Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Surat Dari Tuhan





"Saat kau bangun di pagihari,
AKU memandangmu dan berharap engkau akan
berbicara kepada-KU,
walaupun hanya sepatah kata meminta pendapat-KU
atau bersyukur kepada-KU atas sesuatu hal yang indah
yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin......."

"Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi
bekerja, AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap,
AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapa-KU,
tetapi engkau terlalu sibuuuuuk......"

"Di satu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama lima belas menit tanpa
melakukan apapun, kemudian AKU melihat engkau menggerakkan kakimu.
AKU berpikir engkau akan berbicara kepada-KU, tetapi engkau berlari
ke telepon dan menelpon seseorang teman untuk mengeluarkan perasaan
dan isi hatimu saat ini......."

"AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari.
Dengan semua kegiatanmu, AKU berpikir engkau terlalu sibuk
mengucapkan sesuatu kepada-KU. Sebelum makan siang
AKU melihatmu memandang ke sekililing, mungkin engkau
merasa malu untuk berbicara kepada-KU, itulah sebabnya mengapa engkau
tidak menundukkan kepalamu kepada-Ku."

"Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa
temanmu berbicara dan menyebut nama-KU dengan lembut sebelum
menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya......"

"Yah tidak apa-apa, masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap engkau akan
berbicara kepada-KU, meskipun saat engkau pulang ke rumah
kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan...."

"Setelah tugasmu selesai,
engkau menyalakan TV, AKU tidak tahu apakah kau suka menonton TV
atau tidak, hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu
setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati
acara yang ditampilkan."

"Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu, tetapi
kembali engkau tidak berbicara kepada-KU...."

"Saat tidur KU-pikir kau merasa terlalu lelah.
Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu,
kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun
nama-KU kau sebut. Tidak apa-apa, karena mungkin engkau tidak
menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu......."

"AKU telah bersabar
lebih lama dari yang kau sadari....."

"AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar
terhadap orang lain......"

"AKU sangat menyayangimu....."

"Setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do'a, pikiran atau syukur
dari hatimu......"

"Baiklah.....engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih
bahwa hari ini kau akan sedikit meluangkan waktu untuk
menyapa-KU...."

"Tapi yang KU-tunggu.....ah, kau tak juga menyapa-KU"

"Subuh, Dzhuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh lagi
kau masih mengacuhkan AKU...."

"tak ada sepatah kata, tak ada seucap do'a, dan tak ada rasa, tak ada
harapan dan keinginan untuk bersujud kepada-KU..."

"Apakah salah-KU padamu ?......."

"Rizki yang KU-limpahkan,"

"Kesehatan yang KU-berikan,"

"Harta yang KU-relakan,"

"Makanan yang KU-hidangkan"

"Anak-anak yang KU-rahmatkan,"

"Apakah hal itu semua tidak membuatmu ingat kepada-KU?......."

"Percayalah, AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa-KU, memohon perlindungan-KU, bersujud kepada-KU......."




                                                 Yang selalu menyertaimu setiap saat,



                                                                       Allah SWT.


                                                                                   
                                                                                   
Apakah kalian memiliki cukup waktu untuk mengirimkan surat ini kepada orang lain yang kalian sayangi?.......

Alhamdulillah...



This post first appeared on Adrian Firman, please read the originial post: here

Share the post

Surat Dari Tuhan

×

Subscribe to Adrian Firman

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×