Get Even More Visitors To Your Blog, Upgrade To A Business Listing >>

Pengalaman Mencari Bantuan Dana Kegiatan Luar Negeri Mahasiswa (Part 2)

Melanjutkan artikel yang pernah saya tulis beberapa tahun lalu, rupanya topik mengenai pencarian dana bantuan mahasiswa ini masih banyak pembacanya. Wajar sih, siapa yang tidak tertarik jika bisa berkegiatan ke luar negeri secara gratis? The process is not easy indeed, but it’s not impossible. Di artikel sebelumnya mengenai sponsor pendanaan di sini, saya rupanya berjanji akan melanjutkan cerita pengalaman saya tersebut. Hingga tiga tahun lamanya, nyatanya tidak ada lanjutannya. Sampai ketika beberapa hari lalu saya mendapatkan dua direct messages di instagram yang menanyakan kelanjutan ceritanya. Sebelum ini, sebenarnya juga cukup banyak yang menanyakan topik serupa di media sosial saya yang lain. Baiklah, Dari pada saya terus-terusan menjawab secara personal, this article would be the answer for everyone. Jadi, dari sekitar belasan instansi dan perusahaan yang termuat di artikel tersebut. Hanya beberapa saja yang memberikan tanggapan atas proposal permohonan bantuan dana saya. Saat itu, sebenarnya kebutuhan saya tidak terlalu banyak, karena beasiswa erasmus mundus sendiri telah meng-cover keseluruhan biaya (termasuk flights, insurance, dan living cost). Sehingga, saya pun jadinya tidak berharap banyak. Here we go.. PT Adaro Indonesia Perusahaan swasta yang bergerak di bidang pertambangan ini jadi satu yang cukup responsif atas proposal saya. Saat itu, saya harus bolak-balik ke kantornya yang berlokasi di dekat siring tendean, Kota Banjarmasin. Sampai akhirnya, perwakilan adaro sepakat untuk memberikan saya bantuan dana sekian juta. Tidak ada permintaan khusus dari pihak mereka, hanya saja saya harus memenuhi persyaratan administrasi standar pencairan uang seperti kwitansi, laporan, dan surat pernyataan. Hingga ketika saya sudah sampai di Porto, Portugal saat itu, saya masih berkomunikasi mengenai laporan yang harus saya kirimkan sebagai bukti kalau pendanaan tersebut benar-benar digunakan sebagaimana mestinya. Nominalnya memang tidak banyak, tapi sangat cukup membantu untuk seorang perantau dair kalimantan ke jawa tanpa modal seperti saya kala itu. Accept this review as my token of gratitude, Adaro! PT United Tractor Kali ini datang dari sektor alat berat pertambangan, kebetulan anak perusahaan astra ini memiliki kantor cabang di kota tempat saya tinggal yakni di Tanjung, Tabalong. Waktu itu, saya diminta menitipkan proposal saya di pos security. Karena tidak ingin sia-sia, saya pun agak sedikit memaksa untuk diberikan kontak seseorang ke security yang berjaga untuk keperluan follow-up. Syukurnya, dikasih! Berselang tiga hari, saya coba menelpon kontak yang diberikan dan diminta untuk langsung ke kantor mereka seminggu kemudian (kalau tidak salah) tanpa tahu tujuannya apa. Di sore kelabu menuju hujan, saya turun dari mobil yang kebetulan saya tumpangi dianter kakak saya. “Pak, saya xxx diminta ibu xxxxx untuk kesini mengenai kelanjutan proposal saya,” “Ohh..coba cari di daftar ini dan tanda tangan jika ada,” ujarnya. Saya seketika senang namun sedikit mengeryitkan dahi ketika melihat daftar nama di sana. Kalau tidak salah ada sekitar sepuluh nama yang entah untuk keperluan apa saja nama-nama itu bertengger di sana. Tak lama, petugas yang tadi langsung menyodori saya sebuah amplop yang dari luar sudah ketebak kalau isinya uang. Jujur saya kaget. Perjuangan pencarian dana kali ini rupanya diapresiasi juga. Untuk nominalnya, yah cukup lah buat beli indomie untuk dibawa keluar negeri, hehe. Misteri nama-nama di daftar tadi belum terpecahkan hingga sekarang. Prediksi saya sih, itu adalah orang-orang/ormas yang meminta sumbangan ke perusahaan. Haha. Jadi udah tahu lah ya, kira-kira kondisinya bagaimana. Bank Kalsel dan Bank BRI Dari awal saya sebenarnya cukup optimis dengan dua perusahaan perbankan ini. Benar saja, selang sekitar satu minggu pasca follow up proposal, mereka pun memberikan response. Sebagai nasabah mereka yang memiliki rekening di sana, saya terus berusaha menjual apa yang bisa saya tawarkan guna menarik perhatian mereka. Petugas Bank Kalsel yang menerima proposal dan berbincang dengan saya itu akhirnya meminta saya untuk berbicara langsung dengan (yang saya rasa) atasannya. Disitu, bapak-bapak paruh baya memohon maaf karena belum bisa memberikan bantuan. Kalau tidak salah, karena sudah tidak ada anggaran lagi berhubung proposal saya masuknya setelah periode CSR / pemberian beasiswa usai. Untuk pengalaman saya dengan Bank BRI juga berakhir dengan penolakan yang alasannya kurang lebih sama. Jadilah, saya pulang dengan tangan hampa. Tapi tidak masalah, selagi sudah berusaha dan mencoba yang bikin kita jadi belajar kalau cara ini tidak berhasil. Dosen Selain departemen, fakultas, biro kemahasiswaan, dekanat, hingga tingkat institut/universitas, ada satu lagi yang berkontribusi dalam pendanaan saya. Seperti judulnya, dosen yang saya maksud di sini adalah orang-orang yang sering kita temui ketika di bangku kuliah. Tidak melulu dosen mata kuliah jurusan, bisa juga dosen dari departemen lain, pembina unit kegiatan mahasiswa (UKM) misalnya, ataupun dosen dalam suatu grup riset. Semakin besar jejaring kita, tentunya akan semakin menambahkan probabilitas untuk mendapatkan pendanaan. Pengalaman saya sendiri, selama berkuliah di ITS pernah beberapa kali didukung oleh dosen, baik secara finansial dengan dompet pribadi, maupun berupa non-materiil seperti rekomendasi ke pihak lain. Emang gede? Well, nilainya lumayan lah. Bisa untuk beli tiket pesawat sekali jalan. Tapi untuk dapat jalur ini tentunya tidak bisa secara instan. Maka dari itu, penting untuk menjaga silaturahmi dengan siapapun, termasuk dosen sebagai orang yang paling sering kita temui di kampus. Overall, dari belasan instansi/perusahaan yang saya target kemaren, tidak semua memberikan dukungan, bahkan respons saja tidak. Bagi pembaca, semoga artikel ini bisa membantu dan good luck!

The post Pengalaman Mencari Bantuan Dana Kegiatan Luar Negeri Mahasiswa (Part 2) first appeared on Ridha Tantowi's Personal Blog.


This post first appeared on Ridha Tantowi's Personal Blog | A Kindhearted Youn, please read the originial post: here

Share the post

Pengalaman Mencari Bantuan Dana Kegiatan Luar Negeri Mahasiswa (Part 2)

×

Subscribe to Ridha Tantowi's Personal Blog | A Kindhearted Youn

Get updates delivered right to your inbox!

Thank you for your subscription

×