Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Apakah Menggunakan “Sahabat Virtual” itu bisa Menjadi Syirik?

“Mas firman katanya Menggunakan Sahabat Virtual itu bisa menjadi syirik?” sebuah pertanyaan yang masuk melalui DM ke akun instagram saya. Lalu saya tanya lagi, “kata siapa ya?”. Jawabannya “kata teman saya, saat saya tunjukkan artikel mas firman yang membahas tentang sahabat virtual”.

Saya jawab saja “kamu sama temanmu belajar AMC dulu ya, lalu nanti dikelas baru bisa diskusi dan menyimpulkan seperti apa sih Sahabat Virtual Itu. Artikel kali ini saya ingin meluruskan pemahaman tentang “sahabat virtual” yang seringkali dipahami dengan pemahaman yang keliru. Kenapa keliru? karena seharusnya kalau bertanya tentang itu harus langsung ke saya dikelas AMC. Jangan tanya ke orang lain.

Memahami Sahabat Virtual

Istilah sahabat virtual saya buat ketika saya merumuskan metode AMC (Alpha Mind Control). Kenapa saya menggunakan istilah itu? karena sebagai praktisi dan dosen di dunia IT tentu sangat familiar dengan istilah “virtual”. Anda pasti kenal yang namanya virtual memori, virtual network dan berbagai jenis virtual lainnya. Jadi kalau anda bertanya asal-usul dari istilah “sahabat virtual”, maka itu saya yang membuat. Dan menjadi satu bagian dalam ilmu AMC (Alpha Mind Control).

Untuk memahami sahabat virtual maka harus memahami dari materi awal di AMC. Tidak bisa sepotong saja. Bahkan ada yang bertanya ke saya “mas firman saya mau belajar sahabat virtual aja bisa”. Tentu jawabannya tidak bisa, karena materi sahabat virtual itu ada di bagian akhir dari materi AMC.

Sahabat Virtual untuk Apa?

Metode AMC, menggunakan 3 dasar yaitu mengenali, mengontrol dan memaksimalkan Pikiran. Nah, sahabat virtual adalah bentuk dari memaksimalkan pikiran. Banyak orang ketika belajar AMC, seperti tersadarkan atas semua pemahaman yang salah tentang “ilmu gaib”. Apalagi ketika sudah sampai di materi sahabat virtual ini.

Biasanya peserta mengatakan “selama ini saya dikuasai pikiran. Salah besar ya. Harusnya yang benar ya seperti ini ya mas. Kita yang menguasai pikiran”

Metode sahabat virtual dalam AMC menjelaskan secara gamblang makna tugas manusia sebagai “khalifah”. Dan juga menjelaskan makna dari hadist Rasulullah yang artinya ““Kalian semua adalah pemimpin dan masing-masing dari kalian akan diminta pertanggungjawaban”. Peserta kelas AMC dari berbagai kalangan termasuk juga dari uztad dan kyai. Nah ketika sampai di materi sahabat virtual ini biasanya hadist itu yang mereka langsung ucapkan.

Baca ini juga : Mengenal dengan Utuh apa itu Sahabat Virtual

Memahami langsung dari Sumbernya Supaya tidak jadi Syirik

Karena saya masih sehat, maka langsung aja bertanya ke saya. Bukan ke orang lain yang kadang mengaku-ngaku paham tentang sahabat virtual. Kalau anda belajar dari orang lain maka saya tidak menjamin bahwa pemahaman yang diberikan itu benar.

Karena memang memahami “PIKIRAN” itu harus utuh, tidak bisa sepotong. Tapi anda bisa memulai dengan membaca buku 10 keajaiban pikiran.

Menggunakan Pikiran itu Bentuk Tauhid kepada ALLAH

Saya sering berdiskusi dengan peserta kelas AMC yang dari kalangan uztad, ada juga pengelola pondok pesantren. Beliau mengatakan “AMC ini penjabaran tauhid kepada ALLAH, saya baru betul-betul sadar makna tegak lurus kepada ALLAH ini setelah membiasakan ilmu AMC mas”.

Analoginya adalah, Allah itu menciptakan tubuh, menciptakan pikiran dengan segala kehebatannya. Maka sebagai bentuk terima kasih kita kepada-Nya adalah dengan menggunakan tubuh dan pikiran ini sebaik-baiknya. Bagaimana bisa menggunakan dengan baik jika tidak paham caranya? Itulah yang diajarkan dikelas AMC, yaitu “cara” untuk menggunakan pikiran dengan baik supaya bisa mewujudkan keinginan.

Share the post

Apakah Menggunakan “Sahabat Virtual” itu bisa Menjadi Syirik?

×

Subscribe to Firman Pratama | Mensugesti Dan Memberi Solusi | Inspirasi Dari Bawah Sadar Untuk Mensugesti Dan Memberi Solusi

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×