Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Dilarang Merindukan Senja

Senja. Setiap hari aku mematung di sini menantimu menyapa lembut, saat matahari mulai beranjak syahdu menuju garis cakrawala. Aku Merindukanmu. Senja yang mengantarkan sejuta cerita dari negeri di awan hingga membuatku serasa berada di dunia berbeda. Dari sisi gelapku, saban waktu tak lelah aku mengagumimu.


Senja. Aku Masih di Sini Menunggumu. Berkawan angin bertiup rindu pada burung-burung yang melintas di atap langit. Aku merindukanmu. Senja yang penuh cerita. Tentang hati yang menyepi, terhuyung-huyung bersembunyi dalam ketiadaan. Lalu tenggelam dibalut rasa cinta yang selalu indah dalam ketidakwujudannya

Senja. Aku masih berdiri di sini, menunggumu meski langit tak jua menguning. Sementara hati masih saja nanar, membeku dalam balutan cerita senja. Adakah senja bakal tersenyum walau sesaat sebelum malam datang mengoyak harapan? Ah, sepertinya tidak. Awan hitam menggelayut pertanda langit bakal segera basah. Ia seolah berbisik: Jangan pernah kau merindukan senja itu lagi.



This post first appeared on Kabar Matahari, please read the originial post: here

Share the post

Dilarang Merindukan Senja

×

Subscribe to Kabar Matahari

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×