Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Cerita Segan II

Tags: rasa

Bila waktu agak senggang, sesekali saya menyelak-nyelak mukasurat belakang blog ini, terutamanya cerita-cerita saya di awal-awal dan pertengahan dahulu. Rasa kelakar ada, rasa menyampah ada, rasa dibebani rasa ‘entah apa-apa’ pun ada. Segan juga membacanya sebab di sana-sini ada unsur-unsur ‘macam bagus’ saja saya waktu itu.

Saya pernah terbaca kata-kata dari salah seorang orang lama. Katanya, seeloknya tak usah menghukum di dalam tulisan. Bercerita apa yang kita nampak, dengar dan rasa, selebihnya biar yang membaca yang mentafsir sendiri.

Semalam saya bersembang secara maya dengan Hamir Soib. Bagi yang tidak mengenali insan seni yang hebat ini, sila minta bantuan google. Saya mengenalinya sejak dibangku sekolah rendah sewaktu di kampung lagi. Sekarang sudah mempunyai nama besar tapi sangat merendah diri. Katanya, menulis untuk berekspresi. Saya menambah, untuk escapism juga.

Tulisan ini berbau menghukum. Tapi tidak mengapalah, sebab yang saya hukum diri saya sendiri.

ttfn



This post first appeared on Jowopinter, please read the originial post: here

Share the post

Cerita Segan II

×

Subscribe to Jowopinter

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×