Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Suara Rakyat, Suara Tuhan

Tanggal sakral itu akhirnya tiba juga. Hari ini, 24 Februari 2013, Rakyat Jabar menentukan siapa pemimpin mereka lima tahun ke depan. Perang jargon lewat spanduk, atau pun orasi usai sudah. Lima pasangan Cagub-Cawagub Jabar, kini tinggal bertarung dalam sebuah pemilihan langsung.

Dikdik Mulyana-Cecep Nana ST, Irianto MS Syaifuddin-Tatang Farhanulhakim, Dede Yusuf-Lex Laksamana, Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, dan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki, boleh jadi harap-harap cemas. Saat ini, mereka bersiap menanti suara rakyat.

Ya, rakyatlah yang menentukan. Berbagai survei yang dirilis jauh-jauh hari, boleh jadi tak berguna andai suara rakyat berkata lain. Kini, semua terserah kepada 32,5 juta pemilih yang tersebar dari ujung Selatan, hingga pesisir Pakidulan sepanjang Jalur Pantura.

Tak mudah memang. Sebab, selama masa kampanye, lima pasangan calon itu sudah berlomba meraih simpati rakyat. Menebar janji manis, semanis gula. Blusukan ke pasar-pasar tradisional. Pun berorasi di hadapan massa, menumbuhkan asa demi kesejahteraan Jabar ke depan.

Jabar boleh dibilang indikator peta Indonesia. Dia merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia. Dengan jumlah pemilih sebesar itu, betapa mahalnya harga pesta demokrasi lima tahunan itu. Betapa hebatnya Pemilukada Jawa Barat.

Yang juga patut dicermati adalah golongan putih (golput). ‘Hantu’ itu kerap bergentayangan pada setiap pemilukada. Tren pemilih golput, kerap meningkat di beberapa pemilukada. Banyak faktor memang. Kekecewaan, pesimistis, rasa jenuh berkepanjangan, bisa jadi pemicu.

Belum lagi kondisi masyarakat pedesaan yang tak sempat tersentuh para calon. Informasi terbatas, membuat mereka kurang mengenal para calon. Mereka mungkin hanya tahu calon yang mendapat jatah iklan terbanyak di televisi. Maka, mereka memilih untuk tidak memilih.

Kini, saatnya menanti sejarah. Pemilukada Jabar tercatat sebagai pesta demokrasi yang berlangsung aman, dan damai. Tak ada konflik berkepanjangan. Tak ada pertikaian antarpendukung. Semua pihak, saling legawa menghargai hasil akhir Pemilukada Jabar.

Siapapun yang terpilih nanti, tentunya harus betul-betul bisa berbuat yang terbaik bagi Jawa Barat. Karena dia adalah cerminan rakyat Jawa Barat. Seperti sebuah kata-kata bijak, pemimpin adalah cerminan rakyat. Pemimpin yang jujur, akan menumbuhkan kepercayaan rakyat.

Semoga Pemilukada Jabar menghasilkan pemimpin yang berkualitas. Vox Populi, Vox Dei. “Suara Rakyat adalah Suara Tuhan”. Begitu sebuah pepatah kuno dalam bahasa Latin. Maka, mari kita tunggu seperti apa suara Tuhan untuk Jabar lima tahun ke depan.


This post first appeared on Kabar Matahari, please read the originial post: here

Share the post

Suara Rakyat, Suara Tuhan

×

Subscribe to Kabar Matahari

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×