengirim – tanpa perlu campur tangan pihak ke-3. Transaksinya berlangsung sangat transparan karena semua orang bisa mengecek di sistem Blockchain proses transaksi Bitcoin.

Karena bersifat peer to peer, transaksi Bitcoin menjadi anonymous – tidak bisa diketahui siapa pihak yang melakukan transaksi tersebut. Fitur ini penting ditengah isu privacy, pengawasan oleh negara kepada masyarakat yang berlebihan. 

7. Digital Aset

Nah, ini yang paling jelas perbedaannya.

Kripto merupakan digital aset yang tidak ada wujud fisiknya. Bitcoin dan aset kripto lainnya tersimpan sebagai code di jaringan blockchain.

Sementara forex bukan aset digital. Kita bisa secara fisik memegang dan menukar antar mata uang.

8. Jangka Waktu Investasi

Meskipun banyak orang trading jangka pendek di cryptocurrency untuk meraih keuntungan cepat, tapi sejatinya aset kripto adalah investasi jangka panjang. Kenapa ? karena nilai kripto ditentukan oleh keberhasilan ekosistem proyek yang dibangun diatas jaringan blockchain mata uang tersebut.

Untuk membangun ekosistem blockchain membutuhkan waktu dan proses. Adopsi kripto butuh waktu yang tidak sebentar.

Jadi, investasi di kripto sebenarnya adalah investasi jangka panjang.

Berbeda dengan trading forex yang lebih bersifat jangka pendek. Dalam waktu satu hari, investor forex biasanya sudah menutup atau close posisi mereka.

Jarang sekali, investor forex yang pegang posisi dalam beberapa hari. Apalagi yang pegang bulanan.

The post Trading Forex vs Investasi Crypto Bitcoin, Apa Perbedaannya appeared first on Pinjaman Online, Investasi, Keuangan, Asuransi | Duwitmu.



This post first appeared on Rencana Keuangan, Investasi, Reksadana Dan Asurans, please read the originial post: here

Share the post

Trading Forex vs Investasi Crypto Bitcoin, Apa Perbedaannya

×

Subscribe to Rencana Keuangan, Investasi, Reksadana Dan Asurans

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×