Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Proposal Penelitian: Dampak Pelemahan Pasar Saham China Pada Pasar Saham Indonesia


Globalisasi yang tengah menjadi fenomena kehidupan masyarakat dunia, telah membawa dampak dan perubahan yang besar terhadap pola hubungan ekonomi antar negara. Perubahan kondisi ekonomi negara yang satu akan berpengaruh terhadap ekonomi negara lain. Berbagai peristiwa penting telah mewarnai dan membentuk arah ekonomi global, antara lain keruntuhan di pasar modal internasional pada bulan 1987, krisis finansial pada tahun 1998, dan krisis ekonomi global di tahun 2008. Semua itu secara terpisah maupun simultan menunjukkan bahwa perekonomian dunia semakin terhubung.

Pasar modal Indonesia dalam memasuki globalisasi keuangan dunia, tentunya tidak dapat dipisahkan dari perubahan-perubahan yang terjadi pada pasar modal global. Hal ini disebabkan setiap perubahan kondisi di pasar modal global akan direspon oleh pasar modal negara lain, termasuk Indonesia. Pasar modal di negara Indonesia merupakan pasar yang sedang berkembang dengan pesat. Pertumbuhan dari harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tercermin dalam pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menunjukkan pertumbuhan yang jauh lebih baik dibandingkan regionalnya bahkan jika dibandingkan dengan beberapa Negara besar di dunia. Melihat pertumbuhan Pasar Modal Indonesia yang cukup pesat tersebut, ternyata pasar modal di Indonesia masih tergolong rentan terhadap kondisi makro ekonomi dunia secara umum.


Gambar 1.1. Tren Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Tahun ke Tahun

Mengingat Pasar Modal Indonesia masih dianggap sedang berkembang dengan baik, sehingga tidak dipungkiri bahwa investor asing ternyata tertarik untuk menginvestasikan dananya di Pasar Modal Indonesia. Sekalipun peranan dan jumlah investor domestik semakin meningkat akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa terdapat kebiasaan dari investor domestik untuk melakukan strategi follower pada investor asing atau setidaknya investor domestik menggunakan perilaku investor asing sebagai acuan (Cahyono, 2000). Berdasarkan data tahun 2013 dan 2014 yang ditunjukan pada Gambar 2.3 dibawah ini, dijelaskan bahwa investor asing dominan dalam total nilai transaksi saham di Pasar Modal Indonesia. Tercatat pada 2014, transaksi saham yang terkait dengan investor asing di Pasar Modal Indonesia masih dominan yaitu sebesar 58,16%. Kondisi ini tentunya semakin menegaskan bahwa kondisi global memungkinkan untuk mempengaruhi pasar modal di Indonesia.

Gambar 1.2. Komposisi Nilai Transaksi Saham di BEI Berdasarkan Jenis Investor Tahun 2013-2014

Secara teoritis, pasar modal antar negara memiliki hubungan satu sama lain. Hal ini mungkin untuk diteliti karena sejak terbukanya pasar global atau sejak diizinkannya investasi asing untuk dilakukan di Indonesia, dimungkinkan ada penanaman modal asing sehingga timbul pengaruh baik perekonomian maupun antar bursa saham di tiap negara.

Berdasarkan data yang diolah oleh International Monetary Fund (IMF), bahwa saat ini hanya terdapat beberapa negara saja yang mengontrol pertumbuhan ekonomi dunia. Kondisi ini dapat dilihat berdasarkan komposisi Gross Domestic Product (GDP) negara tersebut dan dikomparasikan dengan GDP dunia. Adapun sepuluh besar dari perbandingan tersebut dapat dilihat pada gambar sebagai berikut.

Sumber: IMF
Gambar 1.3. 10 Negara Dengan GDP Terbesar di Dunia Tahun 2014

Pada Gambar 1.3 dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2014 negara China memiliki komposisi GDP yang dikomparasikan dengan GDP dunia yaitu 13,4%, yaitu terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Hal ini menggambarkan bahwa negara China mempunyai kekuatan besar untuk mengontrol ekonomi dunia. Di samping itu, perubahan kondisi perekonomian China akan mempengaruhi pasar modal Amerika Serikat, dan pada akhirnya akan memberikan efek domino ke pasar modal negara lain.
Dari data yang ada menunjukkan bahwa pasar saham China merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Gambar 1.4 di bawah ini menunjukkan bahwa berdasarkan kapitalisasi pasar, pasar saham China (Shanghai SE, Shenzhen SE, dan Hong Kong Exchanges) menempati urutan kedua, di bawah pasar saham Amerika Serikat (NYSE). Selain dari nilai kapitalisasi pasar, berdasarkan jumlah perusahaan yang terdaftar di bursa saham, juga tercatat China menempati peringkat kedua setelah India, dengan total 4538 perusahaan (per Mei 2015).

Sumber: The Wall Street Journal, http://www.wsj.com/, data per Mei 2015.
Gambar 1.4. Pasar Saham China Merupakan Terbesar Kedua di Dunia

Berikutnya adalah menilai potensi pengaruh negara China terhadap perekonomian Indonesia. Berdasarkan Gambar 1.4 dapat dijelaskan bahwa Negara China merupakan negara yang menjadi tujuan ekspor terbesar kedua Indonesia setelah Jepang.

Sumber: BPS.
Gambar 1.5. Perkembangan Perdagangan Luar Negeri Indonesia dengan Beberapa Negara Utama, 2013-2014 (Juta Dolar AS)

Perubahan keadaan perekonomian di negara China tentu akan memberikan pengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada Indonesia. Apabila perekonomian negara China mengalami keadaan resesi, ini tentu akan menyebabkan nilai ekspor Indonesia ke negara-negara tersebut ikut menurun, sebab konsumen di negara tersebut dalam keadaan ekonomi yang sedang resesi tentu akan mengurangi tingkat pengeluarannya. Tentunya hal ini juga berdampak pada pertumbuhan laba perusahaan di Indonesia yang akhirnya berdampak juga pada pergerakan harga sahamnya.

Sumber: Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor 2015 Jilid II, www.bps.go.id.
Gambar 1.6. Nilai Defisit Terbesar Perdagangan Indonesia, 2013-2014 (Juta Dolar AS)

Pentingnya menakar dampak pelemahan ekonomi China terhadap Indonesia dapat dicerminkan pada Tabel 1.2. Pada tahun 2014 defisit terbesar yang dialami oleh neraca perdagangan Indonesia adalah dengan negara China.

Dari data-data yang dijabarkan di atas ada dugaan bahwa ketika terjadi pelemahan pasar saham China kemungkinkan ada dampak terhadap kondisi pasar saham di Indonesia. Kausalitas dari pengaruh yang muncul dapat dijelaskan sebagaimana pada Gambar 1.7 di bawah ini.

Gambar 1.7 Kausalitas Dampak Pelemahan Pasar Saham China Terhadap Indonesia

Ketika China mengalami pelemahan ekonomi maka akan membawa dampak kepada pasar sahamnya yang turut mengalami pelemahan pula. Kondisi tersebut membuat China yang merupakan salah satu negara mitra perdagangan ekspor-impor terbesar Indonesia akan memberikan dampak kepada kondisi ekonomi Indonesia, selanjutnya akan membawa dampak terhadap kondisi pasar saham Indonesia.

Gambar 1.8. Variabel Konstrak dari Penelitian

Penelitian ini ditujukan untuk melihat pengaruh pelemahan pasar saham China terhadap kinerja pasar modal Indonesia. Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis mencoba menganalisis dampak dari pelemahan indeks pasar saham China dapat mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Penulis menggunakan analisis dari pergerakan tiga bursa terbesar di China yang diduga dapat mempengaruhi indeks dari Bursa Efek Indonesia – IHSG, yaitu sebagaimana pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1. Nama Pasar dan Indeks Saham China Yang Diteliti

Lebih lengkapnya bisa didownload disini: Proposal Penelitian: Dampak Pelemahan Pasar Saham China Pada Pasar Saham Indonesia - Oleh Arsyil Hendra Saputra
Bagi yang mau diskusi lebih lanjut terkait topik ini silakan kontak saya.

Oleh:
Arsyil Hendra Saputra
Mahasiswa Program Pascasarjana Ilmu Manajemen
Universitas Indonesia

Hilangkan keraguan dan ambillah kepastian!


This post first appeared on Arsyil_keren`s, please read the originial post: here

Share the post

Proposal Penelitian: Dampak Pelemahan Pasar Saham China Pada Pasar Saham Indonesia

×

Subscribe to Arsyil_keren`s

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×