Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

RUMUS PANJANG UNTUK PANJANG KABEL DARI PEMANCAR KE SWR BAGAIMANA ?


Sumber artikel ini saya ambil dari postingannya Om Djoko Haryono di Facebook Group HOME BREW PROJECT ( CB RADIO, Antenna, SWR, AUDIO, MICROPHONE, BOOSTER, etc )




RUMUS PANJANG UNTUK PANJANG KABEL DARI PEMANCAR KE SWR BAGAIMANA ?
By : Djoko Haryono

Untuk menyikapi pertanyaan dari “Biru Hitam” yang ….. “Rumus untuk panjang kabel dari pemancar ke SWR bagaimana ?” saya tulis jawaban sesuai dengan pandangan saya sebagai berikut. :

01
Untuk bagian "pada TX & SWR mtr." cukuplah gunakan patokan kabel jumpernya "sependek mungkin" , itu saja ( tentu saja gunakan kabel yg baik , yang rendah lossesnya ).
Ingin gunakan patokan panjang "1/2 lambda efisien" ikut bisa tetapi kan kelak dapat tidak berkelanjutan sebab 1/2 lanbda efisien itu cuma wajar digunakan pada frekuensi2 yg tinggi sekali di UHF saja ( jika VHF dengan fisik akan kepanjangan walau dengan elektrik benar ditambah lagi VHF "bagian bawah" seperti 50 MHz masak jumpernya butuh 3 mtr..

Belum juga jika patokan itu digunakan di HF contohnya 80 meterband kan jika patokan itu digunakan , masak perlu kabel jumper yg panjangnya seputar 35 mtr. ? ).

Lainnya masalah jika yang dibicarakan bagian yang lain ( yakni pada antenna & SWR mtr. ) , permasalahannya BISA SEDERHANA ( buat yg telah kuasai basicnya ) tetapi JUGA BISA SANGAT KOMPLEKS ( butuh ketelitian ).


02
KALAU KABEL COAX YANG “DISISI LAIN YAITU SISI ANTENNA ( ALIAS COAX ANTARA TERMINAL ANTENNA & SWR METER ) , Ya ITULAH BAGIAN YANG LEBIH PERLU DIPERHATIKAN sebab ADA BERBAGAI KEMUNGKINAN ATAU HASIL POSITIP MAUPUN AKIBAT NEGATIP ( kenyataan timbulnya/terjadinya efek negatip ini seringkali tidak diakui beberapa ham / pegiat.

Saat effisiensi sistem antennanya tengah anjlok / rendah , mereka seringkali tidak tahu serta masih senang dengan transmisinya cuma sebab mereka meyakini jika SWR nya telah 1 : 1 atau dikit di atas itu. Ada banyak yang belumlah dapat memperbedakan pada penunjukan 1 : 1 yang asli dengan penunjukan nilai 1 : 1 yang palsu / semu yang dibarengi turunnya efisiensi ) YANG BISA MUNCUL

TERJADI PADA SISI TERSEBUT. 

Untuk setelah itu , berikut ini kita cuma mengulas “Sisi pada Antenna dengan SWR meter” itu saja ( pada posting ini saya akan tidak mengulas dengan lebih detail kembali kabel di “Sisi pada SWR mtr. dengan / serta TX” ).

03 KABEL COAX ANTARA SWR METER SAMPAI KE ANTENNA ( dengan anggapan SWR meternya ditempatkan di dalam ruangan Tx / didekat Tx serta bukan lakukan pengukuran langsung pada terminal antenna ) – SELAMA TOTAL ATTENUATION / LOSSESNYA TETAP TERJAGA RENDAH – SEBETULNYA BISA / BOLEH MENGGUNAKAN PANJANG BEBAS ALIAS BERAPAPUN SECUKUPNYA SESUAI JARAK DARI ANTENNA SAMPAI KE SWR METER. Dalam kata lainnya , tak perlu panjangnya mesti “sekian lambda”, NAMUN KONDISI “PANJANG SEMBARANG / SEBARANG” SEMACAM INI IDEALNYA HANYA LAYAK DILAKUKAN JIKA :

03-A Si pegiat / ham nya cukup sudah mengerti PENGETAHUAN DASAR KABEL TRANSMISI / COAX ( distribusi arus serta tegangan , impedansi , transformasi impedansi , losses dll ) & MATCHING , DENGAN CUKUP BAIK.
KALAU PENGETAHUAN DASAR ITU CUKUP DIKUASAI , jadi seseorang pegiat bisa menjadi makin siaga. Dia akan dapat bertambah cepat “mencurigai” serta atau temukan / memperbedakan apa satu penunjukan SWR mtr. ( tengah ) benar2 tunjukkan nilai SWR sebenarnya yang ada “di antenna” atau mungkin dia ( tengah ) memberikan nilai SWR yang “salah” sebab timbulnya transformasi impedansi karena keadaan antenna yang ( masih tetap ) reactive & dampak panjang kabel.

03-B Pegiat / ham berkaitan sudah mengetahui persis KONDISI KABEL coax yang barusan / sudah dipasangnya :

03-B-1 Tahu berapakah persisnya panjang kabelnya ( berapakah mtr. lebih berapakah cm ) “mulai dari ujung connector ke ujung lainnya connectornya ). Tahu dengan pas panjang kabel transmisi sebelum dipasang ialah satu rutinitas yang baik.

03-B-2 Kenal karakter kabel yang dipakai ( tidak hanya merk/typenya , ikut yang penting VELOCITY FACTORnya dan ATTENUATIONnya dengan spesifik pada / di sekitar frekwensi kerja spesifik yang akan digunakan ).

03-B-3 Dengan awal mulanya ( sebelum beroperasi ) si pegiat sudah tahu ke-2 perihal di atas ( terpenting 03-B-1 ) jadi walau “sekarang” dia belumlah kuasai mengenai “manfaat / keuntungan apakah yg dapat diperoleh dari mempunyai catatan panjang & spec. kabel” itu , tapi KAPANPUN ( masa datang ) kelak dia telah makin kenal faedahnya mempunyai data itu , dia AKAN MENJADI LEBIH MUDAH UNTUK MELAKUKAN KOREKSI ATAU PERHITUNGAN ULANG MEMPERBAIKI / MENINGKATKAN EFISIENSI DARI SISTEMNYA TANPA PERLU HARUS “BARU MENGUKUR” KABELNYA DENGAN ME-MANJAT2 TOWER/TIANG YANG ITU AKAN SULIT KARENA ADANYA BELOKAN2 / TEKUKAN PADA JALUR KABELNYA DSB., ATAU MENURUNKAN KABELNYA UNTUK MENGUKURNYA.

03-C Orang spesifik yang lain yang ( lebih ) mempunyai kekebasan untuk pilih “berapapun panjang coaxnya” ialah mereka yang dikit banyak ( telah ) kuasai langkah pemakaian Smith Chart untuk “melakukan matching” serta atau “menelusuri impedansi selama kabel”.
Demikian 3 keadaan yang akan dapat membuat seorang akan dapat “mencurigai” , “menengarai” serta bahkan juga “menemukan / memastikan” APAKAH ANGKA / NILAI YANG DITUNJUKKAN SWR METERNYA ‘KALI INI’ MASUK AKAL ATAU TIDAK. Ada banyak amatir radio yang alami “penunjukan SWR meternya lebih baik / makin rendah” tapi tidak sadar atau tidak paham jika nyatanya ( kadang ) pancarannya malah semakin melemah yang itu berlangsung pada saat SWR mtr. tengah “nakal” tunjukkan nilai yang salah.
Tapi buat mereka yang bisa memakai Smith Chart serta “mampu mengatakan dengan persis / pas berapakah panjang fisik kabelnya” , jadi dia akan dapat cepat memperbedakan apa meternya “sedang jujur” atau mungkin tengah “berbohong”, hingga bila dibutuhkan , dia dapat selekasnya bertindak koreksi.

04 Dengan tahu / mengetahui :
a. PANJANG FISIK kabel ( contohnya …. Demikian mtr. lebih demikian cm ).
b. Frekwensi kerja ( MHz )
c. Velocity Factor kabel. 
Jadi ham / amatir radio tsb. akan dapat tahu “berapa lambda / wavelength” PANJANG ELEKTRIK kabel itu.

Serta dengan tahu berapakah PANJANG ELEKTRIK / EFEKTIF nya , jadi MESKIPUN IA ( sesudah lakukan pengukuran diujung bawah kabel coax pentingnya yang ujung atasnya tersambung ke antenna , contohnya memakai Antenna Analyzer ) HANYA MENGETAHUI NILAI IMPEDANSI YANG TERBACA DIUJUNG BAWAH COAX ( contohnya 32 + j 15.5 ohm atau 41 – j 22.1 ohm dll. ) , MAKA JIKA IA MAMPU MENGGUNAKAN SMITH CHAR , IA AKAN TAHU ( BISA MENGHITUNG ) BERAPAKAH “IMPEDANSI SESUNGGUHNYA DIATAS SANA” ALIAS IMPEDANSI REAL PADA ANTENNA.

05 Dengan temukan berapakah sebetulnya impedansi di antenna , dia pada akhirnya akan dapat tahu BERAPAKAH NILAI SWR YANG SEBENARNYA ( yang berada di antenna di atas tower sana , serta BUKAN sebatas nilai SWR –atau impedansi- yang muncul diujung bawah coax yang terkadang benar tetapi ikut terkadang dapat salah ).

06 Jadi , semestinya BIASAKANLAH utuk bukan sekedar tahu merk , attenuation dari Coax anda ( dan frekwensi kerja anda ) tapi ikut ketahui berapakah PANJANG FISIK coax anda ( yang itu akan membuat anda/kita ketahui panjang “wavelength / lambda”nya menjadi BEKAL UTAMA dalam membuat coretan2 perhitungan di atas Smith Chart.

Sebenarnya Smith Chart memberi banyak keringanan pada kita. Salah satunya perumpamaannya ialah :

Contohnya kabel coax kita panjangnya 14,15 lambda ( wavelength ) , jadi saat kita memakai Smith Chart , untuk lakukan perhitungan , KITA TIDAK PERLU MENGHITUNG “SATU PERSATU” ALIAS “LAMBDA PER LAMBDA” , atau mungkin dengan kata lainnya …….. KITA TIDAK PERLU MENGHITUNG SEPANJANG ( tujuannya dalam berjalan memutari tabel Smith saat mengkalkulasi ) 14.15 lambda !!

Ya , KITA TIDAK PERLU BER-PUTAR2 PULUHAN KALI ikuti “Lingkaran Impedansi” pada tabel. YANG PERLU KITA HITUNG HANYA “SISA”NYA SAJA ALIAS “ANGKA DIBELAKANG KOMA”NYA SAJA , dalam perihal ini yang butuh kita kalkulasi hanya sisi yang 0,15 lambda saja , sedang yang 14 lambda bisa kita “buang” atau acuhkan saja.
Kenapa demikian ? Itu sebab …. 1 putaran ( 360 derajat ) pada Smith Chart itu ( telah ) merepresentasikan “JARAK ½ LAMBDA”.

Jadi untuk mengkalkulasi sisi yang 14 lambda , kita tak perlu pusing “berputar-putar” sampai 28 x ( = 28 x ½ lambda ) sebab toh tiap-tiap jarak ½ lambda elektrik pada coax , kita akan berjumpa kembali dengan keadaan yang sama serta tetap terulang lagi.

BUKANKAH ITU MEMBUAT PEKERJAAN MENJADI LEBIH SEDERHANA ? 
( Walau katakanlah contohnya –sekedar contoh- coax kita panjangnya 360,25 lambda , kita tak perlu mengkalkulasi detail ( 720 x ) + ( 0,25 x ) tetapi cukuplah mengkalkulasi pergeseren babak yang 0,25 alias ¼ lambda saja !!

07 Mungkin bagian-bagian tulisan di atas cukup sangat tehnis atau memusingkan , baik , jika demikian saya catat pilihkan berikut ini BAGIAN2 PENGETAHUAN PRAKTISNYA SAJA yang ( ikut ) terkait dengan “Berapakah PANJANG IDEAL KABEL COAX DIANTARA ANTENNA DAN SWR METER ).

08 PADA KONDISI DIMANA SISTEM SUDAH MATCHING ATAU MENDEKATI MATCH ( dalam perihal ini terutamanya pada antenna & kabel transmisi ) , impedansi antenna telah sesuai dengan dan tidak reaktif kembali , -selama cable attenuation / losses dapat dijaga tidak tinggi- pada prinsipnya PANJANG KABEL ADALAH BEBAS ( BOLEH BERAPAPUN DAN TIDAK ADA KEHARUSAN HARUS MERUPAKAN KELIPATAN “SEKIAN LAMBDA” ).
Pada keadaan ini , arus serta tegangan akan terdistribusikan dengan rata selama kabel.

09 NAMUN JIKA KONDISI BEBAN ( ANTENNA ) MASIH REACTIVE – ini yang butuh lebih kita waspadai- SISTEM MENJADI LEBIH SENSITIF. Semakin besar reactancenya / semakin besar unmatchnya , semakin peka.

PADA KONDISI INI , PANJANG COAX AKAN SANGAT MEMPENGARUHI BAGAIMANA SWR METER AKAN BERSIKAP/MERESPONS. Pergantian nilai impedansi ( diujung bawah coax yg tersambung ke SWR mtr. diruang TX ) berlangsung hingga impedansi disana tak akan sama juga dengan realnya / di antenna. DISINILAH NILAI PENUNJUKAN SWR METER AKAN “PALSU” DAN MENIPU KITA ( KETIKA SWR MENUNJUK RENDAH , NILAI SEBENARNYA –YANG TIDAK TERBACA- ADALAH TINGGI.

CIRI2 APA YANG MUNCUL DAN MUDAH KITA TANDAI KETIKA INI TERJADI ? Pada keadaan ini , PANJANG KABEL COAX TIDAK LAGI “BISA BEBAS / SEMBARANG”. ARTINYA , SETIAP KALI PANJANGNYA KITA RUBAH ( MISALNYA COAX KITA PRUNING / TRIM DENGAN MEMOTONGNYA SEIKIT DEMI SEDIKIT , MAKA PENUNJUKAN SWR METERNYA JUGA BER-UBAH2 NAIK ATAU TURUN TERUS , TERGANTUNG DARI PANJANG COAXNYA.

10. Sebab siklus distribusi arus/ tegangan / impedansi gelombang radio tetap berulang tiap-tiap ½ lambda , MAKA UNTUK MENGHINDARI TERJADINYA “PENUNJUKAN SALAH DARI SWR METER” , KITA BISA MENGGUNAKAN KABEL COAXIAL YANG PANJANGNYA KITA BUAT AGAR MERUPAKAN “KELIPATAN ½ LAMBDA ELEKTRIK/EFEKTIF DARI FREKUENSI YANG DIGUNAKAN’. Dengan langkah tersebut kita dapat jamin jika nilai yang diperlihatkan oleh SWR mtr. ialah sama juga dengan nilai / keadaan sebetulnya yang berada di antenna di atas sana.

Akan tetapi cara ini sangat baik bila dipakai cuma pada station radio yang kerja pada frekwensi tunggal ( ataukah tidak tunggal akan tetapi bandwidth nya tidaklah terlalu lebar )
Untuk bandwidth2 yang lebar ( atau multiband ) jadi pandangan pada manfaat serta pemakaian Smith Chart yang baik ( dan dasar2 dari pengetahuan sekitar Aliran Transmisi & Matching ) semakin lebih diperlukan.

KETERANGAN PENUTUP 
Pada semua sisi dari tulisan ini , saya memakai anggapan jika SWR mtr. dipasang di dalam ruang TX ( ham shack ) , MESKIPUN BANYAK TULISAN SAYA LAINNYA YANG MENJELASKAN BAHWA PEMBACAAN SWR METER YANG PALING AKURAT ADALAH APABILA METER DIPASANG LANGSUNG TERHUBUNG KE TERMINAL ANTENNA ( = SEDEKAT MUNGKIN KE ANTENNA ).

Anggapan jika SWR mtr. di tempat ini dipasang ikuti langkah yg sangat popular/praktis yakni didekat TX ialah se-mata2 UNTUK MENGAITKANNYA DENGAN PERTANYAAN YANG DIAJUKAN yang memakai anggapan mtr. dipasang “dibawah” dekat TX.

Kesempatan ini saya tidak mengulas detail mengenai “Pengukuran yang sedekat mungkin dengan antenna tsb”.


This post first appeared on Iraklio Web Radio, please read the originial post: here

Share the post

RUMUS PANJANG UNTUK PANJANG KABEL DARI PEMANCAR KE SWR BAGAIMANA ?

×

Subscribe to Iraklio Web Radio

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×