Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

KH. Achmad Dasuki Siradj, Ayah Fisikawan Nuklir Pertama Indonesia : Dari Digul Hingga Anggota Konstituante Yang Vokal Dari Fraksi PKI



sumber foto Syahrul Hidayat dan Kevin W. Fogg, “Profil Anggota: Achmad Dasuki Siradj,” Konstituante.Net (1 Januari 2018), diakses pada 20 October 2023, ‹https://www.konstituante.net/id/profile/PKI_achmad_dasuki_siradj›.

Kenyataan yang berlaku selama dalam perjuangan rakyat Indonesia, dari semula sampai pada saat meletusnya revolusi tahun 1945 itudan bahkan sampai pada saat ini, bukan hanya diusahakan, dibangkitkan, diselenggarakan dan diletuskan oleh satu aliran golongan atau partai saja, tetapi oleh seluruh yang mempunyai jiwa revolusioner, dari mereka yang bertitel hingga rakyat yang buta di bawah jembatan, dari mereka yang tergabung di dalam organisasi Masjumi, NU, Parkindo, Katolik, dan lain-lainnya, pendek kata seluruh aliran dan golongan yang ada di Indonesia

–KH. A. Dasuki Siradj, Fraksi PKI, pidato sidang Konstituante (1956)

disalin dari Melampaui “Negara Kelas” dengan Islam Progresif: Pikiran-Pikiran Baru tentang Hubungan Islam dan Negara – Islam Bergerak

PKI menerima Pancasila, kata partai ini, karena berfungsi sebagai landasan ideologis bersama yang mempertemukan semua kekuatan politik yang ada di Indonesia. Politisi PKI Ahmad Dasuki Siradj (seorang Muslim yang berpredikat haji dan bergelar kiai) mengatakan bahwa PKI menerima Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara karena selaras dengan perkembangan historis perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai citacita kemerdekaan  

(Yamin, Muhammad (ed). 1959. Naskah Persiapan Undang-Undang Dasar 1945. 3 jilid. Djakarta: Jajasan Prapantja hal 334)

Dalam Sidang Konstituante, Kiai Siradj bersama Njoto, Sakirman, dan Wikana dari Fraksi PKI bahu-membahu dalam perdebatan keras memperjuangkan kebebasan beragama sebagai bunyi sila pertama Pancasila. Tapi, di ujung perdebatan konstituante itu, PKI, NU, dan PNI satu suara menerima tanpa reserve semua butir sila Pancasila sebagaimana kita baca dalam konstitusi kita sekarang ini.

“Menurut pengalaman saya yang telah 33 tahun di dalam Partai Komunis Indonesia (PKI) hanya di situ itulah (baca: PKI) tempat mengamalkan hukum Allah dalam arti politik, bukan ditempat lainnya. Apabila Saudara yang terhormat memang dengan sungguh-sungguh hati menjalankan hukum Allah dan beramal dengan ikhlas marilah bersama dengan saya di dalam lingkungan Partai Komunis Indonesia (PKI),” tegas Kiai Siradj dalam Sidang Konstituante yang pada akhirnya deadlock itu.

disalin dari Khotbah Idul Fitri dari Komunis – Muhidin M. Dahlan

KH. Ahmad Dasuki Siradj: “…saya belum pernah pergi dari Islam” 

klik Profil Achmad Dasuki Siradj Anggota Konstituante – Riwayat Hidup dan Pekerjaan




ACHMAD BAIQUNI: PUTRA SANTRI REVOLUSIONER PKI, FISIKAWAN NUKLIR PERTAMA INDONESIA! – JASMERAH

“ISLAMISME DAN KOMUNISME” HADJI MOHAMMAD MISBACH DI ZAMAN BERGERAK [SEJARAH YANG DIHILANGKAN]

Tokoh-Tokoh Muhammadiyah di Jalur Kiri Pada ‘Zaman Bergerak’ (Awal Abad 20)

Dua Otobiografi / Memoar Muslim Komunis : ‘Pergulatan Muslim Komunis – Otobiografi Hasan Raid’ dan ‘Dari Gontor ke Pulau Buru – Memoar H. Achmadi Moestahal’

Artikel Aan Anshori, Muhammad Al-Fayyadl, Roy Murtadho Tentang “Kiri, Islam dan Genosida 1965-1966”


Simak 1700 ‘entry’ lainnya pada link berikut

Daftar Isi Perpustakaan Genosida 1965-1966


Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)



Definisi yang diusulkan D. Nersessian (2010) untuk amandemen/ optional protocol Konvensi Anti-Genosida (1948) dan Statuta Roma (2000) mengenai Pengadilan Kejahatan Internasional. (disalin dari Harry Wibowo)



This post first appeared on Lentera Di Atas Bukit, please read the originial post: here

Share the post

KH. Achmad Dasuki Siradj, Ayah Fisikawan Nuklir Pertama Indonesia : Dari Digul Hingga Anggota Konstituante Yang Vokal Dari Fraksi PKI

×

Subscribe to Lentera Di Atas Bukit

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×