Kepopuleran lagu HATI YANG LUKA dari BETHARIA SONATHA mencatat fenomena tersendiri di era 80an. Lagu ciptaan OBBIE MESSAKH ini mendadak menjadi pembicaraan banyak kalangan lantaran kesuksesan lagu ini menghadirkan gelombang lagu sejenis yang membanjiri pasaran, yang berkutat tentang masalah rumah tangga, KDRT, istri yang tidak berdaya dengan perlakuan suami yang semena-mena, dan sederet kisah serupa yang mendadak menjadi tema utama di banyak lagu-lagu kala itu. Fenomena ini sampai membuat seorang Menteri Penerangan merasa perlu untuk 'melarang' lagu-lagu semacam ini disiarkan di TVRI, satu-satunya televisi pada saat itu. Tapi tentu saja larangan semacam ini tidak cukup kuat meredam kehadiran lagu-lagu melankolis, karena masyarakat justru menjadi penasaran dan penjualan album lagu-lagu melankolis tetap stabil. Bahkan lagu HATI YANG LUKA yang menjadi pemicu tetap melenggang mulus di pasaran, dan kemudian tampil dalam berbagai versi. Salah satu yang hadir di pasaran adalah HATI YANG LUKA dalam versi bahasa Batak. Tetap dinyanyikan oleh BETHARIA SONATHA yang merangkumnya dalam album berlabel Pop Batak Slow. HATI YANG LUKA diadaptasi liriknya oleh STAR PANGARIBUAN menjadi berjudul ROHA NAMABUGANG. Secara basic aransemen lagu ini tetap menggunakan versi original, hanya ditambahkan instrument khas batak yang menjadikan lagu ini bernuansa beda. Meskipun Betha tidak mempunyai darah batak, tapi kehadirannya di lagu-lagu berbahasa batak ini cukup mendapat sambutan bagus di pasaran.

feat. Charles Simbolon