Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Pengalaman menarik selama KKN

Tags: dari

Hai !

Sebelumnya aku mau menceritakan bahwa ... setelah sekian lama akhirnya semangatku kembali. Bukan hal yang mudah menjalani hidup tanpa semangat. Percaya padaku. Dan, hari ini, hanya dengan try/push your luck ... aku bisa ! hehehehe, sudahlah. #hints : kampus hahaha

Pengalaman KKN-ku tak ada duanya. Aku ingin membagikan pengalaman ini pada kalian. Karena, KKN tidak akan datang dua kali. Ya ampun, mendapat nilai A itu seperti janji yang pasti, makanya kalau ada yang sampai mengulang KKN, hmm... you did it bad.



Aku mengikuti KKN di kampusku saat aku libur semester enam. Dari tanggal 28 Juli sampai 31 Agustus 2015. Di desa Kutabima, kecamatan Cimanggu, kabupaten Cilacap. Aku memilih KKN Posdaya. Pemilihan anggota KKN sungguh acak. Rasanya seperti menggantungkan nasib lagi TT

Kita ber-delapan belas. Menjadi dua kelompok. Your extraordinary gang hahahaha eh XD
Dengan pengalaman itu, ada beberapa diantaranya sangat mengesankan bagiku

- Tiba-tiba mendapat teman sehidup seperjuangan untuk bertahan selama 35 hari di lalala land

Pertama, KKN akan menempatkanmu di tempat sungguh asing. Kasusku, kita berdelapan belas yang bisa bahasa sunda hanya seorang. Padahal kita berada di tanah yang semua penduduknya berbahasa Sunda. Tapi bahasa Indonesia juga bisa. Makanya, meskipun aku tinggal 5 minggu disana, kemampuan bahasa sundaku tidak ada apa-apanya, karena memakai bahasa Indonesia juga setiap harinya -_- Dan percayalah, teman baru artinya kesempatan baru. Saat KKN, keluargamu ya teman KKN ini. Kan, di lalala land.

- Mengharuskanmu berusaha bersosial lebih keras dan mempelajari dinamika masyarakat

Saat KKN, aku tiba-tiba merasa sangat menjadi bagian dari masyarakat. Bahkan kepala desa, tokoh masyarakat, hingga anak-anak akan mendengarkan apa yang kamu bicarakan. Dan yang sangat menghangatkan hati, entahlah sepertinya kita seperti seleb TT Tapi jadi hal bagus, artinya masyarakat menyambut baik KKN. Kita jadi harus rajin pagi-pagi menyapa warga, ikut pengajian, terlibat dalam kegiatan warga, selain menjalankan proker-proker ^^ Karena kita ditempatkan di desa terpencil di pegunungan, mungkin hal ini sangat membantu untuk antusias warga.

Padahal, yang kita lakukan untuk masyarakat tidaklah besar. Tapi, antusias dan sambutan warga pada kita sangat menghangatkan hati. Setiap rumah ingin di silaturahmi-kan. Mungkin karena banyak proker yang kita adakan membuat suasana desa menjadi meriah dan semangat sehingga membuat semangat perubahan di desa lebih menggelora. Warga desa di tempat kami KKN lebih dari kooperatif

Kelompok KKN kami mendapat dua rumah untuk perempuan, satu rumah untuk laki-laki dan satu ruko untuk Posdaya. Aku tinggal dengan sepasang kakek-nenek yang sangat hangat. Aku kagum pada mereka. Pengalaman memang paling bisa bicara. Mungkin karena mereka hidup lebih lama dariku jadi bisa melihat emosi manusia lebih baik dari orang manapun yang pernah aku temui XD Sensible banget. Aku berkali-kali tidak bisa berkutik karena mereka bisa menebak mood-ku saat itu juga dan benar. Perasaan yang selama ini aku tidak tahu namanya, mereka membuatnya nyata dan bernama bagiku XD Padahal aku diam, tapi ditanya 'kok murung?' padahal aku diam. Tapi aku juga tahu, dalam diamku pikiranku tidak tenang. Dan cenderung sedih. Dan saat orang lain tidak melihat ada perbedaan padaku, mereka bisa mendeteksinya. Jika aku diam terlalu lama, akan ditanya 'punya masalah apa?' ... TT Kenapa mereka sangat pengertian?

Jika dalam percakapan normal seperti ini
"Kamu tidak tidak apa-apa?" ...tapi malah orang yang pengertian akan bertanya 'Ada masalah apa?'

Tentu saja apa-apa. I'm dying.

Saat KKN, hal yang pasti adalah kamu akan dengan serius menjadi sebisanya mengakrabkan diri dengan masyarakat entah dengan rajin silaturahmi, rajin pengajian, rajin menyapa, rajin mengobrol pagi atau sore ...apapun kesempatannya untuk promosi proker hehehe #dan mendapat kepercayaan masyarakat

- Membersihkan situ, atau aku katakan sebagai 'danau kecil' >> I will never forget this. Ever.

Seumur hidup, karena KKN aku bisa mencicipi pengalaman ini. Secara manual membersihkan permukaan danau dari tanaman liar. Dan di dengan hampir setengah badan terendam air danau dari pagi sampai hampir siang, berdiri membuang tanaman-tanaman liar yang banyak ulat dan segala serangga apapun macamnya, dengan beberapa ular yang ditemukan, ikan, udang TT Bugs everywhere. Dua hari membersihkan danau.

Warga masyarakat yang melakukan hal ini saja tidak banyak. Tapi sebagai anak KKN, apalagi masuk ke dalam proker, berenam belas kita membersihkan danau dengan puluhan warga lainnya. Akhirnya, danau bersih dan siap disebar benih ikan nantinya. Dari semua proker, ini adalah proker yang membuatku paling berkeringat, pengalamn satu-satunyaku, dan keberanianku paling besar menghadapi para 'bugs'.

- Aku akan mengakuinya, selama 35 hari mendapat hmmm... brothers? 

Oke, itu adalah 35 hari dalam hidupku aku merasa banyak sekali laki-laki dalam hidupku. Teman-teman KKN. Delapan anak laki-laki yang aku temui setiap hari, mengajarkan banyak hal, memberikan pertolongan, bekerja sama, bercanda bersama, ... Di jurusanku dari sembilan orang, delapan diantaranya perempuan. Karena selama 35 hari aku sering bertemu mereka, aku kan jadi ingat saudara laki-lakiku. Yah, sibling of mine. Betapa dari boy menjadi man.

- Sawah terasering, seharusnya harga padinya lebih mahal daripada sawah biasa !

Karena kami tinggal di pegunungan, jika ke sawah ... TT Apalagi sawahnya di bagian bawah ...entahlah, energiku habis hanya untuk sampai ke lokasinya. Padahal itu baru turun, belum naik ke atas untuk kembalinya T.T Perjuangan banget. Dan aku selalu punya pikiran marah-marah di kepalaku, harusnya harga padi dari sawah terasering lebih mahal ! Kita saja yang hanya naik turun, sudah lelah sekali. Apalagi petaninya. Setiap saat. Aku merasa tidak adil.

- Piknik di sawah

Sawah terasering itu memberikan pemandangan yang bagus. Apalagi aku kecebur di sawah TT Aku aan mengingatnya. Memanjat pohon kelapa di sawah ! Mencabut singkong di sawah ! Membakar singkong ! Menjaga api selalu menyala di tengah lebatnya angin di sawah ! Minum air kelapa hasil bacokan sendiri ! Dan dari satu kelapa untuk banyak mulut ~ Menatap pemandangan di bawah ... Untuk mencapai sawahnya saja kita sudah ngos-ngosan , dan saat menyiapkan itu semua (kelapa dan singkong) ...sangat rewarding lah haha XD Apalagi gratis dari masyarakat ... Dan makan bengkoang yang baru di cabut dari tanah ! Sawah terasering itu ...berbeda

- Di pegunungan, anak SD ke sekolah naik motor. Karena sepeda ontel tidak bisa diandalkan di medan pegunungan ekstrim

Saat aku menulis pegunungan kestrim, artinya permukaan tanah yang datar dan panjang itu jarang. Motorku di sana 5 minggu servis 2 kali. Dan pengalaman saat melihat anak-anak berangkat sekolah itu ... seperti FILM JADI KENYATAAN. Perasaanku sampai mengingat film Laskar Pelangi. Bahagia sekali melihat anak-anak berangkat sekolah. Kita tinggal di Kutabima, desa yang dikelilingi hutan pinus. Hutan pinus yang amazing. Lima menit naik motor sudah sampai hutan. Itu pun dengan kecepatan sekitar 20 km-an, seperti sisi lain Indonesia. #Maaf Lebay.

- Kesuliatan Air

Karena musim kemarau juga, tapi kesuliatn air itu ...benar-benar sulit. Di sini kamu tidak akan menemukan sumur seperti biasanya. Tapi air dialirkan dari mata air menggunakan selang yang sangat panjang ke tempat-tempat penampungan air/kamar mandi warga. Dan karena antara satu selang disambungkan dengan selang lain, jadi di tengah persambungan itu bisa saja terjadi kebocoran air karena misal ikatan selangnya lambat laun melonggar. Jika melonggar maka bocor, dan aliran air berkurang hingga berhenti. Dan kalau hal ini terjadi, kita harus meneliti sepanjang alirang selang rumah kita hingga ke sambungan mata air. Benar-benar wild guess dan try your luck.

- Mau ke pasar? Alfamart? Bank ... turun ke kota ya ...

Dan ... harus benar-benar turun gunung. Bukan jauh dari peradaban. Karena Kutabima saat itu ( Agustus 2015) menjadi desa maju urutan ke enam dari total lima belas desa di kecamatan Cimanggu. Meskipun tinggal di Gunung, tapi karena rumah yang aku tinggali dekat Balai Desa, kita jadi bisa wifi-an 24 jam. Setiap Rabu ada pasar tradisional yang buka. Cukup ramai. Saat pertama kali aku turun ke Ciamanggu, aku membutuhkan waktu 2 jam TT padahal hanya dari desa ke Kecamatan ...tapi membutuhkan waktu 2 jam ~ Extraordinary lah ... Tidak mengherankan, akses kesehatan dan ekonomi sangat mahal. Harga bensin pertamax saat itu disini mencapai dua puluh ribu per liter. Dan akses ke pusat kesehatan jadi susah.

- Lapangan sepak bola ter-cool ! Keren, lapangan sepak bola tidak ada duanya ...

Namanya Anggasuta. Itu adalah lapangan sepak bola yang dicapai dengan naik gunung dulu. Dan lapangannya di kelilingi hutan pinus. Saat itu, kita naik mobil pick-up menanjak jalan mendaki pegunungan ! Subhanallah banget. Plak, plak ketampar daun tanaman di sana-sini. Dan saat menanjak mobil tidak kuat, lalu ganti posisi, dan akhirnya bisa menanjak. Aku disana jadi sering melihat pohon pinus. Hutan pinus.

Sepertinya aku sudah cukup lelah, lain kali saya lanjutkan ya ^^



This post first appeared on Words Post, please read the originial post: here

Share the post

Pengalaman menarik selama KKN

×

Subscribe to Words Post

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×