Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Buah Merah



Buah Merah termasuk jenis tanaman pandan-pandanan (pandanus). Ada sekitar 600 jenis tanaman yang tergolong pandanus, salah satunya Buah Merah ini. Buah ini termasuk dalam divisi Magnoliophyta,  kelas Liliopsida, ordo pandanales, famili pandanceace, genus pandanus, dan spesies pandanus conoideus lam.

Tanaman ini termasuk terna berbentuk semak, perdu, atau pohon. Daunnya tunggal berbentuk lanset sungsang, berwarna hijau tua dan letaknya berseling. Batangnya bercabang banyak, tegak, bergetah dan berwarna coklat bercak putih. Tinggi tanaman ini mencapai 16 m. Buahnya panjang dan memiliki bentuk silindris, ujung tumpul, dan pangkal menjantung. Panjang buahnya antara 96-102 cm dengan diameter 15-20 cm, bobot buahnya mencapai 7-8 kg. Warna buahnya merah bata saat muda dan merah terang saat matang.

Buah merah termasuk tanaman endemik dan habitatnya secara umum di hutan-hutan sekunder. Tanaman ini banyak ditemukan tumbuh liar di wilayah Papua. Beberapa tempat penyebaran di Papua yang paling dominan antar lain di Puncak Jaya, Timika, Tolikara, Sarmi, Manokwari, Jayawijaya, Jayapura, Nabire, Sorong, dan Yahukimo.

Buah ini mengandung komposisi gizi lengkap yang bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan tersebut di antaranya betakaroten, tokoferol, dan asam lemak, seperti asam oleat, linoleat, linolenat dan dekanot. Buah merah juga mengandung vitamin dan mineral esensial lengkap, yakni kalsium, fosfor, besi, vitamin B1, vitamin C dan nialin. Total nilai karoten pada sari buah merah yang berwarna merah sebesar 12.000 ppm, betakaroten 700 ppm, dan tokoferolnya 11.000 ppm, sedangkan kandungan asam oleat 58 persen, asam linoleat 8,8 persen, dekanoat 2,0 persen.

Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa sumbatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi. Ini meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dan memperbanyak aktivitas sel T Helpers dan limposit. Suatu kutipan studi membuktikan konsumsi betakaroten 30-60 mg/hari selama 2 bulan membuat tubuh dapat memperbanyak sel-sel alami pembasmi penyakit. Bertambahnya sel-sel alami itu menekan kehadiran sel-sel kanker karena ampuh menetralisasikan radikal bebas senyawa karsinogen penyebab kanker. 

Senyawa-senyawa aktif dalam buah merah berkhasiat sebagai obat. Misalnya betakaroten dan tokoferol dikenal sebagai senyawa antioksidan yang ampuh menangkal radikal bebas dalam tubuh. Tingginya kadar antioksidan menjadikan buah merah memiliki efek antikanker yang kuat. Di dalam tubuh, antioksidan mampu menangkal dan memutus rantai radikal bebas, senyawa karsinogen penyebab kanker dan tumor. Betakaroten juga berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh, sedang tokoferol, selain menghasilkan sistem kekebalan tubuh, juga mampu menurunkan kolesterol LDL (jahat) dan meningkatkan HDL (baik).

Buah merah juga mengandung omega-0 dan omega-3 dalam dosis tinggi. Sebagai lemak tak jenuh, buah ini mudah dicerna dan diserap, sehingga melancarkan proses metabolisme dan membantu proses penyembuhan suatu penyakit. Asam lemak yang terkandung di buah ini merupakan antibiotik dan antivirus.

Pengamatan epidemiologi di masyarakat Papua yang telah mengonsumsi buah ini dalam jangka panjang, jarang ditemui kejadian penyakit kulit, buta, gondok, kanker, stroke, jantung, dan darah tinggi. Kini lebih dari 1.000 pengidap kanker, tumor, ksita, gangguan lever, sorosis, diabetes, asam urat, darah tinggi, stroke, prostat, osteoporosis dan HIV/AIDS yang telah merasakan khasiat buah merah.

Hasil uji laboratorium darah terhadap penderita HIV/AIDS yang mengkonsumsi buah ini menunjukkan adanya kenaikan nilai CD4 (limfosit total). Nilai CD4 yang semula 100 meningkat menjadi 400 setelah enam bulan mengonsumsi sari buah ini. Hampir mendekati CD4 orang sehat yang di atas 450.

Penggunaan Estrak Buah Merah :
1.      Bagi mereka yang kelelahan, cukup mengonsumsi 1 sendok makan sehari, pagi atau sore.
2.      Penderita asam urat, kolesterol, darah tinggi, stroke, dan badan linu, konsumsi dua kali sehari masing-masing 1 sendok makan. Badan terasa enak sehari sampai dua hari setelah minum.
3.      Penderita kanker stadium 2-4 dianjurkan mengonsumsi 1 sendok makan 3 kali sehari sesudah makan.
4.      Untuk penderita HIV/AIDS konsumsi 3 kali sehari 1 sendok makan dengan pedampingan konsumsi protein hewani.
5.      Khusus untuk anak beurmur 2-5 tahum cukup 1 sendok teh sehari. Sebaiknya campur dengan madu.
6.      Untuk penderita hepatitis dan sirosis hati 1 sendok teh 2 kali sehari, pagi dan malam, sesudah makan.
7.      Untuk penderita diabetes, jantung, dan kanker paru-paru, 1 sendok makan sesudah makan pagi dan malam.






This post first appeared on Salsabila-Ravina, please read the originial post: here

Share the post

Buah Merah

×

Subscribe to Salsabila-ravina

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×