Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Transformasi Women Market

Transformasi Women Market , Terjadi perubahan besar dalam pasar Perempuan, mulai dari peran perempuan hingga preferensi mereka pada produk yang berkelanjutan. Pendekatan merek pada kaum perempuan juga harus mengikuti pergeseran pola pikir dan perilaku perempuan.

ketika memperkenalkan Youth- Women Natuen pada tahun 2009, banyak yang menganggap bahwa itu pengelompokan yang bersifat statis, khususnya Women Sebab, pads kategon Women bagaimanapun itu, dari bayi sampai dewasa, normalnya tidak akan mengalami perubahan ini beda dengan Youth yang akan berubah sering usia atau Netizen yang berubah seiring dengan keterjangkauan gadget atau akses internet.


Hal yang juga dianggap sebagai sesuatu yang bersifat statis adalah ketika perempuan menikah dan menjadi ibu rumah tangga. Hal tersebut dianggap sekadar sebagai peran yang telah berlangsung berabad-abad untuk mengurus rumah tangga. Khususnya, dalam keputusan konsumel rumah tangga
Meski sudah muncul kelompok perempuan karier, termasuk yang punya karier lebih tinggi dari pasangan dan tentu punya penghasilan lebih tinggi, paling-paling dianggap sekadar fleksibilitas ibu rumah tangga dalam konsumsi Semula untuk barang kebutuhan pokok, lalu berkembang ke kebutuhan sekunder atau tersier.


bukan sekadar memperkenalkan terminologi, tapi mengajak mengantisipasi kemunculan generasi pasar baru yang belum pernah ada sebelumnya. Kebetulan pada tahap-tahap awal pengenalan tidak mudah menjelaskan seperti apa generasi pasar baru akan seperti apa nantinya. Oleh sebab itu, kemudian secara terus menerus melakukan survei tahunan mengenal Youth-Women-Netizen untuk menunjukkan perkembangan generasi pasar baru.


Melalui survei tahunan tersebut, mulai terlihat seperti apa generasi pasar baru. Pada tahun- tahun awal, bila bicara mengenal women market, seperti bicara mengenai stereotyping yang sudah dikenal sebelumnya, yakni women market merupakan pasar yang identik dengan peran sebagai ibu rumah tangga. Sehingga produk yang menyasarnya, mulai dari pasar kebutuhan pokok rumah tangga hingga ke produk untuk perawatan atau terkait dengan penampilan kaum wanita.


Karena menyangkut perkembangan perempuan karer, maka ada perkembangan kemampuan daya beli yang terus berkembang. Sehingga merek-merek yang dikonsumsi bukan hanya produk-produk yang harganya terjangkau, tapi juga yang lebih tinggi Tidak terbayangkan bahwa kemunculan perempuan karler yang semakin banyak itu akan berkembang ke pengambilan keputusan jenis produk

Transformasi Women Market

Contohnya, mengenal produk elektronik atau otomotif. Ini merupakan kategori produk yang pangambil keputusan utama pada awalnya bukan kaum perempuan, bisa suami atau saudara laki-lakinya. Tak peduli mereka punya uang yang banyak atau tidak. Sebab, ada anggapan bahwa elektronik atau otomotif itu menjadi domain kaum pria.

Dalam riset yang dilakukan secara tahunan, mulai terlihat bahwa pelan tapi pastikan banyak kaum perempuan yang menjadi pengambil keputusan dalam pembelian produk elektronik atau otomotif. Sehingga mulai membuka mata produsen elektronik atau otomotif bagaimana menjangkau pasar perempuan. Salah satu perubahan, misalnya upaya menciptakan produk yang lebih menarik untuk kaum perempuan, mulai dari kemudahan penggunaan dan perawatan hingga tampilan yang lebih memikat kaum ini.


Produk yang semula tampak kaku, dan dengan tampilan yang tu-tu atau dengan pendekatan yang seperti tidak sensitif dengan kaum wanita, pelan-pelan mulai mengalami perubahan Produsen elektronik dan otomotif tidak mau ketinggalan zaman dan menjadi tidak relevan di mata kaum perempuan. Apalagi, ketika jumlah perempuan yang menjadi pelaku utama pengambilan keputusan barang-barang yang semula dianggap sebagai domain pria kian banyak jumlahnya


Di antaranya, semakin banyaknya perempuan karier yang dalam usta relatif muda memilki penghasilan tinggi sehingga bisa memutuskan dan membeli produk yang umumnya akan dibel secara bersama dengan pasangan Tanah dan rumah atau apartemen adalah contoh gambaran batas-batas tradisional pasar perempuan semakin pudar ditelan perkembangan zaman.


Selain kemunculan perempuan karier yang semakin banyak, juga kemunculan perempuan entrepreneur. Seperti dalam pola koresumst. awalnya mereka hanya membangun bisnis di area yang identik dengan perempuan, mulai dan barang konsumsi rumah tangga hingga yang terkait dengan penampilan.
Tapi, dalam perkembangan berikutnya, kaum perempuan juga mulai masuk di area yang semula adalah domain pria. Ini bukan hanya sekadar meneruskan bisnis keluarga atau diajak bermitra pasangannya, tapi memang terlibat sebagai founder, seperti pendir Susi Air. Seiring dengan fenomena start-up, kaum perempuan yang menjadi founder semakin muda usianya.


Ini jelas sebuah perkembangan baru yang menarik. Pasar perempuan bukan hanya pasar business-to-consumer (B2C) yang mana proses pengambilan keputusannya bukan hanya terkait dengan pemenuhan kabutuhan individu, tapi Juga ke pasar business-to-businyang proses pengambilan keputusan terkat dalam menjaga kelangsungan usaha Perkembangan semacam ini kemudian berpengaruh pada adaptasi prinsip baru dalam konsumsi

baca juga

  • Definisi Cantik Bergeser
  • Fashion Brand Tren Mempercantik Diri, Melestarikan Bumi
  • BUSTING MYTHS OF THE WOMEN’S MARKET
  • Transformasi Women Market
  • Tren Flexing, Baik atau Buruk untuk Merek?


Ambil contoh fenomena reduce-reuse- recycle yang dipicu semakin popularnya prinsip environmental sustainability. Meski punya uang berlebih, tapi karena ada dorongan untuk se dan recycle, maka konsumsi terkait dengan fesyen melahirkan fenomena mix-match. Pada era semakin populemya media sosial, hal itu menjadi bahan konten untuk dibagikan.


Hal yang menarik juga fenomena membeli barang second yang sekarang seolah tidak lagi menjadi hal yang tabu. Lihat saja fenomena live streaming tas, dompet, atau pemak pernik branded yang pemiliknya sudah bosan memakai Tamyata, maski harganya tidak murah, pembelinya juga tidak sedikit.


Padahal, yang namanya barang-barang branded itu sebetulnya mudah terlacak. Kalau misalnya, bukan pembali pertama atau bukan pembeli dari original store, juga akan gampang ketahuan. Tapi, hal ini bukan menjadi soal buat mereka karena penggunaan barang branded warna dan modelnya mirip. Begitu juga kalau menggunakan barang yang tidak baru.


Tapi, fenomena environmental sustainability dan semakin independen dalam pengambilan
keputusan pembelian produk membuat hal- hal yang dulunya dianggap tabu, kini malah seolah-olah jadi tren. Padahal, yang menjual live streaming untuk barang-barang branded yang second itu secara terang-terangan bukan hanya menunjukkan sebagai barang second, tapi juga kecacatan yang ada. Termasuk, karena pemilik sebelumnya tidak hati-hati dalam menggunakan produk.


Ini jelas sesuatu yang menarik. Hal yang semula dianggap “kelemahan,” tapi kini justru menjadi sebuah simbol status baru Kini, daya bali hanyalah salah satu faktor dalam proses pengambilan keputusan pembelian produk


Kaum perempuan yang semakin independen dalam mengambil keputusan justru semakin rasional ketika terekspos dengan fenomena prinsip baru seperti environmental sustainabity. Ketika mereka yakin dengan ajakan berkontribusi dalam environmental sustainability, hal tersebut kemudian masuk sebagai bagian dalam proses pengambilan keputusan untuk konsumsi. Begitu juga dengan dorongan gaya hidup sehat melalui aktivitas olahraga luar ruangan


Kalau dulunya, khawatir dengan kulit yang “Rusak,” kini karena semakin independen dan memang tertarik untuk terlibat dalam gay hidup sehat, kemudian membeli pakaian dan sepatu lari atau sepeda yang harganya tidak murah dan digunakan di udara luar yang sebetulnya tidak bersahabat. Padahal, selain kemungkinan kulit rusak, mereka dituntut lebih cardik lagi dalam mengatur waktu mengurus rumah tangga dan tuntutan pekerjaan di kantor atau bisnis. Terlebih lagi mereka mesti terlihat menarik.


Bahkan, dalam perkembangan baru meski masuk dalam jumlah kecil, sejumlah kaum perempuan mulai masuk ka olahraga otomotif yang dulunya menjadi simbol macho. Drifting, misalnya, yang dulunya dianggap membahayakan, malah menjadi gambaran jenis independensi baru yang mulai berkembang di pasar perempuan.


Kaum perempuan yang semakin independen dalam mengambil keputusan justru semakin
yang second itu menunjukkan marka kut tran rasional ketika terekspos dengan fenomena
baru untuk reuse dan recycle


Ini jelas sesuatu yang sebelumnya tidak terbayangkan Pada masa lalu, kaum perempuan akan merasa jatuh gengsinya ketika di suatu kondangan atau pesta ada wanita lain yang memakai pakaian yang
prinsip baru seperti environmental sustainability.



This post first appeared on Undercover.co.id, please read the originial post: here

Share the post

Transformasi Women Market

×

Subscribe to Undercover.co.id

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×