Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

ASI Air Sakti dari Payudara Ibu

Tags: bayi

Bayi berumur nol sampai enam bulan mutlak memerlukan ASI. Karena ASI mampu memenuhi 100 persen kebutuhan bayi terhadap zat gizi. ASI yang diberikan secara eksklusif diperkirakan dapat menekan angka kematian bayi.

Setelah berumur enam bulan bayi memerlukan lebih banyak zat gizi, dan ASI hanya bisa menopang 60-70 persen kebutuhan gizi pada bayi sehingga bayi memerlukan makanan pendamping lain. Pemberian ASI lebih aman bila dihentikan saat anak berumur dua tahun, demikian menurut Prof Rulina Suradi, SpA (K) IBCLC, Konsultan Neonatology RSCM. Karena itu disarankan bagi para ibu untuk memberi air susu ibu secara penuh selama 6 bulan (atau lebih) dan juga untuk tetap memberikan ASI dengan makanan tambahan lainnya setelah 6 bulan.

Akibat tidak memberikan ASI saja pada bayi, yaitu : Bila bayi umur 0-6 bulan diberi makanan lain selain ASI, dapat terjadi gangguan alat pencernaan, Bayi tidak mempunyai ketahanan tubuh untuk mencegah penyakit, Bila bayi diberikan susu botol sering terjadi mencret, kemungkinan bayi tidak cocok dengan susu bubuk atau cara membuatnya tidak bersih, dan pengeluaran biaya rumah tangga lebih banyak. Mengurangi ikatan cinta kasih antara ibu dan anak.

Kegunaan memberikan ASI saja, yaitu : ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, murah dan mudah memberikannya pada bayi, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makanan bayi, ASI saja dapat mencukupi kebutuhan gizi bayi untuk tumbuh kembang dengan normal pada bayi, dengan ASI mempererat ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.

Peneliti Ruowei Li, MD, PhD seorang epidemiologist bersama CDC mengatakan sebagian besar bayi mendapatkan ASI hanya dalam bulan awal-awal saja, ketika bayi berumur 2 atau 3 bulan tetapi kemudian menghentikannya ketika waktunya bagi ibu untuk kembali bekerja.

Ibu-ibu sebaiknya memberikan ASI sedikitnya satu tahun, semakin lama bayi diberi ASI, semakin banyak manfaat yang diperoleh. Sebagian masyarakat masih tidak setuju terhadap pemberian ASI akibat faktor gaya hidup. wanita berpikir mereka tidak dapat melakukanya di tempat umum karena merasa malu. Tetapi di beberapa negara lain, hal ini masih dapat diterima dan alami bagi seorang wanita menyusui bayinya di tempat umum.

Lebih jauh Rouwei mengutip keuntungan menyusui: “Susu sapi itu bagi anak sapi. ASI adalah makanan paling bergizi bagi bayi karena ASI dilengkapi dengan enzim dan antibodi terutama dibuat bagi manusia." Para ahli bahkan telah mencoba membuat ASI tetapi tidak mampu mengkopi seluruh nutrisi yang terkandung dalam ASI.

ASI sangat penting dan peranannya tidak dapat digantikan jenis susu lain. Perlu Anda ketahui bahwa ASI mengandung lebih dari 1000 jenis nutrien. Sehingga tidak ada satu pun jenis susu lain yang bisa menyamainya. Selain itu, tidak semua zat gizi yang terkandung dalam susu lain mampu diserap oleh bayi seperti layaknya ASI. Apalagi untuk bayi berumur 0-6 bulan, ASI yang terbaik.

Khasiat ASI tidak dapat dipungkiri, ASI yang pertama keluar disebut kolustrum berwarna kekuningan, kental yang muncul di awal-awal menyusui sampai hari'ke 4 atau 7 dan mengandung zat kekebalan untuk mencegah timbulnya penyakit. Jadi, jangan sia-siakan kolostrum untuk diberikan pada sang buah hati pada saat baru lahir, oleh karena itu harus diberikan kepada bayi dan jangan sekali-sekali dibuang,

ASI yang baru saja keluar itu mengandung sejumlah zat penting. Kolostrum mengandung sel darah putih dan antibodi untuk menjaga kekebalan bayi. Disamping itu, kolostrum juga mengandung zat pencahar untuk melancarkan pengeluaran mekonium, yakni kotoran bayi baru lahir yang berwarna kehijau-hijauan. Pengeluaran mekonium ketika bayi baru lahir sangat penting agar bayi tidak mengalami bayi kuning. Kolostrum juga mengandung vitamin A kadar tinggi dan zat pemacu pertumbuhan serta pematangan sel mukosa usus. Dengan begitu, si mungil tidak akan mudah mengalami alergi.

Seperti disebutkan bahwa dalam ASI mengandung enzim pencemaan. Nah, enzim inilah yang dapat membantu pencemaan dalam memproses berbagai nutrisi dan kandungan zat imun atau anti infeksi lebih maksimal. Zat imun inilah kelak yang dapat menjadi benteng kokoh anak dari berbagai penyakit infeksi yang berbahaya. Zat anti infeksi ini banyak terdapat pada kolostrum. Susu ini tinggi protein rendah lemak. Kemunculannya di awal-awal ASI keluar, makanya begitu bayi lahir susuilah terus. Sebab, rugi bila kolostrum ini merembes keluar dan tidak diminum bayi.

Diantara keuntungan menyusui bayi dengan ASI adalah melindungi bayi terhadap penyakit diare dan infeksi seperti infeksi telinga dan saluran pernapasan. Sebuah penelitian baru menunjukan ASI tidak menyebabkan obesitas dikemudian hari dan jauh dari resiko berkembangnya diabetes.

Komposisi kandungan ASI berubah sesuai dengan pertambahan usia dan kondisi bayi. Kalau seorang bayi terserang diare dengan sendirinya komposisi zat gizinya berubah. Komposisi kandungan ASI akan bereaksi terhadap penyakit diare yang diderita bayi. Sehingga mengurangi bahkan menyembuhkan diare bayi.

Komposisi ASI juga akan berubah sesuai kebutuhan bayi pada setiap usia. Misalnya ASI yang keluar pada minggu pertama atau kolostrum beda komposisinya dengan ASI pada minggu kedua, bahkan berbeda dari menit ke menit. Bahkan ASI yang dihasilkan ibu yang melahirkan kurang bulan, juga berbeda dengan ASI yang dihasilkan oleh ibu yang melahirkan cukup bulan.

Air susu ibu (ASI) atau susu formula harus merupakan makanan utama bayi anda selama 12 bulan pertama kehidupannya. Amat penting untuk mengenal tanda-tanda yang diberikan oleh bayi dan memberikan apa yang dibutuhkannya. Bila bayi memiliki masalah nutrisi atau sedang tidak sehat, ia akan kehilangan berat badannya.

Bila bayi anda diberi susu formula, ia mungkin akan menangis bila pada saat susunya habis ia masih merasa lapar. Sebaliknya, bila ia telah mendapatkan jumlah yang cukup dalam 10 menit pertama, ia mungkin akan berhenti minum dan tertidur. Bayi yang diberi ASI memiliki kebiasaan yang berbeda. Mereka tidak selalu menangis bila mereka lapar.

Untuk meyakini bahwa ia sudah mendapatkan susu yang cukup adalah dengan melihat pertambahan berat badannya. Ia harus diberi minum paling tidak setiap 3-4 jam dan jangan dibiarkan tertidur selama pemberian susu sampai ia berusia 4 minggu. Pada akhir minggu pertama kehidupannya, bayi anda harus dapat mengkonsumsi 60-90 ml ASI atau susu formula pada setiap kali minum dan perlu mendapat minum 6-10 kali sehari. Antara minggu ketiga, konsumsinya harus ditingkatkan menjadi 120-150 ml setiap pemberian dan frekuensi pemberiannya dikurangi menjadi 5-7 kali sehari. Antara minggu ketiga sampai kelima, bayi anda akan mengalami pertumbuhan yang cepat yang membuat ia lebih sering lapar dibandingkan biasanya. Bersiap-siaplah untuk memberinya minum lebih sering bila ia mendapat ASI. Bila ia mendapat susu formula, cobalah untuk memberi susu sedikit lebih banyak pada setiap pemberian.


ASI Eksklusif Cegah Infeksi.

Berdasarkan hasil penelitian dari para ahli, berbagai penyakit berbahaya di masa bayi maupun usia dewasa bisa dihindari bila bayi diberi ASI eksklusif. Contohnya, penyakit seperti infeksi, diare, radang otak, radang paru-paru, diabetes, dan kanker. Bayi yang diberikan ASI, 20 kali lipat jarang terkena diare akut dibandingkan bayi yang hanya mengonsumsi susu formula. Selain itu, bayi yang diberikan ASI, 7 kali jarang terkena radang paru-paru dan 4 kali tidak terkena radang otak atau meningitis.

Menurut data dari Demographic and Health Survery World Health Organization tahun 1986-1989, persentase bayi di Indonesia yang mendapat ASI sebesar 96 persen. Sementara 36 persen bayi mendapatkan ASI secara eksklusif yang hanya mengkonsumsi ASI hingga berusia 4-6 bulan.

Akan tetapi Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 1992, memperlihatkan adanya penurunan. Bayi yang menerima asupan ASI secara eksklusif tinggal 30 persen. Dan, pada 5 tahun berikutnya atau tahun 1997, Survei Demografi Kesehatan Indonesia, memperlihatkan bahwa hanya 52 persen ibu yang menyusui bayinya. Itupun rata-rata hanya selama 1,7 bulan. Bahkan, menurut data UNICEF, hanya 3% ibu yang memberikan ASI secara eksklusif.


Aneka Nutrisi dalam ASI

Sementara menurut dr Jacob R Pairunan, Sp.A, pada sebuah seminar di Siloam Graha Medika Hospital, Jakarta, distribusi energi dari ASI ialah protein 8%, karbohidrat 42%, dan lemak 50%. Selain mengandung zat-zat gizi, lanjutnya, ASI juga mengandung zat-zat nongizi untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit. Selain itu ikatan khusus yang dikembangkan antara ibu dan bayi, penting bagi emosional bayi dan perkembangan intelektual. Pemberian ASI juga dikaitkan dengan menurunkan resiko berkembangnya kanker payudara sebelum menopuse bagi ibu dan wanita menyusui akan kembali ke berat badan sebelum hamil lebih cepat.

Soal kecerdasan anak, kata Jacob, sebetulnya dipenganihi dua faktor. Pertama, faktor genetik dari kedua orangtuanya, dan kedua, faktor lingkungan atau sosial psikologi. Selain itu juga terdapat faktor-faktor khusus yang berhubungan erat dengan peningkatan kecerdasan anak yaitu zat-zat gizi. Tetapi sampai saat ini bisa dipastikan secara ilmiah belum ada satu gizi pun yang paling bertanggung jawab untuk meningkatkan kecerdasan, katanya.

Zat gizi yang selama ini dikatakan makanannya otak, sambung Jakob seperti asam arakhidonat (AA) dan asam dukosa heksanoat (DHA) sudah terkandung di dalam ASI. Lemak yang mengandung DHA dan AA berperan sebagai penunjang proses tumbuh kembang anak, terutama dalam hal kecerdasan. Lemak tersebut bisa diperoleh dari ASI, susu, mentega, kuning telur, daging, kedelai, dan jagung. la optimis bahwa tidak mustahil pada masa-masa mendatang akan terungkap karidungan ASI yang sampai saat ini belum diketahui. Perlu diketahui oleh para orang tua, setiap bayi membutuhkan 2-2,2 gr/kg protein yang terdapat dalam ASI, daging, ikan, susu, telur, dan keju. Karbohidrat juga merupakan sumber energi yang terdapat di dalam produk nabati seperti beras, kacang-kacangan, buah-buahan, dan umbi-umbian. Glukosa yang terdapat dalam karbohidrat merupakan sumber energi utama di otak dan menjaga integritas fungsi saraf. "Bayi juga memerlukan lebih banyak lemak dibanding orang dewasa. Fungsi utama lemak membantu ketersediaan dan penyerapan vitamin, dan memberikan rasa kenyang pada pencernaan," tegasnya.

Jacob mengatakan zat gizi dapat terbagi dua, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien berupa protein, karbohidrat, lemak, dan air. Sedangkan mikronutrien dapat berupa vitamin, mineral, dan oksigen. Fungsi protein yang termasuk dalam makronutrien adalah untuk pembentukan dan pemeliharaan janngan tubuh, serta sebagian kecil sebagai sumber energi. Protein juga tidak dapat disimpan di dalam tubuh. Sedangkan untuk gizi mikronutrien yang berupa mineral, antara lain kalsium, fosfor, dan lain-lain. Mineral berfungsi dalam pembekuan darah, penyalur rangsang saraf, dan aktivitas enzim. Fosfor bersama-sama kalsium juga membentuk matriks tulang dan gigi. Faktor besi penting untuk pembentukan hemoglobin dari sel darah merah yang membawa oksigen dari paru ke seluruh tubuh terutama otak, dan juga untuk sistem enzim, yang terdapat dalam ASI dan hati

Kalium bersama kalsium, lanjut Jacob, mengatur aktivitas persyarafan otot, dengan sumbernya ialah susu, daging, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Zat seng ialah mineral yang berpengaruh dalam fungsi pengecapan, memperbaiki pertumbuhan, mempertahankan kekebalan tubuh, mempercepat penyembuhan luka, mempertegas garis keturunan, dan regulasi ekspresi genetik. Selenium untuk metabolisme otot, sebagai komponen enzim yang mencegah kerusakan membran sel oleh radikal bebas (antioksidan).

Untuk memperoleh ASI yang lebih bergizi dianjurkan untuk ibu agar dapat menyusui bayinya segera setelah melahirkan dan makan-makanan bergizi yang dapat meningkatkan ASI, misalnya kacang-kacangan, sayuran hijau, ikan, telur dan buah-buahan.

Setelah mengadakan observasi terhadap 345 anak antara 1 - 5 tahun, para ilmuwan denmark dan norwegia memberikan laporan bahwa anak anak yang diberi ASI selama 6 bulan keatas menunjukkan ciri ciri intelektual (IQ) yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang disusui selama kurang dari 3 bulan saja. Penelitian juga dikelompokkan dari usia ibu, dan IQ masing masing ibu. Menurut ketua tim peneliti, hubungan psikologis yang terbentuk antara ibu dan anaknya pada saat menyusui sangat mungkin menjadi faktor yang penting dalam perkembangan IQ. Selain itu tentu saja juga kekayaan nutrisi dalam air susu ibu yang menjadi pendukung utama dalam perkembangan anak. (dari berbagai sumber)



This post first appeared on Mother And Baby, please read the originial post: here

Share the post

ASI Air Sakti dari Payudara Ibu

×

Subscribe to Mother And Baby

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×