Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Berkat Air Mata Kucing, Kevin Tidak Menangis Lagi

Bulan Januari lalu entah karena sebab apa, mood Kevin sangat jelek, terutama saat baris menjelang masuk kelas. Seringkali dia merasa air matanya mau keluar. Akibatnya Kevin keluar dari barisan mencari saya. Kalau sudah githu, kacau deh...Di saat baris anak TK berkumpul menurut kelasnya, bernyanyi dengan gerakan, senam, upacara (setiap hari Senin), dsb. Selesai selesai baru mereka masuk ke kelas.

Saat tahun ajaran baru, Kevin memang bermasalah saat baris dan awal masuk kelas. Hal itu berlangsung kurang lebih selama 2 minggu. Setelah adaptasi selama kurang lebih 2 minggu baru dia mau mengikuti gerakan senam, bernyanyi bersama teman dan guru-gurunya. Tapi anehnya, Januari saat awal masuk sekolah tahu-tahu penyakit lamanya mogok saat baris kumat lagi.

Seperti yang saya ceritakan dalam artikel Permasalahan Anak: Air Mata Kevin Mau Keluar, selama bulan Januari entah berapa kali tuh dia menangis di sekolah. Sebagai ibunya, tentunya saya kepikiran, ada apa gerangan, gimana nih cara mengatasinya...

Hari Selasa tanggal 27 Januari, Kevin sudah berada di barisan. Saya merasa lega. Eh tapi tahu-tahu dia keluar dari barisan, mencari saya dengan alasan air matanya keluar lagi. Terpaksa deh saya menemaninya di barisan. Yang bikin gemas, dia enggak mau melepas tangan saya. Selesai baris, saya antar dia ke depan pintu kelas, kadang dia masih berontak sebentar, tapi setelah itu sudah tidak apa-apa.

Pulang sekolah saya tanya kenapa sih kok Kevin kalau baris air matanya suka keluar? Dia bilang soalnya tadi Kevin masih ngantuk, jadi air matanya keluar sendiri. Memang sih malam sebelumnya dia tidur agak larut, jadi paginya agak susah dibangunin. Ok hari itu dia harus tidur cepat biar enggak ada lagi alasan.

Rabu tanggal 28 Januari. Kevin berjalan sendiri menuju barisan. Saya segera ke tempat yang agak tersembunyi, duduk membelakangi barisan. Eh ternyata benar, kembali Kevin mencari saya dan untungnya tidak ketemu, dia digandeng lagi oleh guru wali kelasnya menuju barisan. Di barisan dia mau berdiri tapi tampangnya sedih dan tidak mau bersuara dan mengikuti gerakan. Pulang sekolah saat ditanya kenapa air matanya keluar alasannya soalnya di sana panas, jadi air mata Kevin keluar...

Kamis 29 Januari, menjelang baris saya sudah ingin kabur lagi. Tapi Kevin lebih cerdik, digandengnya tangan saya, tidak mau dilepas. Hm saya kalah strategi nih. Hari itu Kevin sudah kehabisan alasan kenapa air matanya menetes.

Jumat hampir saja Kevin mogok sekolah. Gara-garanya tangannya digigit nyamuk. Digunakannya hal itu sebagai alasan. Ampun deh, terpaksa deh dibujuk-bujuk. Saat dia sudah mau berangkat sekolah, saya olesi tangannya dengan salep. Eh ketahuan, huaa Kevin menangis dengan keras, tapi untung masih mau sekolah dengan pesan bilangin gurunya kalau tangan Kevin sakit jadi enggak bisa baris.

Bel berbunyi yang berarti saat baris. Kevin lari menuju kelas. Eh gurunya melihat dan mengejarnya. Kevin kembali menangis. Akhirnya dia mau beridiri di barisan tapi dengan tampang manyun dan tidak mengikuti instruksi.

Sabtu kebetulan ada acara jalan-jalan ke alun-alun Kevin. Awalnya dia sudah terlihat ceria , mau jalan berbaris membuat kereta api (memegang bahu teman) keliling alun-alun. Tapi karena hari itu hujan rintik-rintik, acara jalan-jalan di alun-alun jadi kacau, terpaksa deh berteduh di ruangan PMI. Eh tahu-tahu Kevin nangis lagi, katanya sih nyari Steven, kakaknya (saat itu TK A dan TK B dipisah).

Bu Guru Kevin menulis di buku komunikasi kalau emosi Kevin di sekolah lagi bermasalah. Saat ditanya apakah ada teman yang mengganggunya, tapi dia bilang enggak ada. Di rumah saya juga berusaha agar dia mau cerita tapi enggak berhasil juga. Kayaknya enggak ada masalah yang serius, hanya masalah psikologi saja. Entah mengapa dia merasa tidak nyaman saat baris.

Sabtu sore ketika jalan-jalan di Mall, saya melihat ada stand yang menjual Air Mata Kucing, ide usil saya timbul. Saya bilang ke Kevin, kalau dia terus-menerus nangis kayak githu, ntar air matanya habis lho. Kevin Senin di sekolah masih mau nangis enggak, kalau iya, yuk beli air mata kucing. Nanti kalau Kevin nangis suaranya jadi meong meong. Kalau nangisnya keras meong meongnya juga keras. Gimana, masih mau nangis enggak? Tentu saja Kevin bilang enggak.

Hari Senin, mood Kevin masih belum bagus, tapi dia berusaha bertahan di barisan meski belum mau bersuara dan mengikuti gerakan. Hari Selasa, Rabu, Kamis syukurlah, dia sudah kembali ceria, mau baris dengan bersemangat. Lega deh rasanya.

Terima kasih buat pemilik stand air mata kucing yang telah menimbulkan ide. Berkat air mata kucing Kevin berusaha keras agar tidak menangis lagi. Mohon maaf banget atas ajaran yang enggak benar ini...



This post first appeared on Pengalaman Pribadi | Permasalahan Anak, please read the originial post: here

Share the post

Berkat Air Mata Kucing, Kevin Tidak Menangis Lagi

×

Subscribe to Pengalaman Pribadi | Permasalahan Anak

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×