simak pula Kompilasi Kisah-kisah Para Eksil 1965
Film Dokumenter
[Kick Andy – Metro TV] Eksil : Mencintai Indonesia Dalam Sepi. *Perbincangan dengan sutradara film ‘Eksil’ (Lola Amaria) dan ‘Awal : Nasib Manusia’ (Gilang Bayu Santoso)
AWAL: Fate Of Human – Gilang B Santoso
Selama pemerintahan Soekarno, banyak pelajar dikirim untuk belajar di negara-negara asing, termasuk Awal Uzhara, Sjumandjaja, Ami Priono, dan Zubair Lelo, yang berangkat ke Rusia untuk mempelajari sinematografi di VGIK (The Gerasimove Institute of Cinematography). Sjumandjaja dan Ami Priono menjadi sutradara populer di Indonesia, beda halnya dengan Awal Uzhara. Setelah meraih gelar master di Moscow, kondisi politik di Indonesia paska tragedi 1965 begitu kacau, dan reputasi negara tempat Awal menyelesaikan studi adalah negeri komunis.
Memoar Awal Uzhara : Penerima Beasiswa Belajar di Institut Sinematografi Gerasimov – VGIK Moskow (Tertua di Dunia), Terdampar Sebagai Eksil Karena Perubahan Politik Di Tanah Airnya
The Exiles (Eksil) (2022) Lola Amaria (sutradara) – 17th Jogja-NETPAC Asian Film Festival
(trailer, sinopsis dan filmografi)
THE EXILES Trailer – Lola Amaria – Jogja-NETPAC Asian Film Festival
During the 1965 mass killings and political upheavals to eliminate the Indonesian Communist Party, the new government banned hundreds of Indonesian scholars in the Soviet Union and China from their homeland, forcing them to exile across European countries without status. Shifting between the Netherlands, Czech Republic, Sweden, Germany, and Indonesia, this documentary follows those whose lives were uprooted decades ago as they recall the fate-changing events and strive to find the closest way to feel home. It’s a story of life built over trauma, the right to reclaim national identity, and a quest to define home through a collective of heartbreaking memories preserved by a group of cast-out intellectuals.
‘Biografi’ Para Eksil 1965 Yang Dikisahkan Dalam Film Dokumenter The Exiles (Eksil) (2022) Karya Lola Amaria (Sutradara)
[Rekaman Webinar] Penayangan Film Dokumenter ‘Dari Stockholm Untuk Tjilik Riwut’ dan Bincang-bincang Tentang Eksil
trailer r.i – kotak hitam forum
Kisah Dua Restoran Indonesia di Paris Yang Didirikan oleh Para Eksil ‘1965’
A film made in 2015 to document the life of Carmel Budiardjo, now aged 90, and how she came to be a prisoner in Indonesia from 1968 to 1971. On her release and return to London she set up TAPOL to campaign for the release of other political prisoners. TAPOL has campaigned on various human rights issues in Indonesia. These have included East Timor, Aceh and West Papua.
Carmel Budiardjo : Survivor Gulag Indonesia ’65, Peraih Penghargaan the Right Livelihood Award, Putri Sulung Bangsa Papua, Tjut dan Bintang Timor Leste
Agam Wispi : Pulang
sutradara : Riri Riza
simak-unduh film lengkap
http://sea.lib.niu.edu/islandora/object/SEAImages%3AYL-PG-011-AGAM-MFE
‘biografi’ Agam Wispi : “tanah dan darah/ memutar sedjarah/ dari sini nyala api/ dari sini damai abadi”
(Film) Saudara dalam Sejarah, Kisah Eksil 1965 untuk Indonesia
(Film) Saudara dalam Sejarah, Kisah Eksil 1965 untuk Indonesia
Film Fiksi
Film Pendek Klayaban – Farishad Latjuba
Synopsis: A restaurant owner have just hired a new guy to work in his restaurant. One night in one unexpected evening, two unexpected guests visit the restaurant to unravel the past of the owner as well as the new guy. The film was shot entirely in Prague, Czech Republic during my 3 months tenure there in 2004. The actors have never acted in any film project before, and I would like to thank their effort in giving their splendid performance within a small time of preparation. I would like to give a big thank to all the Czech crews.
Film Pendek Klayaban – Farishad Latjuba (*film fiksi yang terinspirasi dari cerita Sobron Aidit)
Memoar Orang Terbuang : Sobron Aidit Melawan Dengan Buku Hingga Restoran #Eksil65
Film Surat Dari Praha : Kisah Cinta Yang Tersisa Dari Masa Prahara ‘1965’
lain-lain
laporan jurnalistik
CNN Indonesia – FULL: Nestapa Dari Praha – Kisah WNI Korban Kerasnya Revolusi
G30S: Francisca Fanggidaej, pejuang kemerdekaan yang dihapus dari sejarah – BBC News Indonesia
G30S: ‘Saya selalu berdoa, kapan bertemu ibu’, kisah Francisca Fanggidaej dan tujuh anaknya ‘terpisah’ 38 tahun sejak 1965 – bbc indonesia
Francisca C. Fanggidaej, Perempuan Revolusioner [1925-2013] #Eksil1965
simak pula Kompilasi Kisah-kisah Para Eksil 1965