Melawan Lupa Atas Kejahatan Terhadap Kemanusiaan
Sri Tunruang, anggota dewan Yayasan International People’s Tribunal 1965, semangat sekali untuk mengajak kita semua untuk melawan Lupa Atas Kejahatan terhadap kemanusiaan selama dan setelah tahun 1965. Bersama reporter DW Indonesia Ayu Purwaningsih dalam #DW2Layar, ia bercerita soal kiprahnya memperjuangkan keadilan dan kebenaran.
simak faebook videonya disini
Sri Tunruang: Tiada Rekonsialiasi Tanpa Kebenaran – dw.com
Pemerintah silih berganti. Namun posisi Sri Tunruang tidak pernah berubah. Aktif di International People’s Tribunal 65, aktivis Indonesia di Jerman ini tetap menuntut dibukanya kebenaran dan pengakuan atas Tragedi 1965.
Peristiwa 1965: Pemerintah beri visa gratis, eksil korban pelanggaran HAM berat tuntut ‘permintaan maaf dan pengungkapan kebenaran’ – ‘Kalau hanya sampai sini, tak bisa dianggap selesai’ – BBC Indonesia
Kesaksian Eksil Masih Dicap ‘Tante Gerwani’ Gara-gara Beda Pikiran – CNN Indonesia
LIVE 27 AGUSTUS 2023 – DIALOG EKSIL DI BELANDA DENGAN MAHFUD MD – KORBAN PELANGGARAN BERAT HAM
*Sri Tunruang adalah salah satu eksil yang berkesempatan menyampaikan pandangan dan sikapnya dalam forum ini
Apa sih Nasionalisme di Mata Ex WNI?
Pesan Bung Karno yang dikemas dalam pigura cantik di dinding rumahnya menjadi pengingatnya tentang Indonesia.
“Bawalah badanmu berkeliling dunia, tetapi tunjukkanlah jiwamu kepada Tuhan dan Indonesia!” yang menuntunnya untuk tidak pernah melupakan Indonesia.
.
#AachenTokoh Ep.3 – Tante Ning | Lika-Liku kehidupan di Jerman | Ko bisa diundang Presiden Jerman?! – PPI Aachen