Mbelik lebih dikenal masyarakat luas dengan istiah Sendang. Kabupaten Kudus sendiri memiliki beberapa Mbelik yang dijadikan situs sejarah dan budaya, diantaranya adalah Mbelik Kalamuddin. 

Mbelik Kalamuddin berada di Desa Ngembalrejo, dan merupakan situs budaya yang masih ada hingga sekarang. Konon katanya Mbelik kalamuddin merupakan peninggalan dari mbah Kalamuddin, yang mana beliau dulunya sebagai salah satu prajurit mataram dan cikal bakal masuknya agama islam ke Desa Ngembalrejo Kecamatan Bae Kabupaten Kudus. 

Sebagaimana sendang yang lain, mbelik adalah sumber mata air. Namun, anehnya Mbelik Kalamuddin ini airnya tidak pernah surut walaupun di puncak musim kemarau sekalipun. Tak jarang Mbelik ini pun dijadikan altenatif tempat mencari air di saat kemarau sedang memuncak. 

Untuk  menjaga dan melestarikan situs budaya tersebut, Mbelik Kalamuddin membutuhkan perawatan yang hingga saat ini masih dari swadaya masyarakat ataupun organisasi NU yang selalu suka nguri-nguri tempat-tempat ataupun situs bersejarah.

Dalam rangka merawat peninggalan situs budaya di desa Ngembalrejo GP Ansor Ranting Ngembalrejo mengadakan Kerja bakti guna membersihkan dan melakukan perawatan ke  Mbelik Mbah Kalamuddin. Pelaksanaan kerja bakti dilaukan oleh perwakilan NU, GP Ansor Ngembalrejo, Banser, dengan dibantu beberapa warga sekitar. Kerja bakti tersebut terselenggara pada pertengahan Maret 2020 yang lalu. 

Beberapa waktu yang lalu, Mbelik Kalamuddin juga ikut meramaikan Kirab Banyu Panguripan yang diadakan oleh Yayasan Masjid Makam Menara Kudus dalam rangka Ta'sis Masjid Al Aqsha. Mbelik Kalamuddin ikut berpartisipasi dengan mengirim peserta sekitar 30 orang dari warga sekitar mbelik tersebut. 

"Penting sekali menjaga dan merawat situs budaya bersejarah untuk mengingat dan mempelajari budaya masa silam. Semoga dengan perawatan dan pembersihan ini, kedepannya bisa ditata lebih baik dan masih bisa dinikmati hingga beberapa generasi selanjutnya", ujar perwakilan dari Ansor Ngembalrejo

Sumber berita dan foto: GP Ansor Ngembalrejo