Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Sastra, Trauma dan Rekonsiliasi 1965-1966 : The Contribution Of Indonesian Novels, Short Stories And Poetry Towards Tolerance As To The G-30-s Trauma – Alle G Hoekema





 The Contribution Of Indonesian Novels, Short Stories And Poetry Towards Tolerance As To The G-30-s Trauma – – Alle G. Hoekema

GEMA TEOLOGI Vol. 39, No. 2, Oktober 2015

Dalam karangan ini kita mendiskusikan peran pendamaian yang dikerjakan oleh beberapa novelis dan penyair terkait dengan trauma yang terjadi akibat peristiwa G-30-S dengan pembunuhan massalnya. Sejak 1966 hingga kini sejumlah cerpen, sajak, dan novel telah diterbitkan di mana peristiwa G-30-S memainkan peranan sentral. Penulis-penulisnya dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan. Pertama, yakni golongan mereka yang menjadi korban pengejaran sebagai eks-tapol, orang buangan, atau anak-anak mereka (misalnya: Pramoedya Ananta Toer, Sitor Situmorang, Gitanyali). Golongan kedua terdiri dari mereka, yang berani menulis cerpen dan novel selama masa Orde Baru, yaitu dalam rentang waktu kekuasaan Presidenan Soeharto: Ahmad Tohari, Umar Kayam, dan Y.B. Mangunwijaya. Akhirnya, golongan ketiga, yakni suatu generasi kritis muncul pada waktu reformasi, setelah 1998; di antaranya tiga penulis wanita muda: Ayu Utami, Leila S. Chudori, dan Laksmi Pamuntjak. Pada umumnya, walau tidak selalu, agama memainkan peran yang agak positif dalam karya-karya mereka. Harus diakui, bahwa penulis-penulis tersebut menjadi hati nurani moral yang berani dan mandiri untuk bangsa Indonesia. Dalam hal ini mereka juga menjadi teladan untuk agama-agama institusional di Indonesia, yang hingga kini sebenarnya belum sungguh memulai proses refleksi diri terkait dengan trauma tersebut.

\A twist of fate – Alle G. Hoekema Inside Indoensia Edition 122: Oct-Dec 2015

Indonesian novels about 1965 reach back to the Mahabharata to find hope and resignation 

simak pula

Ingatan Penderitaan dalam Sastra Indonesia : Sebuah Jalan Alternatif Menuju Rekonsiliasi Bangsa [Pidato Kebudayaan Pusdema 2022 – Dr. Yoseph Yapi Taum].

Sastra, Politik dan ‘1965’ – Artikel-artikel (Kajian) Yoseph Yapi Taum Terkait Tragedi 1965-1966/ Yoseph Yapi Taum Articles Related to Indonesian Tragedy 1965-1966

SASTRA DAN MEMOAR TRAGEDI 1965 : MEMBUKA KOTAK PANDORA 

[Resensi – Bedah Buku] Perempuan dan Anak-anaknya : Membaca Cerpen Tentang Tragedi Masa Lalu *Pembacaan Kritis Terhadap Cerpen Lama tentang Tragedi 1965 




This post first appeared on Lentera Di Atas Bukit, please read the originial post: here

Share the post

Sastra, Trauma dan Rekonsiliasi 1965-1966 : The Contribution Of Indonesian Novels, Short Stories And Poetry Towards Tolerance As To The G-30-s Trauma – Alle G Hoekema

×

Subscribe to Lentera Di Atas Bukit

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×