Wahai dikau
Yang cintanya tumbuh mengakar di dadaku
Menguasai hati dan berkuasa sekehendaknya
Sepotong hati yang sunyi dan tersia-sia
Di mana hawa dingin mengejek api yang membara
Petiklah apa yang kau tanam dulu
Entah baik entah buruk
Nasib kekasih tak lain dari
Kayu yang terbakar sang api