NIA DANIATY memang identik dengan lagu-lagu melankolis. Meskipun sempat mencoba beberapa genre Seperti bossanova, pop kreatif, pop sunda, pop jawa bahkan pop dangdut, tapi image penyanyi melankolis masih melekat erat sampai saat ini. Rekam jejak Nia di genre ini memang terentang panjang, dan uniknya Nia cukup 'loyal' dengan komposer tertentu. Di awal karirnya Nia nyaris selalu berkolaborasi dengan RINTO HARAHAP untuk setiap albumnya. Sederet album laris lahir dari kolaborasi mereka. Ketika era Rinto mulai meredup, Nia kemudian menemukan partner baru dalam bermusik yaitu JHON DAYAT. Kolaborasi merekapun berhasil mencetak album-album laris seperti AKU TAK MAU DIMADU, DI SINI AKU RINDU DI SANA KAU BERCUMBU, UNTUK KAU YANG DI SANA, CINTAMU CINTA APA, dan tentu saja Bulan Depan KE PENGHULU yang dirilis tahun 1991. Selain Rinto, Jhon memang tahu lagu seperti apa yang pas untuk karakter suara Nia. Tapi di lagu BULAN DEPAN KE PENGHULU, tidak seperti biasanya liriknya tidak meratap menghiba. Meskipun melodinya tidak bergeser dari lagu-lagu khas Nia, tapi liriknya justru menyiratkan optimisme tentang kerelaan seorang perempuan membangun rumah tangga yang sederhana tapi bahagia. Meskipun begitu, kalau tidak cermat menyimak lirik lagunya, dengan hanya mendengar suara dan intepretasi Nia yang melengking seperti biasanya, tetap terdengar seperti lagu melankolis yang meratap menghiba. Lagu ini berhasil menjadi hits dan tetap menancapkan eksistensi Nia memasuki era 90an.