Ramadhan adalah Bulan suci dimana semua umat muslim berlomba untuk membuat menjadi bernilai. Banyak ibadah yang wajib dilakukan di bulan penuh berkah ini. Diberbagai penjuru dunia mulai kemarin sudah bergema ucapan selamat memasuki Bulan Ramadhan.

Marhaban ya Ramadhan. Hari ini tanggal 2 April, sebagian umat Islam didunia dan di Indonesia sudah memulai ibadah puasa Ramadhan. Sebagian lagi baru besok hari. Saya termasuk yang memulai puasa di hari ini. Saya ucapkan selamat menjalankan ibadah puasa dan selamat memasuki bulan Ramadhan untuk teman-teman sesama muslim yang setia membaca tulisan saya di blog firmanpratama.wordpress.com ini. Kali ini saya ingin membahas tentang bulan suci Ramadhan

Marhaban ya Ramadhan

Selamat datang bulan Ramadhan. Kita umat Islam harus memasuki bulan Ramadhan ini dengan penuh syukur dan penuh kebahagiaan. Banyak saudara-saudara kita, sahabat kita, tetangga kita yang tidak sempat lagi menikmati keberkahan bulan suci Ramadhan di tahun ini karena sudah kembali kepada Allah akibat pandemi covid-19. Saya dan anda termasuk manusia yang masih diberi nikmat umur oleh Allah untuk bertemu kembali dengan bulan penuh ampunan ini. Karena itu wajib kita jadikan bulan Ramadhan ini memiliki nilai bagi kehidupan kita. Marhaban ya Ramadhan. Jam di macbook saya menunjukkan angka 23.36. Selepas membaca Alquran di malam kedua ini, muncul ide untuk menulis sesuai judul artikel ini.

Memahami Makna Ibadah di Bulan Ramadhan

Dalam bulan Ramadhan, kita diwajibkan menjalankan banyak ibadah. Mulai puasa di siang hari, lalu shalat tarawih serta memperbanyak membaca Alquran. Kenapa ibadah tersebut diperbanyak dibulan Ramadhan ini?Ketika tidak memahami makna dari berbagai ibadah ini maka jadinya malas untuk melakukannya.

Ibadah tersebut adalah sebagai bentuk latihan dalam menguasai diri supaya bisa menjalani kehidupan selepas Ramadhan ini lebih baik lagi

Bulan Ramadhan sering saya anggap sebagai bulan training pemberdayaan diri. Hari selasa, rabu, kamis kemarin selama 3 hari saya baru selesai memberikan kelas Platinum AMC ke soeorang ibu dari sukabumi. Di kamis sore ibu ini mengatakan “terima kasih mas firman, ilmunya. 3 hari ini mencuci jiwa saya, menjadi bersih untuk memasuki bulan Ramadhan dengan ilmu yang berbeda, sudah lama saya mencari ilmu seperti ini” . Menjalani ibadah di bulan Ramadhan bukan sekedar menjalani sebagai ritual belaka, tapi harus dengan ilmu yang benar.

Baca ini juga : Makna Puasa dihubungkan dengan Kekuatan Pikiran

Bulan Ramadhan Sebagai Momen Mengenali Diri

Hadist Rasulullah ada yang mengatakan “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.”. Rasulullah seakan sudah bisa memahami bahwa banyak orang hanya sibuk menjalankan puasa hanya ritual saja. Maka yang didapat juga hanya rasa lapar dan dahaga. Tidak dapat ilmu, tidak dapat peningkatan kualitas hidup.

Tentu ini sebuah kerugian. Sebab puasa itu harus dipahami sebagai momentum untuk mengenali diri. Mengenali lebih dalam diri anda, khususnya mengenali pikiran anda. Berpuasa sebenarnya adalah melatih mengontrol pikiran untuk selalu berpikir yang baik dan menyenangkan. Melatih pikiran untuk selalu berprasangka baik kepada orang lain dan kepada Allah. Anda bisa klik gambar dibawah ini untuk membaca lebih dalam tentang Makna Puasa sebenarnya.

Bulan suci Ramadhan menjadi bernilai untuk menaikkan kualitas kehidupan, menaikkan kualitas ilmu. Sehingga waktu untuk belajar ilmu apapun adalah saat bulan Ramadhan ini. Saya doakan anda yang membaca tulisan ini terhindar dari golongan orang yang hanya mendapat lapar dan haus saja. Melainkan masuk ke golongan manusia yang menjalankan puasa dengan KESADARAN tentang dirinya dan ALLAH.