Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Persamaan dan Perbedaan KTA vs Kartu Kredit

Apa persamaan dan perbedaaan Kartu Kredit dengan KTA ? Perbedaan ini penting diketahui sebelum kita memutuskan mengajukan salah satu jenis kredit ini.

Ada banyak fitur dalam Kartu kredit yang tidak bisa disediakan oleh KTA. Kartu kredit punya karakteristik yang berbeda.

Begitu pula, KTA punya fitur yang tidak dimiliki oleh kartu kredit. Dalam kondisi tertentu, orang butuh KTA dibandingkan kartu kredit.

Pilih yang mana, KTA atau kartu kredit ?

Untuk membahasnya lebih jauh, kita akan melihat lebih detail soal persamaan dan perbedaaan kartu kredit dan KTA. Dengan paham perbedaannya, kita bisa menentukan apakah membutuhkan kartu kredit atau KTA, atau cukup salah satunya.

Berikut ini Kartu Kredit vs KTA, apa Persamaan dan Perbedaan kedua pinjaman ini.

Persamaan

Kartu kredit dan KTA punya kesamaan, yaitu sebagai jenis kredit atau pinjaman. Konsumen mengambilnya untuk berhutang dengan instrumen ini.

Tujuan mengambil kedua instrumen ini juga sama, yaitu untuk kebutuhan konsumsi. Konsumen bisa menggunakan kartu kredit dan KTA untuk semua kebutuhan sesuai keinginan mereka.

Jadi, KTA dan Kartu Kredit adalah jenis kredit yang penggunaan ditentukan sendiri oleh debitur. Berbeda, misalnya dengan KPR atau KPM, yang sejak awal penggunaan sudah jelas untuk beli rumah atau kendaraan.

Karena pinjaman, konsumen sama – sama harus membayar bunga dan biaya pada saat menggunakan kartu kredit dan KTA.

Berikut ini adalah persamaan lain dari KTA dan kartu kredit:

1. Bunga

Bunga adalah faktor penting dalam pengajuan pinjaman. Peminjam harus memperhitungkan dan mencermati bunga pinjaman.

Bunga kartu kredit dan bunga KTA tidak jauh berbeda. Meskipun umumnya, bunga KTA sedikit lebih tinggi dibandingkan kartu kredit.

Hal ini mungkin karena bunga kartu kredit diatur secara ketat oleh Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI). Sedangkan, bunga KTA tidak diatur oleh BI.

Konsumen bisa melihat perbedaannya, yaitu:

  • Bunga KTA: 24% – 30% / Tahun
  • Bunga Kartu Kredit: 21% / Tahun
Bunga Kartu Kredit

Yang konsumen patut perhatikan adalah bunga KTA biasanya disebutkan dalam bentuk bunga flat, yang jumlahnya sama setiap bulan. 

Bunga KTA

Masalahnya, bunga flat tidak mencerminkan beban bunga yang sebenarnya harus ditanggung oleh konsumen. Karena bunga flat tidak menghitung berkurangnya pokok pinjaman setiap bulan dari pembayaran cicilan.

Yang lebih akurat mencerminkan beban bunga adalah bunga efektif. Cara menghitung bunga efektif, mudahnya, adalah 2 x bunga flat.

Jadi, boleh dikatakan, bunga KTA yang dipublikasikan (karena menggunakan bunga flat) harus dikalikan 2 untuk mendapatkan beban bunga sebenarnya.

Perhitungan bunga kartu kredit lebih menggambarkan beban kewajiban. Bunga dihitung dari sisa pokok pinjaman.

2. Lama Pengajuan

Apply kartu kredit dan KTA rata – rata membutuhkan waktu yang kurang lebih lama. Pengajuan keduanya bisa sampai 1 minggu sd 2 minggu, dari pengajuan konsumen sampai menerima keputusan.

Lamanya proses atau SLA pengajuan disebabkan oleh banyaknya jumlah pengecekan dan analisa kredit dalam kedua jenis pinjaman ini. Hal ini terkait erat dengan ketentuan dan regulasi dari perbankan yang mengeluarkan kartu kredit dan KTA.

Meskipun saat ini, baik kartu kredit maupun KTA, mulai berubah dengan menerima pengajuan secara online. Pengajuan online membuat proses apply menjadi lebih cepat dan lebih mudah, calon nasabah tidak perlu lagi harus bertemu tatap muka dengan marketing KTA atau kartu kredit.

3. BI Checking SLIK OJK

Kartu kredit dan KTA sama sama mewajibkan lolos BI Checking.

Kriteria penting yang wajib dipenuhi dalam pengajuan kartu kredit dan KTA adalah konsumen harus lolos pengecekan di BI Checking / SLIK OJK. Jika tidak lolos, pengajuan kartu kredit akan ditolak.

Apa itu BI Checking atau SLIK OJK ?

Semua lembaga keuangan di Indonesia, termasuk, bank, leasing, BPR dan fintech wajib menyampaikan laporan status debitur yang mengambil pinjaman ke OJK (dulu ke BI).

Laporan tersebut disusun dalam satu sistem database yang umum mengenalnya sebagai SLIK OJK (dulu BI Checking). Dalam database tersebut terdapat credit history sampai lima tahun kebelakang yang menunjukkan performa pembayaran dan status terakhir.

Laporan ini digunakan bank untuk mengecek karakter peminjam. Apakah peminjam yang patuh, menyelesaikan kewajibannya atau yang tidak patuh, terlambat membayar kewajiban atau bahkan menunggak.

Umumnya, di hampir semua bank, hasil pengecekan di BI checking menjadi garda pertama sebelum suatu aplikasi pinjaman akan diproses. Jika tidak lolos garda pertama ini maka pengajuan langsung ditolak.

Jika ditemukan catatan kredit yang buruk di BI checking, pengajuan cenderung ditolak. Khususnya, kredit yang sedang menunggak atau dulu pernah kolek 5.

Bagaimana jika punya tunggakan kredit di bank lain ?

  • Jika jumlahnya kecil, dibawah Rp 1 juta, bank akan mengabaikan. Dianggap bukan tunggakan yang material.
  • Jika terlambat dibawah 3 hari, bank tidak akan memperhitungkan. Masih dalam masa grace period yang lumrah dalam pinjaman
  • Jika terlambat diatas 3 hari sd 30 hari, bank masih akan mempertimbangkan. Ini rentang waktu yang masih abu – abu.
  • Jika terlambat diatas 30 hari, kemungkinan besar akan ditolak pengajuannya.
  • Pernah menunggak tapi sekarang sudah lunas maka bank akan melihat berapa lama dulu menunggaknya.

Disamping menunjukkan histori kredit, BI checking memberikan informasi soal alamat peminjam. Bank biasanya mencocokan alamat domisili di BI Checking dengan alamat yang disampaikan oleh peminjam.

4. Tanpa Agunan

Kartu kredit dan KTA adalah jenis pinjaman tanpa agunan. Konsumen tidak harus menjaminkan aset, seperti rumah atau tanah, untuk bisa mendapatkan pinjaman dari kartu kredit dan KTA.

Berbeda , misalnya dengan KPR atau KPM, yang mana peminjam harus menjaminkan aset mereka, yaitu rumah atau kendaraan, untuk bisa mendapatkan pinjaman. Pada saat, pinjaman menunggak maka aset yang dijaminkan akan disita oleh bank atau pemberi pinjaman.

Tidak adanya agunan mempermudah nasabah yang ingin mengajukan kartu kredit atau KTA. Nasabah hanya perlu memenuhi persyaratan dan dokumen untuk bisa mengajukan pinjaman tanpa agunan.

Nasabah KTA dan kartu kredit juga tidak perlu khawatir akan kehilangan aset, jika tidak bisa membayar cicilan. Nasabah akan ditagih tetapi tidak disita asetnya.

5. Harus Punya Kartu Kredit Bank Lain

Salah satu persyaratan kartu kredit dan KTA, yang paling sulit dipenuhi, adalah dokumen kartu kredit bank lain. Iya, betul, tidak salah baca bahwa untuk mengajukan kartu kredit dan KTA sudah harus punya kartu kredit bank lain sebelumnya.

Jadinya, mereka yang belum pernah punya kartu kredit akan sulit mengajukan KTA dan kartu kredit.

Persyaratan Harus Punya Kartu Kredit Bank Lain

Dokumen kartu kredit bank lain adalah salah satu hal yang suka tidak suka masih menjadi persyaratan utama pengajuan kartu kredit dan KTA di bank. Meskipun sekarang, beberapa bank tidak mewajibkan, tetapi mayoritas bank masih mewajibkan.

Alasan kenapa nasabah harus punya kartu kredit bank lain adalah bank ingin memastikan bahwa nasabah punya catatan kredit yang bagus. Dokumen kartu kredit bank lain menjadi bukti bahwa nasabah sudah pernah punya catatan kredit yang bisa dijadikan bahan evaluasi oleh bank dalam pengajuan pinjaman.

6. Penagihan Collection

Proses dan cara penagihan di KTA dan kartu kredit boleh dikatakan hampir sama. Kenapa sama ?

Karena karakter kedua jenis pinjaman ini yang sama, yaitu tanpa agunan dan pinjaman untuk tujuan konsumsi.

Proses penagihan antara lain meliputi:

  1. Pengingat melalui SMS dan WA. Ini merupakan soft collection sebagai reminder
  2. Desk Collection lewat telepon. Aktivitas penagihan lewat telepon. Mulai dari ke peminjam sampai ke pihak-pihak lain yang nomornya diketahui bank
  3. Field Collection melalui kunjungan ke domisili peminjam atau kantor tempat bekerja.

Karena bukan pinjaman dengan agunan, penagihan di kartu kredit dan KTA tidak akan melakukan penyitaan aset.

Perbedaan

Apa perbedaan antara kartu kredit dan KTA ? Kebetulan, saya sudah pernah menggunakan kedua instrumen kredit ini.

Dari pengalaman tersebut, saya coba menarik kesimpulan bahwa perbedaannya adalah:

1. Cara Kerja

Kartu Kredit dan KTA punya cara kerja yang berbeda.

Dalam kartu kredit, nasabah mendapatkan limit untuk transaksi. Bank menentukan limit Transaksi kartu kredit dan atas pertimbangannya berhak setiap saat untuk mengubah besar limit untuk setiap Transaksi. Bank akan memberitahukan perubahan mengenai limit Transaksi kepada Pengguna sebelum perubahan tersebut berlaku efektif.

Limit membatasi jumlah transaksi penggunaan kartu kredit. Setiap kali nasabah melakukan transaksi dengan kartu kredit, limit transaksi akan berkurang dan plafon untuk transaksi berikutnya akan berkurang.

Contoh limit kartu kredit Rp 10 juta maka maksimum penggunaan transaksi sebesar Rp 10 juta. Tidak bisa pemakaian melebihi dari limit ini.

Nasabah kartu kredit tidak harus menggunakan seluruh limit yang ada. Bahkan tidak menggunakan kartu kredit juga diperbolehkan.

Pembayaran tagihan akan menaikkan kembali limit transaksi kartu kredit. Semakin besar pembayaran, semakin besar limit yang bisa digunakan kembali, dan sebaliknya.

Apa bedanya dengan KTA ?

Dalam KTA, nasabah langsung menerima pencairan seluruh pinjaman yang disetujui. Misalnya pinjaman KTA disetujui Rp 10 juta maka seluruhnya akan dicairkan ke rekening peminjam.

Tidak ada limit atau plafon di pinjaman KTA yang bisa berulang kali digunakan seperti di kartu kredit.

Pembayaran nasabah di KTA tidak akan mengembalikkan limit pinjaman.

Nasabah yang ingin meminjam kembali harus mengajukan KTA lagi. Artinya, pinjaman akan diproses kembali dan bisa disetujui bisa tidak.

Terlihat perbedaan dengan kartu kredit yang limitnya bisa digunakan berulang – ulang, selama nasabah membayar tagihan. Nasabah tidak perlu mengajukan pinjaman kembali di kartu kredit untuk bisa terus menggunakan limit transaksi yang sudah diberikan.

Perbedaan cara kerja ini terkait perbedaan fungsi kartu kredit dan KTA.

2. Fungsi

Kartu kredit pada dasarnya adalah alat pembayaran, sementara KTA adalah pinjaman dana tunai.

Pemegang kartu kredit bisa menggunakan atau tidak menggunakan kartu tersebut. Jadi punya kartu kredit, tidak otomatis berhutang.

Konsumen bisa memilih untuk hutang atau bayar lunas dalam penggunaan kartu kredit. Bank penerbit kartu kredit memberikan waktu 1 bulan sejak transaksi dilakukan, bisa hutang atau bayar lunas.

Karakteristik kartu kredit sebagai alat pembayaran adalah:

  • Cashless. Tidak menggunakan uang tunai. Pembayaran dilakukan lewat jaringan merchant.
  • Kredit. Kartu kredit memberikan tempo pembayaran kepada pemegang kartu.
  • Limit. Transaksi kartu kredit dibatasi oleh limit kredit yang ditetapkan oleh bank.

Karakter kartu kredit ini yang membedakan fungsinya dengan KTA.

Berbeda dengan kartu kredit, saat peminjam menerima pencairan KTA, maka itu artinya menerima pinjaman dana yang dikirimkan ke rekening kita. Seketika itu konsumen punya hutang KTA.

Jadi, fungsi KTA adalah hutang. Bukan alat pembayaran seperti kartu kredit.

3. Cicilan vs Non Cicilan

KTA adalah produk pinjaman yang harus dicicil sejak awal disetujui selama tenor kredit. Tenor kredit ditentukan di awal saat pengajuan KTA.

Sementara, kartu kredit bukan merupakan produk cicilan. Pengguna kartu kredit bisa melunasi seluruh tagihan saat jatuh tempo.

Pengguna kartu kredit cukup membayar minimum payment setiap bulan. Pembayaran minimum payment membuat pengguna terhindar dari penagihan dan tunggakan.

Meskipun demikian, kartu kredit memberikan fasilitas kepada konsumen untuk merubah tagihan menjadi cicilan tetap untuk jangka waktu tertentu. Konversi menjadi cicilan tetap adalah salah satu fitur unggulan di kartu kredit.

4. Persyaratan Dokumen

Persyaratan dokumen KTA boleh dibilang sedikit lebih mudah dibandingkan kartu kredit. Meskipun, persyaratan KTA bisa dibilang tidak mudah juga.

Persyaratan dokumen kartu kredit, antara lain adalah:

  • Minimum Usia. Kartu Kredit utama adalah 21 (dua puluh satu) tahun atau telah kawin; Kartu Kredit tambahan adalah 17 (tujuh belas) tahun atau telah kawin;
  • Minimum Pendapatan. Penghasilan per bulan minimum dari pemegang kartu kredit adalah Rp3 juta.
  • Slip Gaji. Dokumen penghasilan wajib diserahkan untuk bank bisa mengevaluasi pendapatan.
  • Batas maksimum jumlah Penerbit Kartu Kredit yang dapat memberikan fasilitas Kartu Kredit untuk 1 (satu) Pemegang Kartu Kredit adalah 2 (dua) Penerbit Kartu Kredit.

5. Promo Cash Back

Diskon promo adalah manfaat yang hampir pasti pemegang kartu bisa nikmati. Kartu kredit rajin sekali  melakukan promo, misalnya di restoran tertentu atau penginapan tertentu.

Promo ini bertujuan agar konsumen menggunakan kartu mereka untuk transaksi. Semakin sering pemegang kartu menggunakan kartu kredit akan semakin baik.

Selama, konsumen bisa mengendalikan pengeluaran dalam penggunaan kartu kredit, diskon promo ini sangat menguntungkan. Karena potongan harganya tidak main – main, jumlahnya besar – besar.

Kartu kredit juga memberikan cash back atau pengembalian sebesar persentase tertentu dari setiap transaksi belanja dengan kartu kredit.

Contohnya, salah satu kartu kredit menerapkan program cash back 1%. Itu artinya pemegang kartu akan mendapatkan 1% Cash Back untuk semua transaksi ritel yang dilakukan dengan menggunakan Kartu Kredit, tanpa pembelanjaan minimum.

Hasil dari cash back tersebut bisa ditukarkan untuk  memotong tagihan bulanan pada bulan berikutnya. Sisa Cash Back yang belum ditukarkan tetap berlaku selamanya.

KTA tidak menawarkan promo cashback. Boleh dibilang peminjam di KTA tidak memperoleh promo apa – apa.

6. Airport Lounge

Pemegang kartu kredit punya fasilitas untuk bisa menunggu penerbangan di airport lounge di bandara. Tinggal menunjukkan kartu, konsumen bisa masuk ke airport lounge.

Umumnya, akses ke fasilitas airport lounge ini gratis. Atau, konsumen bisa menukar poin rewards untuk akses ke lounge.

Airport lounge adalah fasilitas yang cocok untuk konsumen yang kerap melakukan travelling lewat udara. Hal tersebut karena:

  • Nyaman bisa menunggu penerbangan di lounge dengan segala macam fasilitasnya
  • Gratis atau bayar sedikit untuk bisa menggunakan airport lounge. Tanpa punya kartu kredit, konsumen bisa menikmati airport lounge dengan bayar cukup mahal.

Akses terhadap airport lounge tergantung pada tingkat kartu kredit. Semakin tinggi grade kartu, fasilitas di airport lounge akan semakin baik.

Jelas, fasilitas airport lounge tidak ada di KTA.

7. Biaya dan Iuran Tahunan

Banyaknya fasilitas tambahan yang ditawarkan oleh kartu kredit bukannya gratis. Kartu kredit meminta iuran tahunan yang jumlahnya cukup besar setiap tahun.

Iuran tahunan di kartu kredit wajib dibayar oleh pemegang kartu kredit. Jika tidak, kartu akan ditutup.

KTA tidak meminta iuran tahunan. Nasabah tidak perlu membayar iuran kepada KTA.

Namun, bukan berarti KTA tidak tanpa biaya. KTA menerapkan sejumlah biaya, yang bentuknya agak berbeda dengan kartu.

Biaya KTA adalah:

  • Biaya provisi. Dipotong langsung dari pencairan pinjaman
  • Biaya pelunasan dipercepat. Dikenakan biaya saat konsumen melunasi pinjaman lebih cepat dari waktu jatuh tempo.

8. Dana Tunai Darurat

Bagaimana soal kebutuhan dana darurat ?

Saya pernah mengalami kondisi ini. Butuh uang mendadak dalam jumlah besar untuk kebutuhan menalangi biaya rumah sakit.

Kebetulan asuransi kesehatan tidak mengcover semua biaya di rumah sakit. Jadi, saya harus keluarkan uang dari kocek sendiri.

Masalahnya, saat itu uang kas di tangan terbatas. Ada uang tapi tidak likuid, butuh beberapa hari untuk mencairkannya.

Kartu kredit sangat membantu dalam kondisi semacam ini. Saya membayar tagihan rumah sakit, dengan kartu kredit.

Kebetulan, saya sudah siap, punya kartu kredit dengan limit besar. Memang, saya sudah siapkan untuk kondisi emergency.

Di saat jatuh tempo, saya lunasi tagihan kartu kredit. Jadi saya tidak kena bunga dan biaya lainnya.

Dari pengalaman ini, saya sangat terbantu dengan punya kartu kredit di saat butuh dana darurat. Manfaat kartu kredit adalah:

  • Bisa dengan cepat menarik uang tunai. Tidak harus mengajukan pinjaman, seperti KTA, yang butuh waktu untuk disetujui
  • Tagihan bisa dibayar lunas di akhir bulan. Berbeda dengan KTA yang pembayaran harus dicicil selama tenor kredit.

Kartu kredit menyediakan pinjaman dana tunai yang bisa ditarik setiap saat. Ini artinya nasabah punya standby loan yang bisa digunakan saat dibutuhkan.

Bukan perusahaan saja yang punya standy loan, perorangan pun bisa. Tinggal memanfaatkan fasilitas tersebut di kartu kredit.

Proses tarik tunai sangat mudah. Tinggal ke ATM, ambil dana dengan memasukkan kartu kredit ke mesin.

Berbeda dengan KTA yang butuh proses beberapa hari untuk bisa mendapatkan persetujuan dan pencairan dana tunai.

Kartu kredit, jelas, lebih praktis dan mudah dibandingkan KTA, khususnya buat mereka yang butuh dana tunai secara mendadak.

9. Asuransi Perjalanan Gratis

Kartu kredit menyediakan fasilitas asuransi gratis. 

Asuransi kecelakaan diri selama perjalanan merupakan salah satu fasilitas yang disediakan secara otomatis bagi pemegang kartu kredit yang melakukan pembelian tiket angkutan darat, laut, dan udara untuk perjalanan dalam negeri maupun ke luar negeri berupa pertanggungan terhadap:

  • Travel Accident (Kecelakaan Perjalanan)
  • Overseas Medical Reimbursement (Biaya Pengobatan di luar negeri)

Asuransi perjalanan ini berlaku untuk pemegang kartu utama maupun kartu tambahan. Berlaku untuk 1 (satu) orang istri atau suami dan anak kandung sah dengan jumlah maksimal 3 orang yang berusia antara 3 bulan sampai 23 tahun

Jenis angkutan darat, laut atau udara, baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang digunakan harus merupakan angkutan umum yang dioperasikan secara komersial.

10. Poin Rewards Mileage

Kartu kredit memberikan bonus poin rewards. Poin dihitung dari nilai transaksi, semakin besar transaksi semakin banyak poin yang dikumpulkan.

Contoh skema poin rewards di kartu kredit adalah:

  • Di setiap transaksi Rp10.000, nasabah akan mendapatkan 1 Poin Rewards. Reward bisa ditukarkan dengan barang yang terdapat dalam Katalog Rewards.
  • Shop & Redeem Akumulasi 3600 Poin Rewards dapat ditukar dengan cashback Rp100.000 untuk transaksi shopping.

KTA tidak memiliki skema poin rewards. Konsumen yang punya KTA, tidak mendapatkan poin rewards, berapa pun pun jumlah pinjamannya.

Mileage adalah satu manfaat dari kartu kredit yang banyak jadi incaran banyak orang. Khususnya para traveller.

Tidak sedikit traveller yang bisa terbang gratis dengan menggunakan mileage.

Apa itu mileage ?

Mileage adalah poin rewards dari hasil transaksi yang bisa digunakan untuk membayar tiket pesawat. Semakin banyak transaksi, semakin banyak mileage, semakin besar diskon tiket yang bisa dimanfaatkan.

Salah satu contohnya sebuah kartu kredit punya ketentuan mileage sbb:

  • 1 Citi Premier Miles  = 1 airline mile
  • Pengeluaran di dalam negeri: Rp 8.750 = 1 Citi Premier Miles
  • Pengeluaran di luar negeri: Rp 5.000 = 1 Citi Premier Miles (khusus untuk transaksi di hotel, restoran, penerbangan, department store, dan butik)
  • Kartu kredit ini memiliki 11 transfer partner yakni  Singapore Airlines, Cathay Pacific, British Airways, Malaysia Airlines, Eva Air, Air France, KLM, Qantas, Qatar Airways, dan Thai Airways.

KTA tidak memberikan poin mileage. Konsumen yang mengambil KTA tidak mendapatkan manfaat poin untuk travelling gratis.

11. Security Kartu

Di era digital dan internet sekarang, penggunaan kartu kredit untuk melakukan transaksi online menjadi masif. Hampir semua transaksi online membutuhkan kartu kredit.

Efek negatifnya adalah banyak data kartu kredit yang dibobol. Orang jadi banyak mengalami kerugian dari transaksi yang tidak sah.

Meskipun bank penerbit sudah menerapkan sejumlah langkah perlindungan security untuk melindungi data, seperti kewajiban PIN dan 3D secure, namun banyak kejadian kebobolan justru datang dari keteledoran pemegang kartu kredit. Misalnya, pemberian akses dan data kartu kepada orang tidak dikenal.

Orang yang punya kartu kredit perlu punya kedisiplinan dalam menjaga data dan akses. Apalagi di era serba digital saat ini.

KTA tidak memiliki resiko untuk di hacked dan dibobol orang. Tidak ada media kartu di KTA.

Review Kartu Kredit vs KTA

Dari uraian diatas terlihat bahwa kartu kredit adalah alat pembayaran sekaligus instrumen hutang untuk kebutuhan gaya hidup. Banyak sekali fasilitas yang ditawarkan oleh kartu kredit, yang tidak ada di KTA, seperti poin rewards, promo cash back, airport lounge, gratis asuransi.

Itu bukan berarti KTA lebih buruk. Karena tujuan KTA, memang, untuk memberikan pencairan pinjaman.

Namun, hal yang juga tidak kalah penting adalah persyaratan untuk apply kartu kredit, jauh lebih sulit dan ketat dibandingkan KTA. Hal ini bisa dilihat dari sejumlah ketentuan:

  • Kartu kredit meminta minimum penghasilan Rp 3 juta, sementara KTA tidak secara ketat mewajibkan minimum penghasilan
  • Kartu kredit mewajibkan dokumen penghasilan untuk menganalisa dan memvalidasi penghasilan, sementara KTA tidak mewajibkan slip gaji.

Boleh dikatakan, sebagai kesimpulan, bahwa kartu kredit memang menawarkan lebih banyak fasilitas dan fitur, namun kemungkinan pengajuan kartu kredit disetujui, lebih sulit akibat persyaratan dan dokumen yang lebih ketat.

Proses pengajuan KTA lebih mudah, lebih cepat. Cocok buat konsumen yang butuh dana tunai cepat.

The post Persamaan dan Perbedaan KTA vs Kartu Kredit appeared first on Pinjaman Online, Investasi, Keuangan, Asuransi | Duwitmu.



This post first appeared on Rencana Keuangan, Investasi, Reksadana Dan Asurans, please read the originial post: here

Share the post

Persamaan dan Perbedaan KTA vs Kartu Kredit

×

Subscribe to Rencana Keuangan, Investasi, Reksadana Dan Asurans

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×