Pengertian kualitas atau mutu di dunia manufaktur dan juga jasa layanan diartikan sebagai ukuran keunggulan atau keadaan yang bebas dari cacat, kekurangan atau perbedaan (ketidak-samaan) yang signifikan. Jika sebuah produk atau jasa memiliki cacat atau kekurangan dari standar yang ditawarkan atau diminta oleh pelanggan maka dinilai tidak berkualitas, atau rendah mutunya. Demikian juga bila terjadi ketidak-samaan antara satu produk dengan produk sejenis lainnya, maka mutu produk atau jasa tersebut diragukan karena tidak standar.

Kualitas yang tinggi hanya dapat dihasilkan melalui komitmen yang ketat dan konsisten dengan standar tertentu untuk mencapai keseragaman produk atau jasa dalam rangka memberikan kepuasan pelanggan tertentu atau kebutuhan penggunanya. Standar ISO 8402-1986 mendefinisikan kualitas sebagai "totalitas fitur dan karakteristik dari suatu produk atau jasa yang mengandalkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat."

Jika suatu perusahaan mobil menemukan cacat di salah satu mobil mereka dan melakukan penarikan kembali produk-produk tersebut, maka keandalan produksinya di mata pelanggan akan menurun dan dapat membuat hilangnya kepercayaan akan kualitas mobil maupun kualitas perusahaan itu. Apalagi bila tidak ditarik dan membiarkan produk "cacat" tersebut terus beroperasi bebas. Nama perusahaan tersebut akan hancur....!

Karena itu kualitas tidak mengenal kompromi! Pepatah "Sekali lancung ke ujian seumur hidup orang tak percaya" berlaku disini.

Tetapi mengapa di republik ini masih bebas berkeliaran produk-produk KW2, KW3 bahkan KW5?
Anda punya jawabannya ....?