Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Permasalahan Anak : Air Mata Kevin mau Keluar

Mengintip jalan pikiran anak bukan suatu perkara yang mudah. Seringkali saat anak menghadapi masalah, mereka enggan berterus terang. Karena sumber permasalahannya yang tidak jelas, akibatnya penyelesaian yang kita berikan pun enggak bisa maksimal.

Saat ini Kevin sering merasa air matanya mau keluar di saat-saat tertentu, misalnya saat baris, saat mau naik panggung, dan saat menghadapi sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman. Beberapa waktu lalu Kevin memang lagi pilek. Saat itu entah karena ngantuk atau efek sakitnya, matanya kadang berair. Sejak saat itu, bila kondisi hatinya tidak tenang, Kevin sering bilang kalau air matanya mau keluar.

Heran deh, awal tahun ini kok Kevin kumat lagi, padahal sebelum libur panjang ngerayain Natal dan tahun baru, kondisi emosionalnya di sekolah sudah bagus. Awal tahun saat masuk sekolah, tahu-tahu dia lari dari barisan dan mendekati saya, sambil berkata kalau air matanya mau keluar. Diajak kembali ke barisan dia menolak. Setelah dibujuk-bujuk akhirnya dia mau tapi tetap berpegangan erat pada saya. Di barisan ternyata ada temannya yang lagi nangis, mencari mamanya. Hm apa dia terpengaruh temannya terus jadi merasa air matanya mau keluar juga? Selesai baris, Kevin saya ajak masuk kelas terus saya serahkan ke gurunya. Pulang sekolah dia sudah ceria lagi.

Untuk merayakan imlek, di sekolah TK ada acara, anak diminta memakai baju jibao atau baju berwarna merah. Saat itu Kevin sudah berada di hall, duduk manis. Tahu-tahu dia ingin buang air besar. Selesai buang hajat, acara sudah dimulai. Baru sebentar ditinggal, eh Kevin datang mencari saya yang sedang duduk di luar. Kevin bilang enggak ada tempat duduk, air matanya mau keluar lagi. Hari itu acara dilakukan di hall, diikuti oleh semua anak TK.

Kevin memegang tangan saya selama acara berlangsung. Kemudian ada pemberitahuan orangtua diharap menonton dari luar. Kevin saya serahkan ke wali kelasnya. Sempat memberontak menangis bentar, kemudian mau duduk di kursi ditemani Steven. Waktu ada acara cari angpau permen, dia sudah ceria lagi.

Sabtu lalu ada open house di sekolah. Kevin kebagian peran menari bersama teman-temannya. Baju yang dipakai cukup ribet. Di rumah dia cuman mau pakai bajunya plus aksesoris di pinggang, yang lain enggak mau katanya. Ntar mama bilang ke Bu Guru ya...

Sesampai di sekolah, melihat panggung dan banyak kursi yang disediakan untuk para orangtua, Kevin mulai keder. Hampir aja enggak mau jalan. Untung saya ingat di seberang ruangan ada area permainan. Saya bujuk dia ke sana sambil menjanjikan kalau Kevin pinter, habis naik panggung boleh main. Akhirnya dia mau diserahkan ke gurunya untuk dipasangi pernik-pernik di bajunya.

Saya merasa lega, duduk di bangku bersama orang tua lainnya. Saya lihat setelah selesai didandani, Kevin duduk manis di bangku yang tersedia. Tak lama kemudian dibariskan karena acara akan segera dimulai.

Saat lagi asyik menonton acara, tahu-tahu Kevin datang ke bangku saya. Di bilang air mata Kevin mau keluar. Aduh, saya mulai senewen, bentar lagi tampil kok ya bikin ulah. Saya bilang enggak gini lho, kering kok...eh tahu-tahu air mata menetes mengalir ke pipinya. Wah gawat nih...Kevin mau minum? Dia mengangguk. Saya belikan dia sebotol teh, diminumnya sedikit, terus saya antar kembali ke balik panggung sambil harap-harap cemas...

Di balik panggung dia sempat beberapa kali menoleh ke saya, tapi untungnya masih mau berbaris menunggu giliran tampil. Tak lama kemudian untung giliran dia dan teman-temannya. Saya lihat dia mau naik panggung. Huih gela deh rasanya (catatan: Kevin pernah mogok sungguhan enggak mau naik panggung waktu acara wisuda Playgroup).

Di panggung Kevin terlihat bersemangat dan lincah menari. Rasa lega dan bangga sebagai orangtuanya menyeruak (iya lho ada suatu kebanggaan saat melihat anak naik di atas panggung). Beberapa acara setelah itu kembali Kevin dan teman-temannya tampil dan tidak ada masalah. Lega deh rasanya.

Pagi ini Kevin ke sekolah seperti biasa. Di sekolah dia menunjukkan kalau kakinya digigit nyamuk. Anak ini alergi gigitan nyamuk. Kalau orang lain digigit nyamuk paling bendol merah terus hilang. Kalau Kevin, gatal banget kelihatannya dan setelah digaruk bikin bisul. Banyak bekas gigitan nyamuk di kaki dan tangannya. Jadi digigit nyamuk bisa membuat Kevin bete.

Bel berbunyi. Kevin menuju ke barisannya. Saya sudah tidak terlalu memperhatikan, eh tahu-tahu dia keluar dari barisan menuju ke saya. Kembali alasan yang sama digunakan, mata Kevin berair. Aduh ampun deh. Dibujuk-bujuk enggak mau ke barisan. Wali kelasnya kebetulan melihat, akhirnya dia mau ke barisan tapi dengan menuntun erat tangan saya.

Setelah selesai baris, saya antar dia ke kelas kemudian saya tinggal pulang. Tadi pulang sekolah saya tanya kenapa sih Kevin? Masih sakit matanya? Mau ke dokter biar diperiksa? Dia sih enteng aja bilang alasannya soalnya tadi Kevin ngantuk, jadi air matanya keluar....

Tahu deh besok kumat lagi enggak ya? Hm begini deh kalau anak moody. Kalau moodnya lagi bagus enggak masalah, tapi kalau lagi jelek moodnya air matanya gampang banget keluar. Harus mikir strategi nih buat ngatasi permasalahan ini. Ada yang punya saran atau punya pengalaman sejenis?




This post first appeared on Pengalaman Pribadi | Permasalahan Anak, please read the originial post: here

Share the post

Permasalahan Anak : Air Mata Kevin mau Keluar

×

Subscribe to Pengalaman Pribadi | Permasalahan Anak

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×