Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Novel ‘Kereta Semar Lembu’ : Kereta Sejarah, Kereta Ingatan dan Perayaan Para Arwah ‘Sangat-sangat Tua’ Hingga Arwah Dari Kuburan Massal 1965-1966 dan Para Korban Masa Berikutnya





Lembu tak pernah tahu kenapa dia dikutuk tak bisa jauh-jauh dari rel kereta api. Kutukan yang membuat dirinya berkelana menumpang kereta api, melewati seluruh jalur yang ada di Jawa, selama 100 tahun kehidupannya. Tak juga pernah dia ketahui sejarah ibunya, atau tentang Mbok Minâ yang mengasihinya, nyaris tanpa syarat. Pun dia tak tahu dari mana datangnya makhluk-makhluk yang hanya terlihat olehnya. Makhluk-makhluk gaib datang bergantian, menemani setiap fase kehidupannya. Lembu memang tak ingin tahu semua itu. Namun, dia tahu, dia lahir saat jalur kereta pertama di Jawa sedang dibangun. Lembu juga mungkin tahu, sesungguhnya ada yang selalu mengawasinya. Setiap langkahnya sudah ditentukan sejak dia lahir untuk sebuah tujuan. Bahkan bagaimana dia mati pun sudah ada yang mengatur. Kerincing yang terkalung di lehernya—simpul dari kehidupan ibunya dan kehidupan Lembu sendiri—membuat dia harus berurusan dengan dewa-dewa yang kian tersingkir saat tanah Jawa semakin tenggelam ke abad modern.

deskripsi buku disalin dari gramedia.com

Novel “Kereta Semar Lembu” karya Zaky Yamani mendapat anugerah juara pertama Sayembara Novel DKJ Kemudian novel yang diterbitkan Gramedia ini menjadi buku sastra pilihan majalah TEMPO 2022

[…] Tak ketinggalan puluhan ribu arwah yang tinggal di kuburan-kuburan massal yang tersembunyi di seluruh wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang dibunuh tak lama setelah kematian Lembu. 

[…] Bersama mereka, ikut pula ribuan korban pembunuhan di masa-masa berikutnya: para petani yang tiba-tiba hilang saat mencangkul ladang, para aktivis yang tiba-tiba lenyap di tengah perjalanan, para penjahat yang tiba-tiba raib dari terminal-terminal dan pasar-pasar, orang-orang yang terperangkap dalam gedung-gedung yang terbakar saat kerusuhan di Jakarta, orang-orang yang dituding sebagai dukun santet dan meregang nyawa dalam amuk massa dari seluruh Jawa… 

hal 17-18 Novel Kereta Semar Lembu

dan Lembu dianiaya hingga tewas ditengah teriakan-teriakan dan tudingan penyihir, komunis dan kafir tak bertuhan. Dua paku besar yang dipakukan dikeningnya akhirnya mengakhiri hidupnya….

Kereta Semar Lembu, Kereta Ingatan – Yuan Jonta

dari Bincang Buku Petra 2023

Grace moderator kami malam itu menuturkan kesimpulan pembaca akan Lembu maupun pengarang sudah terwakilkan dalam ucapan Tuan Sneevliet (hal 130): “Aku pikir kau orang gila, Lembu. Tapi orang gila yang sangat cerdas,” katanya. “Kisah-kisahmu merupakan ramuan imajinasi anak-anak yang sangat liar, bercampur dengan pengalaman orang dewasa yang sangat liar. Merambah ke segala hal, sampai ke dunia mistis orang-orang Jawa.”

Simbol Kereta, Dunia Magis, dan Sejarah – Ilham Safutra

(Jawa Pos)

Namun, yang menjadi kunci dari cerita dalam novelnya kali ini adalah makna perjalanan yang secara langsung disertai dengan simbol kereta dengan disertai kisah-kisah yang dikemas rapi. Dari awal, penulis mencoba menghadirkan keragaman yang coba diperlihatkan saat Lembu menyapa para arwah. ”Aku ingin menyapa kawan-kawanku yang dibunuh tahun 1965, adakah di sini?” (halaman 24).

Selanjutnya, Lembu menyapa berbagai arwah dari beberapa masa, mulai di masa Perang Diponegoro, masa Kerajaan Demak, Majapahit, Sultan Agung, Singasari, hingga masa-masa sebelumnya. Di akhir, penulis juga menyebutkan arwah-arwah yang mati di era Soeharto. Tentu ini bisa jadi sindiran sekaligus menggambarkan betapa banyak orang yang hilang dan melepas nyawa dengan cara yang tidak semestinya.

Perjalanan Kereta Semar Lembu – Putri Rosmalia

(Media Indonesia)

Terlahir di tahun 1865 saat jalur kereta pertama di Jawa yang menghubungkan Desa Kemijen dan Tanggung di Semarang mulai di bangun, Lembu hidup hingga seratus tahun lamanya. Ia mati di tahun 1965 ketika situasi sosial dan politik di Indonesia tengah sangat memanas akibat isu PKI.

Dunia Jawa Semar Lembu – Majalah Tempo

Novel Kereta Semar Lembu karya Zaki Yamani menjadi buku sastra pilihan Tempo 202. Alur pararel antara realisme sosialis perburuhan dan surealisme mistik berbau tantrik

Punakawan, Tantrisme dan Pergerakan Sosial dalam Lintasan Kereta – Kompas

Dari balik suasana mistis yang diceritakan, novel ini diperkuat dengan data historis rapi. Ketidakmampuan Lembu jauh-jauh dari rel kereta mengakrabi banyak sekali data historis yang menjadi tulang punggung utama novel.

simak pula beberapa bagian lini masa perkeretapian yang bekelindan dengan sejarah kolonial dan sejarah pergerakan



De Nederlandsch Indische Staatsspoor- en Tramwegen (Perkeretaapian)



A Sugar Cane Plantation in East Java- Old Indonesia


Melacak Arsip-arsip Film Dokumenter Masa Hindia Belanda : Membaca Kembali Zaman Modal (Kapitalis Perkebunan) Vis a vis Zaman Bergerak – Radikalisme Rakyat Jawa (1912-1928)

Vereniging van Spoor-en Tramwegpersoneel (VSTP / *Serikat Buruh Kereta Api dan Trem), Pelopor Pergerakan Buruh di Nusantara [‘Indonesia’]

Melacak Jejak Serikat Buruh Kereta Api [SBKA; Anggota Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia] dan Kehancurannya



This post first appeared on Lentera Di Atas Bukit, please read the originial post: here

Share the post

Novel ‘Kereta Semar Lembu’ : Kereta Sejarah, Kereta Ingatan dan Perayaan Para Arwah ‘Sangat-sangat Tua’ Hingga Arwah Dari Kuburan Massal 1965-1966 dan Para Korban Masa Berikutnya

×

Subscribe to Lentera Di Atas Bukit

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×