Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Mengoptimalkan Kecerdasan Anak

Sebagai orang tua, kita tentunya ingin memiliki Anak yang cerdas. Bila anak dapat berprestasi, kita sebagai orang tua tentu merasa bangga. Menurut para ahli, anak yang cerdas adalah anak yang mampu beradaptasi dengan lingkungan serta mampu menyelesaikan masalah dan mempelajari situasi. Kecerdasan anak dapat dipantau dari perkembangan kognisi dan persepsi yang dilakukan sejak bayi.


Untuk dapat memiliki anak yang cerdas dan berperilaku baik, kita perlu melakukan stimulasi agar kedua belah Otak yaitu otak kiri dan otak kanan dapat seimbang dan tumbuh dengan optimal. Untuk itu kita perlu mempelajari fungsi otak kiri dan otak kanan (dikutip dari seri Ayahbunda):
Otak Kiri:
- Berbicara dan menguasai tata bahasa sehingga dapat berbahasa dengan baik dan benar
- Baca tulis hitung
- Daya ingat nama, waktu, dan peristiwa
- Sifat logis, analitis, terarah pada satu persoalan, langkah demi langkah, rasional. Hal ini berhubungan erat dengan pembentukan kecerdasan anak yang penting untuk pendidikan formal.

Otak Kanan:
- Sifat intuitif dan berperasaan, dalam berbahasa berperan dalam gaya bahasa (intonasi dalam komunikasi pragmatis)
- Sifat waspada, atentif, berdaya konsentrasi
- Pengenalan ruang dan lingkungan
- Pengenalan diri dan orang lain
- Senang akan musik
- Kondisi emosi yang relatif stabil atau terkendali
- Proses sosialisasi: pembentukan kepribadian dan kemandirian
- Bersifat kreatif dan produktif

Stimulasi pada kedua belahan otak harus diberikan sedini mungkin karena masa prenatal (sebelum bayi lahir) sampai 4 tahun pertama kehidupan anak adalah masa yang kritis dan peka terhadap aneka stimulasi. Jika masa tersebut dimanfaatkan dengan baik, anak Anda akan mendapat bonus dalam tumbuh kembangnya.

Contoh stimulasi otak:
- Selain mengajar anak pandai bicara (fungsi otak kiri), kita juga perlu mengajar anak menggunakan bahasa yang terdengar indah (fungsi otak kanan)
- Untuk merangsang fungsi otak kanan kita dapat mengajak anak mendengarkan lagu, menyanyi, menari, memainkan alat musik, atau melakukan kegiatan seni lainnya.
- Stimulasi yang paling baik untuk mengembangkan fungsi otak anak adalah musik. Bahkan hal ini dapat dilakukan sejak janin di kandungan.
- Contoh stimulasi untuk bayi berusia 0-3 bulan: memeluk, menyusui, menggendong, menatap mata bayi, mengajak bicara, bernyanyi, tersenyum, menunjukkan benda yang berwarna mencolok, mengajak bayi tengkurap, terlentang, mengulingkan ke kiri dan kanan, membantunya memegang mainan, dsb.
- Stimulasi untuk bayi dan balita: memandikan, mengganti popok, mengajak jalan-jalan, menyuapi makanan, mengajak bermain, dsb.

Hal yang terpenting, stimulasi harus dilakukan setiap hari dalam suasana yang menyenangkan dan penuh kasih sayang. Selain itu harus bervariasi sesesuaikan dengan usia dan perkembangan kemampuan anak dan harus dilakukan oleh orang tua dan keluarga (Sumber: dr Soedjatmiko, SpA(K), Kompas). Karena itu yuk kita lewatkan waktu bersama anak dengan aktifitas yang menyenangkan. Kita ajak mereka bermain dalam suasana penuh gembira dan kasih sayang, bernyanyi dengan gerakan tubuh. Semoga anak-anak kita dapat tumbuh cerdas.


This post first appeared on Pengalaman Pribadi | Permasalahan Anak, please read the originial post: here

Share the post

Mengoptimalkan Kecerdasan Anak

×

Subscribe to Pengalaman Pribadi | Permasalahan Anak

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×