Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Perbandingan Deposito Dengan Investasi Peer to Peer Lending, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Selama ini Anda mungkin menyimpan uang di deposito karena keamanannya, tapi apakah keuntungannya mulai lesu? Jika iya, kini ada investasi peer to peer lending.

Apa sih perbedaan keduanya dan manakah yang lebih menguntungkan?

Mari kita lihat perbedaan keduanya dan Anda bisa memutuskan ingin pilih Deposito atau peer to peer lending.

Rubrik Finansialku

Kenali Berbagai Produk Investasi Sebelum Memilih

Punya tujuan keuangan yang besar? Pastinya Anda tidak bisa hanya mengandalkan gaji.

Dalam kondisi perekonomian yang kurang baik seperti saat ini, Anda dipaksa untuk memilih jalan berinvestasi.

Namun banyaknya produk investasi tentu membuat masyarakat bingung dan bertanya-tanya:

 “Manakah yang aman dan imbal hasilnya besar?”

Inilah pertanyaan paling umum karena mayoritas produk investasi yang aman imbal hasilnya kecil.

Apabila Anda ingin mendalami mengenai investasi, segera download ebook investasi GRATIS dari Finansialku!

Anda bisa memperoleh banyak informasi terbaru dan menarik mengenai investasi.

Ebook ini akan membekali diri Anda sebelum memasuki dunia investasi, dan Anda bisa memperolehnya sekarang juga dengan mengklik tautan berikut ini:

  • Panduan Berinvestasi Saham
  • Panduan Berinvestasi Emas
  • Panduan Berinvestasi Reksa Dana

Jika Anda juga tipe orang yang senang main aman, biasanya Anda lebih memilih instrumen investasi yang aman seperti logam mulia atau deposito.

Tetapi terkadang imbal hasil yang kecil mengharuskan Anda memutar otak kembali.

Mungkin Anda bisa mencoba investasi baru, peer to peer lending, di mana Anda memberikan dana langsung ke peminjam, alih-alih menempatkan dana di deposito untuk disalurkan bank dalam bentuk kredit.

Untuk dapat menjawabnya, Finansialku mengajak Anda membandingkan kedua jenis produk investasi ini, deposito dan peer to peer lending.

Deposito

Jenis investasi aman yang banyak dipilih masyarakat yakni deposito.

Tentunya hampir semua orang tahu kan apa itu deposito? Deposito merupakan produk simpanan di bank yang penyetorannya maupun penarikannya hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu.

Deposito biasanya dimanfaatkan untuk menyimpan uang dingin, karena tidak dapat dicairkan kapan saja.

Periode penyimpanan bervariasi bergantung pada bank, namun umumnya berkisar antara 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun.

Suku bunga yang ditawarkan cukup tinggi, yakni berkisar pada angka 4% hingga 7%, namun jangan lupa suku bunga tersebut belum dipotong pajak sebesar 20%.

[Baca Juga: Konsultasi: 3 Investasi yang Cocok untuk Pemula Tahun 2018, Apakah Bitcoin, Etherum dan Cryptocurrency Lainnya Termasuk?]

Serupa dengan investasi emas, deposito cenderung aman karena hampir tidak ada risiko penurunan jumlah atau kerugian. Skenario terburuknya hanyalah bunga yang terus mengecil.

Tetapi ada satu kerugian deposito, yaitu uangmu tetap berwujud uang, sehingga besar kemungkinan uang tersebut akan tergerus inflasi seiring waktu.

Peer to Peer (P2P) Lending

Untuk memberi alternatif bagi para investor, kini muncul produk investasi baru yaitu peer to peer (P2P) lending.

P2P Lending merupakan suatu sistem yang mempertemukan pemberi pinjaman (kreditur) dengan peminjam (debitur) dalam sebuah kegiatan pinjam-meminjam yang umumnya dilakukan secara online.

Sistem ini disebut peer to peer adalah karena dilakukan oleh sesama pengguna awam, bukanlah oleh lembaga resmi seperti bank atau koperasi.

P2P Lending sendiri merupakan wadah untuk bertransaksi, baik sebagai peminjam maupun sebagai investor. Sehingga bisa dibilang P2P Lending bukan hanya produk pinjaman, namun juga produk investasi.

Skema kerja Peer to Peer Lending dapat dilihat pada skema P2P di bawah ini:

Berdasarkan skema tersebut, maka ada 2 pihak yang berpartisipasi dalam aktivitas pinjam meminjam online ini, yaitu peminjam dan investor.

Karena artikel ini membahas mengenai produk investasi, mari melihat dari sisi investor.

Sebagai investor, Anda akan diberikan akses untuk menelusuri data pengajuan pinjaman yang tersedia, termasuk informasi terkait pengajuan pinjaman seperti riwayat keuangan peminjam, tujuan peminjaman, pendapatan peminjam, dan lain sebagainya.

Jika Anda menemui pengajuan pinjaman yang sesuai dan setuju untuk menginvestasikan dana, maka investasi langsung terjadi saat Anda melakukan deposit sesuai tujuan investasi Anda.

Uang yang diinvestasikan akan kembali kepada Anda setiap bulan berupa angsuran yang komponennya adalah pokok utang disertai bunga yang telah disepakati sebelumnya.

Perbandingan Deposito dan Peer to Peer Lending

Bingung memilih produk investasi mana yang terbaik bagi kebutuhan Anda? Yuk kita lihat perbandingan deposito dan P2P Lending berikut ini:

#1 Imbal Hasilnya

Salah satu pertimbangan utama investor dalam memilih instrumen investasi tentunya imbal hasil yang diterima.

Deposito memang terkenal akan minimnya risiko kerugian karena yang terburuk adalah hanya jika suku bunga deposito menurun.

Artinya, Anda tidak rugi, namun keuntungan Anda yang akan mengecil.

Saat ini, rata-rata bunga deposito perbankan untuk tenor satu bulan sebesar 4% hingga 7% per tahun.

Sedangkan dalam P2P Lending tentu ada imbal hasil yang berbeda-beda. Namun jika ditelaah lebih lanjut, rata-rata imbal hasil investasi melalui P2P Lending lebih besar jika dibandingkan dengan bunga deposito.

Aria Widyanto, Vice President PT Amartha Mikro Fintek, penyelenggara P2P bertajuk Amartha, mengungkapkan bahwa imbal hasil P2P Lending bervariasi, bagi hasil bergantung tenor pinjaman dan tingkat risiko debitur, namun umumnya berkisar di angka 15% per tahunnya. Aria menjelaskan:

“Investor akan menerima pengembalian cicilan pokok dan bagi hasil secara mingguan.”

#2 Masa Tenornya

Dalam masa tenor, skema P2P Lending umumnya sama dengan tenor deposito perbankan, yakni satu bulan hingga 12 bulan.

Sebagai contohnya adalah Amartha, di mana masa tenor pendanaannya mulai satu bulan hingga maksimal satu tahun.

#3 Biaya Lainnya

Apabila Anda pernah berurusan dengan bank, maka tentunya Anda tahu bahwa banyak biaya lain yang mungkin muncul saat menabung atau berinvestasi. Sebagai contoh adalah biaya administrasi, biaya materai, dan lain-lain.

Nah, dalam deposito juga biasanya muncul biaya lain-lain ini.

Memang betul tidak semua bank mengenakan biaya administrasi untuk deposito.

Biasanya, bank hanya memungut biaya penalti ketika Anda mencairkan deposito sebelum jatuh tempo.

Sedangkan dalam P2P Lending, biaya ini juga bervariasi bergantung platform-nya. Ada yang mengenakan biaya, atau juga bebas biaya sama sekali.

Sebagai contoh, Amartha mengenakan biaya kepada investor sebesar 1% dari imbal hasil yang ia terima.

[Baca Juga: Mau Tahu Info Tentang Investasi Kondotel alias Kondominium Hotel? Kini Saatnya Memulai!]

#4 Penjaminan

Sebagai informasi, setiap dana deposito di perbankan di bawah Rp2 miliar dijamin sepenuhnya oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Inilah yang menyebabkan berinvestasi di bank cenderung lebih aman.

Sedangkan dalam P2P Lending, tidak ada jaminan layaknya produk deposito.

Meski demikian, sistem P2P Lending sudah dirancang sedemikian rupa agar mampu mengamankan investasi Anda.

Ditambah lagi dengan adanya seleksi ketat terhadap pihak peminjam melalui credit scoring.

Mekanisme dalam mengatasi gagal bayar pun sudah ter-cover di sini.

Sebagai contoh, Amartha menerapkan sistem tanggung renteng dalam kelompok.

Sehingga, jika ada peminjam yang gagal bayar, anggota yang lain dalam kelompok itu akan bergotong royong untuk melunasi pembayaran.

#5 Pajak

Setiap penghasilan Anda pastinya tek terlepas dari wajib pajak.

Contohnya, Anda selalu dikenakan pajak penghasilan (PPh) final  atas bunga deposito 20% dalam produk deposito.

Nah, dalam P2P Lending juga berlaku sistem pajak penghasilan, di mana Anda akan terkena bunga pinjaman atas dana keuntungan yang diperoleh.

Besarnya bervariasi, sebagai contoh, Aria mengungkapkan bahwa pemberi pinjaman akan dikenakan PPh 23 sebesar 15% yang bersifat tidak final.

Pilih Sesuai Kebutuhan Anda

Kini Anda mengetahui beberapa produk investasi yang aman dan menguntungkan, deposito dan P2P Lending.

Namun jangan ceroboh mengambil keputusan tanpa pertimbangan yang matang.

Tentukan dahulu tujuan finansial dan kebutuhan Anda, kemudian pertimbangkan beberapa perbandingan di atas.

Dengan demikian Anda bisa berinvestasi dengan memuaskan. Selamat memilih!

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai mana yang lebih menguntungkan: KTA atau Pinjaman Online? Tinggalkan komentar Anda di bawah. Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

Herry Prasetyo. 21 Juni 2017. Deposito versus investasi via peer to peer lending. Personalfinance.kontan.co.id – https://goo.gl/NX7iAo

Sumber Gambar:

  • Deposito – https://goo.gl/CLKnuG
  • Deposito dan Peer to Peer Lending – https://goo.gl/mwiqLJ, https://goo.gl/jDCkTN

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Download Ebook Sekarang

The post Perbandingan Deposito Dengan Investasi Peer to Peer Lending, Mana yang Lebih Menguntungkan? appeared first on Finansialku Perencana Keuangan Independen.



This post first appeared on Solusi Finansial, please read the originial post: here

Share the post

Perbandingan Deposito Dengan Investasi Peer to Peer Lending, Mana yang Lebih Menguntungkan?

×

Subscribe to Solusi Finansial

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×